
Toni, salah seorang warga yang menjadi pembudidaya ikan di Setu Citayam mengatakan, membudidayakan ikan dengan teknik KJA sangat menguntungkan. Sebab, umpan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, karena ikan mendapat asupan makanan alami seperti mikroorganisme, ganggang dan dan lumut yang terdapat di dalam danau.
Danau Tercemar dan Semakin Dangkal
Ia mengakui membudidayakan ikan di danau membuat ikan menjadi lebih cepat besar. Ia yang memiliki dua keramba gurami dan mujair tak perlu repot menyediakan diesel untuk kebutuhan oksigen ikan, karena kondisi air danau yang bergerak pelan membuat ikan tetap hidup.
Baca Juga Artikel Ini :
“Kalau umpan kita kasih pelet. Tapi, tidak banyak, selebihnya kita kasih dedaunan saja seperti daun talas dan daun kacar-kacar,” jelasnya.
“Kalau omzet saya belum bisa bilang, karena usaha saya masih baru. Cuma yang jelas budidaya gurami memang menguntungkan. Untuk gurami yang masih seukuran tiga jari saja sudah dihargai Rp 3.000 per ekor. Biasanya dijual di Pasar Citayam langsung,” ucapnya.
Ikan Sapu-sapu Kerap Merusak Jaring
Untuk menyiasatinya, para pembudidaya terpaksa menyerok ikan yang dianggap sebagai hama tersebut untuk kemudian membuangnya.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
“Budidaya ikan di danau untungnya sangat menjanjikan. Kita berharap ada pelatihan dan bantuan modal dari pemerintah agar produksi ikan kita makin meningkat,” harapnya.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Dunih)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok