Wingko babad merupakan salah satu makanan oleh-oleh khas Semarang. Makanan yang terbuat dari adonan ketan, gula pasir, kelapa, garam, dan air tersebut dikenal sebagai icon kulinernya Semarang selain bandeng presto dan lumpia. Namun, belum banyak orang yang tahu jika makanan berbentuk bulat pipih itu berasal dari tanah Babad Lamongan Jawa timur. Pada tahun 1946, Ny. Mulyono (kelahiran Babad, Jawa Timur), yang memperkenalkan resep keluarganya (Wingko) saat memutuskan untuk pindah ke Semarang. Ketika pertama kali dibuat, wingko hanya dijajakan di Stasiun Tawang Semarang, dimana pada waktu itu menjadi ‘satu-satunya’ pusat oleh-oleh yang ada.
Respon positif dengan makin banyaknya penggemar wingko babad kala itu, membuat Ny. Mulyono berinisiatif memberikan merk kereta api pada produk wingkonya. “Ide untuk memberikan merk dan logo kerta api didapat dari gambar sebuah buku menu yang disediakan di kereta makan, atau dulu disebut dengan gerbong restorasi,” ujar salah seorang karyawan tokonya Ibu Siti Yulaikah. Agar wingko babad cap kereta api semakin dikenal, pada pembungkus produknya ditambahkan alamat rumah, yang saat ini berada di Jalan Cendrawasih Semarang. Usaha yang kemudian menjadi bisnis keluarga hingga saat ini estafet kepemilikan dipegang oleh Ibu Sinata (72), beliau merupakan generasi penerus dari Ny. Mulyono.
“Makanan tradisional masih menjadi menu andalan kami, dan itu tidak hanya hasil produksi sendiri, namun ada juga yang merupakan titipan dari produsen-produsen lain,” imbuhnya. Meskipun menjual produk beragam, para wisatawan ketika mengunjungi toko tersebut rata-rata bertujuan untuk memburu wingko babadnya.
Info Produk
Sebagai makanan tradisional yang khas, wingko babad dijual dengan harga yang terjangkau. Untuk wingko original, harganya Rp.2.400,00/ biji; wingko rasa nangka Rp.2.700,00/ biji; wingko rasa coklat Rp.2.900,00/ biji; wingko rasa durian Rp.3.200,00/ biji; dan wingko rasa pisang Rp.2,.700,00/ biji. Biasanya di tempat tersebut, wingko dijual dalam dua paket kemasan, yaitu dus kecil dengan harga Rp.26.500,00; serta dus besar Rp.39.000,00. Ibu Siti mengaku jika penjualan wingko babad cap kereta api akan mengalami lonjakan siginifikan ketika memasuki musim liburan sekolah atau saat weekend tiba.
Tim liputan bisnisUKM
bantu ya dana unk beli hidrolik mobil dan cara kerja cuci.salon mobil