Menghidupkan Kembali Bisnis Keluarga Melalui Dunia Maya

Proses pembuatan hot plateSeperti kutipan peribahasa “Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya”, Hendra Mawan (24) ternyata juga mewarisi darah sang ibu (Ny Poningsih) untuk ikut terjun menekuni usaha di bidang pengecoran logam. Didirikan sekitar tahun 2001/ 2002 silam, CV. Hasta Karya yang sebelumnya dikelola oleh Ny. Poningsih terpaksa harus gulung tikar karena persaingan antar sesama pedagang bahan baku yang tidak sehat.

“Pada awalnya CV. Hasta Karya bergerak di bidang pengadaan bahan baku pengecoran logam. Namun pada perjalanannya bisnis yang dijalankan ibu kami mengalami banyak kendala, mulai dari permodalan yang cukup besar, persaingan antar sesama pedagang bahan baku yang tidak sehat, serta banyak hal-hal yg menjatuhkan perusahaan kami. Hingga pada akhirnya CV. Hasta Karya bisa dikatakan telah berhenti beroperasi kurang lebih sekitar 3 tahun yang lalu,” cerita Hendra .

Baca Juga Artikel Ini :

Merintis Bisnis Keluarga Untuk Membahagiakan Orang Tua

Potensi Industri Rumah Tangga di Kabupaten Tegal

Setelah berhenti selama beberapa tahun, Hendra yang merupakan generasi penerus mencoba menghidupkan kembali bisnis keluarga yang dulunya sukses dijalankan sang ibunda tercinta. “Pada Tahun 2011, saat masih duduk di bangku kuliah kebetulan saya mendapatkan sebuah tugas dari dosen untuk membuat sebuah website. Dari mata pelajaran pemrograman website tersebut, saya mulai berpikir dari pada membuatkan website orang lain, lebih baik saya membuat website toko online untuk CV. Hasta Karya,” ujarnya.

Bisnis hot plateDari ide kecil yang Ia pikirkan, ternyata peluang untuk mendapatkan hasil dari bisnis ini cukup besar. Sebab, jika dilihat dari penjelajahan Hendra di dunia maya masih sedikit website toko online yang bergerak di bidang pengecoran logam.

“Akhirnya saya memutuskan untuk merubah jalur bisnis dari CV. Hasta Karya yang dulunya fokus penjualan bahan cor logam ke bisnis pembuatan produk yang berbahan dasar cor baja. Dan terciptalah beberapa produk kami seperti Hot plate (piring steak), Cetakan Martabak, Wajan Baja, Wajan roti bakar dan lain-lain,” tambah Hendra.

Lambat laun website toko online tersebut bisa menjaring pembeli hingga sekarang ini. “Kami memilih fokus terhadap produk-produk yang berkaitan dengan makanan. Dikarnakan semua orang butuh makan, dari hari ke hari jumlah penduduk pun juga akan bertambah dan semuanya membutuhkan makan. Dengan alasan itulah kami memilih menciptakan produk yang masih berkaitan dengan makanan,” kata pengusaha muda tersebut.

Bisnis kerajinan pengecoran logamKetika ditanya mengenai inspirasi saat mendirikan bisnis ini, Hendra mengaku mendapatkan ide bisnis pengecoran baja ini setelah melihat banyaknya masalah yang dihadapi para pelaku usaha di lapangan. “Seperti sulitnya seseorang yang ingin membuka warung steak atau menjual roti martabak ketika mencari hot plate dan cetakan martabak di toko-toko, karena hanya toko-toko tertentu saja yang mampu menyediakan produk ini,” jelasnya.

Dengan modal awal sekitar Rp 300.000,- untuk membeli domain dan sewa hosting, saat ini website toko online yang dirintis Hendra memiliki jangkauan pemasaran yang cukup luas. “Dalam sebulan kapasitas produksi sekitar 150-200 biji, dengan jangkauan pemasaran hampir ke seluruh Indonesia. Mulai dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Pulau Jawa dan Papua semuanya telah kami jaring melalui website toko online,” tutur Hendra kepada tim liputan BisnisUKM.com.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Video.

Klik Disini

Dari awal hingga sekarang, secara perkembangan bisnis keluarga ini terus mengalami peningkatan walaupun peningkatannya belum signifikan. “Setiap bulannya omzet yang kami terima sekitar Rp 7 juta, tetapi jumlah tersebut terus menunjukan kenaikan. Harapan kedepannya kami bisa mengembangkan usaha ini dalam bentuk kemitraan atau waralaba,” ucapnya menutup sesi wawancara kami.

Tim Liputan BisnsiUKM.

1 Komentar

Komentar ditutup.