Membidik Peluang di Industri Makanan dan Minuman

Perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia memang tak bisa dipandang sebelah mata. Peluang inilah yang kemudian diambil oleh Vicky Hestyanto (25) yang mencoba memenuhi kebutuhan bumbu tabur dan aneka bubuk minuman instan yang banyak dicari para pelaku bisnis kuliner di Indonesia.

Proses pembuatan bumbu tabur

“Saya sebagai pengusaha merasa tertantang karena banyak makanan ringan, makanan tradisional atau keripik-keripik kita menggunakan bumbu seasoning dengan varian rasa dari manca negara. Padahal negeri kita Indonesia merupakan negara yang kaya akan rasa dan rempah-rempah, saya sebagai anak bangsa ingin agar bumbu-bumbu dan kekayaan kuliner kita dapat menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri bahkan untuk bisa di pasarkan di manca negara karena saya sangat yakin bahwa bumbu , rempah dan kuliner kita sangat beraneka ragam dan dari segi rasa tidak kalah dengan bumbu-bumbu atau rasa dari manca negara,” ujar Vicky.

Dari situlah muncul ide bisnis dalam diri Vicky untuk merintis usaha bumbu seasoning atau bumbu tabur dan aneka bubuk minuman instan yang banyak dibutuhkan pelaku bisnis kuliner di Indonesia. “Saya dan beberapa kawan mulai membuat bumbu tabur atau seasoning dengan berbagai rasa khas Indonesia seperti misalnya bumbu balado, sambal hijau, balado kari, cabe super pedas, ayam lada hitam, cumi bakar, jagung bakar, jagung manis, dan lain-lain,” katanya.

Bumbu tabur jagung

Mengingat kebutuhan primer manusia adalah pangan, sandang dan papan, sebagai pengusaha Vicky yakin bahwa bisnis bumbu yang Ia rintis akan maju dan berkembang karena peluang pasarnya masih sangat besar. “Seperti kita tahu bahwa makanan adalah kebutuhan pokok manusia jadi bila krisis terjadi atau guncangan ekonomi terjadi orang akan tetap makan, ini yg menjadi dasar saya juga untuk membidik industri makanan dan minuman,” terang pengusaha muda tersebut.

Dengan mengusung OMAEMI sebagai brand produk yang Ia pasarkan, saat ini Vicky berhasil memproduksi bumbu tabur, bumbu snack, bumbu kentang, bumbu keripik, bumbu tela-tela, bumbu kerupuk, bumbu jamur crispy, tepung fried chicken, bumbu tahu crispy, buble drink, capucino cincau, bubuk minuman dengan berbagai macam rasa seperti ice blended, milktea, yang Ia pasarkan dengan kirasan harga antara Rp 28.000,00 sampai dengan Rp 70.000,00/ kilogram.

Menjangkau Lebih Dari 200 Kota di Indonesia

Bumbu tabur

“Saat ini dengan jumlah karyawan sekitar 15 orang, OMAEMI bisa memproduksi sekitar 2 ton bumbu ataupun bubuk minuman instan dalam sehari. Untuk bahan baku kami menggunakan rempah-rempah, gula, garam, pewarna makanan, anti kempal yang semuanya diperoleh dari supplier lokal. Sedangkan untuk pemasaran, kami telah menjangkau seluruh Indonesia hanya saja belum merata,” jelas pengusaha muda yang fokus membidik industri makanan dan minuman tersebut.

Ketika ditanya mengenai harapan kedepannya, Vicky berujar bahwa Ia ingin bisnis bumbu tabur dan bubuk minuman instan yang Ia jalankan saat ini bisa berkembang dari waktu ke waktu. “Dengan bertambahnya pelanggan dan juga bertambahnya jenis rasa-rasa yg kami sediakan, kedepannya kami ingin mencari agen-agen untuk memasarkan produk OMAEMI. Kami akan menunjuk 1 agen untuk 1 kota,” tuturnya.

Dalam menjalankan bisnisnya, tentu berbagai kendala dan hambatan pernah dihadapi Vicky sebagai seorang pengusaha muda. Salah satunya saja seperti banyak permintaan untuk menjadi agen OMAEMI di kota atau daerah tetapi Vicky masih sulit menemukan agen atau mitra yang mempunyai komitmen serius untuk bersama-sama menjalankan bisnis bumbu tabur dan bubuk instan tersebut.

Bisnis buble minuman

“Banyak dari mereka yg hanya sekedar sambilan atau temporary, padahal kalau kita cermati pasar dari produk kami terus tumbuh dan berkembang sehingga peluang untuk mendapatkan income yang stabil dan besar sangat terbuka lebar bagi mereka yg berkomitmen dan serius,” ungkapnya.

Kendati belum bisa memperbanyak jumlah agen yang dimiliki, namun bagi Vicky kemenangan terbesarnya adalah produk OMAEMI bisa terjual di lebih dari 200 kabupaten kota di Indonesia dan diterima dengan baik oleh pelanggannya dan mampu membuat bisnis pelanggan OMAEMI bertumbuh dan berkembang.

Menutup sesi wawancara kami, Vicky mengungkapkan bahwa untuk menjadi pengusaha sukses kuncinya adalah menjaga kualitas produk dan menjawab kebutuhan pelanggan.

Tim Liputan BisnisUKM