Masuki MEA, Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar Rekrut Pendamping UMKM

Bimtek Peningkatan Kapasitas Perluasan Investasi UsahaPontianak – Kamis, (21/4) pagi, acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Perluasan Investasi Usaha sekaligus Rekrutmen Pendamping Penanganan Dampak Kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas MEA 2016 berlangsung di Hotel Aston Pontianak. Dalam acara tersebut, hadir pula Asisten Deputi Pengembangan Investasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, yakni Dra. Sri Istiati.

“Kita melakukan Bimtek ini dalam rangka membantu para pelaku UMKM agar mampu menembus pasar bebas MEA, baik dilakukan sendiri maupun menggandeng eksportir lain,” ujarnya. Kepada Tim Liputan BisnisUKM, Sri Istiati juga menambahkan bahwa ada enam provinsi besar di Indonesia yang terpilih sebagai lokasi acara Bimtek ini, salah satunya Kalimantan Barat.

Baca Juga Artikel Ini :

Langkah Akumindo Menata Hubungan Antara UMKM dengan Pemerintah

Hadapi MEA, Asosiasi BDS Indonesia Kalbar Siap Dampingi UMKM dan Koperasi

Selain Kalbar, Bimtek serupa juga dilakukan di Sulawesi Selatan, D.I Yogyakarta, Bali, Jawa Barat, dan Kepulauan Riau (Batam). Kalbar dipilih karena merupakan salah satu wilayah perbatasan darat Indonesia dan menjadi tempat transit masuknya barang dari luar negeri, khususnya dari Sarawak, Malaysia, yang berbatasan langsung dengan Entikong, Kabupaten Sanggau.

“Saya berharap, setelah mengikuti bimtek ini, para pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka untuk menghadapi era pasar bebas ASEAN ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Kalbar, Ir. Marsius Sy menyebutkan, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi para pelaku UMKM di Kalbar di era pasar bebas MEA ini, seperti belum mampu menjaga produktivitas yang besar dan konsisiten dalam memenuhi permintaan produk dari luar negeri dalam jumlah besar. Hal itu diakibatkan tidak disiplin dalam menjaga produktivitas. Namun di sisi lain, kita juga tidak mungkin menghindari MEA.

“Kita tidak bisa mundur lagi. The show must go on,” katanya. Acara Bimtek Peningkatan Kapasitas Perluasan Investasi Usaha sekaligus Rekrutmen Pendamping Penanganan Dampak Kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas MEA 2016 dilangsungkan di lantai 1 pada pagi hari. Setelah itu, para peserta dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pendamping UMKM dan kelompok pelaku UMKM itu sendiri.

Pada kelas pelaku UMKM yang bertempat di lantai V Hotel Aston, para peserta yang hadir berjumlah 25 orang. Pembicara yang dihadirkan antara lain perwakilan Sucopindo Kalbar, Ali Ridho, serta pelaku UMKM yang sudah mengekspor produk minuman lidah buaya dengan merek Sun Vera hingga ke Pakistan, Sunani. Pada sesi itu Sunani berbagi pengalamannya setelalh 12 tahun setia menekuni usaha pengolahan lidah buaya ini hingga menjadi yang terbesar di Indonesia saat ini untuk kelas UMKM.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Sedangkan pemateri lainnya yaitu Ali Ridho memaparkan mengenai peraturan dan standar untuk produk ekspor mulai dari makanan, minuman hingga produk fashion. Ia juga menerangkan peraturan pemerintah tentang barang apa saja yang diperbolehkan untuk dieskpor, yang diawasi, hingga yang dilarang untuk dieskpor.

“Seperti barang tambang dan hasil hutan yang dilindungi negara, yang barang tersebut tidak dapat diperbarui lagi,” jelasnya.

Tim Liputan BisnisUKM.com

(/Vivi)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kalimantan Barat