Menikmati Gurihnya Laba Bisnis Keripik Tempe

MENIKMATI GURIHNYA LABA BISNIS KERIPIK TEMPE

Mengolah tempe menjadi aneka macam produk camilan memang bisa mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Nur, sehingga dirinya bisa menikmati gurihnya laba bisnis keripik tempe.

Tak menyangka bahwa dirinya bakal menjadi pengusaha yang sukses memproduksi keripik tempe sagu, awalnya Nur hanya memasarkan produk tempe keripik yang diproduksi oleh teman dekatnya.

“Ada teman yang membuat keripik tempe sagu dan saya coba membantu memasarkannya, ternyata makin lama pelanggan saya semakin banyak dan teman saya tidak bisa memenuhi permintaan konsumen. Dari situlah saya mulai mencoba membuat keripik tempe sagu sendiri,” ungkap ibu dua anak ini.

usaha keripik tempeMemulai bisnis keripik tempe sagu secara otodidak, awalnya Nur juga belum terlalu yakin bahwa produk camilan yang Ia produksi bisa seenak camilan keripik tempe sagu yang dulunya diproduksi oleh teman dekatnya. “Awalnya saya mencoba membuat 5kg, kemudian permintaan konsumen semakin banyak hingga bisa memproduksi 22 kg tempe setiap hari,” jelasnya kepada tim bisnisUKM beberapa waktu yang lalu.

Dengan mengusung bendera “Keripik Tempe Sagu Darussalam”, Nur menggunakan bahan baku kedelai import dari Amerika untuk mendapatkan cita rasa yang maksimal. “Setelah mulai memproduksi sendiri, saya merasa lebih percaya diri karena camilan keripik tempe sagu yang saya buat tidak menggunakan MSG, lebih crezz dan bumbunya juga lebih terasa,” cetusnya.

Melibatkan 8 orang tenaga kerja yang terdiri dari pembuat tempe 1 orang, pemotongan tempe 2 orang, tenaga penggoreng 4 orang dan pengemasan 1 orang, pemasaran yang dilakukan Nur pada awalnya hanya menitipkan produk camilan keripik tempe ke warung-warung yang dikehendaki.

Meski sampai saat ini masalah peralatan produksi yang cukup terbatas dan belum modern, persaingan antar produsen yang semakin ketat, serta kelangkaan bahan baku seperti tepung sagu, menjadi bagian dari kendalanya merintis usaha.Namun bersama sang suami tercinta, Nur mencoba melakukan inovasi-inovasi baru yang sebagian besar Ia dapatkan dari para konsumennya.

MENIKMATI GURIHNYA LABA BISNIS KERIPIK TEMPE“Banyak konsumen yang memesan keripik tempe sagu dengan beragam pilihan rasa, misalnya minta keripik tempe rasa keju, pedas, dan lain sebagainya,” jelas pengusaha keripik tersebut.

Melihat permintaan konsumen yang terus meningkat, kedepannya Nur berharap bisnisnya semakin berkembang pesat dan maju sehingga bisa memberdayakan ibu-ibu sekitar rumahnya dan ingin mempunyai jaringan pemasaran yang lebih luas.

“Harapan saya kedepan ingin melakukan pemasaran lewat online dan pameran kuliner yang memang selama ini belum maksimal, sehingga orderan konsumen diharapkan juga bisa meningkat dan saya juga bisa memberdayakan lebih banyak lagi ibu-ibu di sekitar tempat tinggal saya,” harap ibu Nur.

Tim Liputan BisnisUKM

4 Komentar

Komentar ditutup.