
Semenjak bergabung menjadi salah satu UKM binaan Disperindag Kota Pontianak, Intan mulai rutin membuat kerajinan dari bahan akar keladi air berdasarkan pesanan. Produknya berupa vas bunga, gantungan kunci, Pokok Telok, keranjang, topi, tas wanita, hingga hiasan dinding berbentuk Udang.
Dengan harga jual mulai dari Rp 5.000- Rp 250.000, seriap bulannya intan bisa meraup omzet per bulan sekitar Rp 1 juta- Rp2 juta dari bisnis kerajinan akar keladi air. “Sejak dibina oleh Disperindag Kota Pontianak, pemasaran produk saya jadi lebih gencar dan sering diikutkan pameran UKM oleh Disperindag,” kata Intan.
Baca Juga Artikel Ini :
Dari sekian banyak produk yang dipasarkannya, komoditas unggulan yang banyak diminati masyarakat yakni vas bunga dan bunga tangkai, yang mana bentuk dan ukuran tiap tangkai harus persis sama. Terkadang, jika membuat vas bunga bentuknya tidak bagus terpaksa dirombak.
Intan mengaku, paling sulit adalah membuat hiasan dinding berbentuk Udang. Harus dikerjakan dengan telaten dan sangat berhati-hati agar jangan sampai salah. “Saya membuatnya mulai dari kepala Udang terlebih dahulu,” ujar Intan.
Daftar Isi
Memproduksi Kerajinan Akar Keladi Air Sesuai Pesanan
Meski dalam proses produksinya telah dibantu karyawan lepas sebanyak 6 orang, namun sampai hari ini Intan hanya bisa membuat produk dalam jumlah terbatas berdasarkan pesanan konsumen. Intan tidak pernah menjual produk untuk dijual langsung. Ia juga belum berani membuat produk dalam jumlah banyak karena belum sanggup memenuhinya. Selain itu, minimnya modal masih menjadi kendala klasik yang dihadapi pelaku UMKM seperti dirinya.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
Untuk memperluas jaringan pasar, Intan terbilang aktif mengikuti berbagai event pameran UKM. “Kadang saya titip barang di berbagai pameran yang diikuti Pemerintah Kota Pontianak, seperti di Jakarta, Batam, Dumai, Ketapang, dan lain-lain. Tahun lalu saya mendapat kesempatan mengikuti pameran INACRAFT 2015, dan berangkat ke Jakarta,” tuturnya.
Kini, produk hasil karyanya sudah dijual ke hampir seluruh wilayah di Kalimantan Barat seperti wilayah Sanggau, Sintang, Bodok, Melawi, Ketapang, Sambas, Singkawang, Paloh, hingga tembus ke pasar Malaysia.
“Ke depan, saya ingin memproduksi lebih banyak lagi barang dan punya stok yang cukup di rumah,” harap Intan.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kalimantan Barat