Menyambar Peluang Usaha Mie Seblak: Apa Saja Perlu Disiapkan?

Artikel kali ini akan membahas seputar peluang usaha mie seblak hingga analisa usahanya. Dari data yang diambil pada Mei 2020, instantnoodles.org mengeluarkan jumlah konsumsi mie instan di Indonesia yang mencapai angka 12.520 juta porsi. Tingkat konsumsi tersebut konsisten dari 2015 hingga 2020, mengukuhkan Indonesia menjadi negara pengonsumsi mie terbesar kedua setelah Tiongkok. Angka tersebut juga sejalan dengan jumlah impor gandum di Indonesia yang terus menanjak dari 2007 hingga 2016.

Dengan data tersebut, terlihat bahwa makanan olahan mie memiliki banyak penggemar yang tetap. Sebagai makanan yang telah melekat secara kultural, usaha olahan mie akan terus diminati. Tren konsumsi mie tidak hanya terbatas pada produk instan, tetapi juga pada olahan mie lainnya, potensi inilah yang perlu digali.

Usaha ini memiliki banyak alternatif ragam olahan mie. Beberapa pebisnis, misalnya, mengembangkan produk mie instan menjadi jenis olahan baru. Bisa dijadikan burger atau pun donat. Untuk yang satu ini, kreativitas pada bentuk olahan menjadi syarat utama. Selain itu, olahan mie dari berbagai negara juga sedang laris.

Salah satu produk yang sedang naik daun adalah seblak. Jenis makanan ini terkenal di kalangan anak muda, dengan rasa pedas-asin yang cocok di lidah milineal. Varian yang bisa dikembangkan lebih lanjut adalah seblak mie yang pas dikonsumsi sebagai makan siang ataupun pengganjal lapar sementara. Oleh karena itu, peluang usaha mie seblak masih terbuka lebar.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah, calon pelaku usaha mie seblak harus memahami bahwa merintis bisnis berarti juga melihat kelebihan dan kekurangan usaha jenis ini, juiga perlunya melakukan analisis usaha hingga manajemen resiko. Artikel ini akan membantu memberikan gambaran yang dibutuhkan.

Kelebihan Usaha Olahan Mie Seblak

Target pasar yang luas menjadi kelebihan utama dari usaha olahan yang satu ini. Dengan kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi mie yang telah mendarah daging, produksi mie tentu akan mendapat tempat. Selain itu bahan baku utama-yaitu gandum- tidak sulit didapatkan dengan harga yang terjangkau. Bumbu rempah yang digunakan untuk kuah juga tersedia di warung-warung, hal ini akan memudahkan pelaku usaha untuk memulai bisnis. Berbagai resep olahan mie seblak juga bertebaran di internet, calon pelaku usaha akan mudah untuk melakukan modifikasi olahan. Modal yang dikeluarkan juga bisa disesuaikan dengan jenis bisnis yang akan dilakukan. Hal ini akan dibahas lebih dalam di sub-bab bawah.

Kekurangan Usaha Olahan Mie Seblak

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah, olahan mie seblak yang menyesuaikan dengan tren akan memiliki banyak pesaing. Dengan konsep tren yang cepat berganti, pelaku usaha yang tidak segera menyesuaikan perubahan akan gampang turun pamor. Untuk mengurangi kemungkinan ini, jalan keluar alternatifnya adalah dengan menjadikan sosial media sarana untuk menganalisis tren-tren terbaru. Analisis inilah yang nanti bisa digunakan sebagai dasar inovasi menu.  

Menyambar Peluang Usaha Mie Seblak Apa Saja Perlu Disiapkan
kudupinter.com

Analisa Usaha Mie Seblak

Tahapan analisa usaha penting karena berisi perencanaan, riset, manajemen resiko, hingga evaluasi kegiatan usaha. Kegunaannya adalah untuk mengantisipasi usaha dari segala kemungkinan terburuk. Yang perlu ditekankan, bahkan dengan perencanaan yang cermat pun, membangun bisnis tetap memiliki potensi resiko terburuk. Resiko ini tidak bisa dihindari, tetapi bisa diminimalisasi dengan membuat analisa yang baik.

1. Riset Produk

Pertama, calon pelaku usaha harus menentukan jenis mie seblak yang ingin dibuat. Beberapa referensi di internet, melakukan survei lewat penyedia jasa pesan antar juga dapat digunakan. Pahami kelebihan dan kekurangan setiap produk olahan mie agar dapat melakukan antisipasi jika terjadi hal-hal yang melenceng dari perencaan.

Penting bagi calon pelaku usaha untuk melakukan riset terlebih dahulu terkait olahan ini. Riset dibutuhkan untuk menentukan bentuk olahan mie seblak seperti apa yang sesuai dengan tren saat ini.

2. Menentukan Model Distribusi Mie Seblak

Distribusi model penting, apakah pelaku usaha ingin membuat restoran, warung kaki lima, atau hanya memfokuskan pada pesan antar makanan. Pembangunan restoran membutuhkan modal yang tidak sedikit, namun penyajian makanan akan membuat bisnis ini dekat dengan konsumen. Sedangkan kaki lima dari segi biaya tempat lebih murah daripada restoran, namun interaksi dengan konsumen akan sedikit berbeda. Yang terakhir adalah pesan antar, jenis ini menghilangkan interaksi antara penjual dan konsumen. Dalam pesan antar, pelaku usaha harus memastikan untuk cepat menanggapi permintaan hingga komplain dari pelanggan. Pastikan juga kemasan yang dibuat menarik dan cantik

3. Membuat Perencanaan Modal yang Jelas untuk Mie Seblak

Buatlah catatan awal tentang biaya pembelian bahan baku dan mesin yang digunakan. Pastikan catatan keuangan dibuat secara rinci agar terlihat jelas berapa harga produk dalam satu porsi, berapa keuntungan yang bisa diperoleh, serta berapa biaya yang perlu disisihkan untuk pengembangan produk. Di akhir bulan, catatan ini akan berguna untuk melihat secara keseluruhan proses penjualan produk.

Modal Awal                  Jumlah  Harga
 Etalase Usaha Serbaguna      1     Rp1.500.000
 Kursi Plastik                5     Rp  400.000
 Meja Plastik                 3     Rp   90.000       
 Peralatan Makan                    Rp  500.000
 Biaya Lainnya                      Rp  300.000
 Total Modal Awal                   Rp2.790.000
 
Biaya Bahan Baku
 Bahan            Jumlah         Harga
 Bahan Mie       
 Tepung Terigu    1 kg           Rp   8.000
 Margarin         1 Bks (200 gr) Rp   7.700
 Garam            50 gr          Rp   1.000
 Air              500 Ml         Rp   1.000
 Telur            2 Butir        Rp   3.800
 LPG                             Rp   5.000
 Listrik                         Rp   5.000
 Bahan Rempah
 Bawang Merah     500 gr         Rp  13.300
 Bawang Putih     250 gr         Rp  11.000
 Cabai Rawit      1/2 kg         Rp  30.000
 Cabai Merah      1/2 kg         Rp  26.000
 Kencur           1/2 kg         Rp   9.500
 Garam            250 gr         Rp   2.000
 Gula             100 gr         Rp   6.000
 Minyak           1/2 ltr        Rp   7.500
 Penyedap Rasa    5 bks          Rp   2.500
 Toping Tambahan
 Sosis            1/2 kg         Rp  18.000
 Daun Bawang      1/4 kg         Rp   6.000
 Sawi             1/2 kg         Rp   9.000
 Kerupuk          1/2 kg         Rp  28.000
 Total Pengeluaran (1 hari)      Rp  200.300
 Total Pengeluaran (25 hari)     Rp5.007.500
 
Total Biaya Operasional 
 Bahan Baku (25 Hari) + Modal Awal
 Rp5.007.500 + Rp2.790.000=      Rp7.797.500
 
Estimasi Pendapatan Awal
 Rp10.000 (@1 porsi) x 50 porsi x 25 hari= Rp12.500.000
 
Penghitungan Laba Satu Bulan
 Estimasi Pendapatan - Biaya Operasional
 Rp12.500.000 - Rp 7.797.500 = Rp 4.702.500

4. Evaluasi Usaha

Evaluasi bisa dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Pelaku usaha menentukan waktu evaluasi, bisa dalam waktu satu minggu, dua minggu, atau satu bulan sekali. Jika memungkinkan, evaluasi idealnya dilakukan satu bulan sekali agar terlihat jelas dalam rentang waktu tersebut bagaimana proses bisnis berjalan. Hambatan apa yang dialami, bagian mana yang perlu diperbaiki, hingga timbal balik seperti apa yang didapatkan dari konsumen. Pada tahap ini, pelaku usaha harus fokus pada titik lemah bisnis yang terlihat. Jangan lupa, evaluasi harus dilakukan secara kritis dan objektif, sehingga hasil evaluasi nanti bisa dijadikan pijakan untuk langkah selanjutnya.  

Pemasaran Produk Mie Seblak

1. Mengetahui Target Pasar yang Dituju

Pemetaan target pasar yang dituju penting sehingg bisnis memiliki sasaran yang jelas. Taregt pasar bisa memengaruhi banyak hal, mulai dari rasa makanan, inovasi menu, bentuk promosi produk, hingga bentuk kemasan. Misal, target pasar seblak mie adalah anak muda, maka pertanyaan selanjutnya adalah hal-hal apa saja yang sedang viral di kalangan milineal? Jenis rasa seperti apa yang disukai oleh kalangan muda? Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus bisa dipetakan oleh pelaku usaha, sehingga ‘branding’ bisnis bisa berjalan dengan baik.

3. Penentuan Lokasi Penjualan yang Startegis

Jika binsis berupa restoran atau kaki lima, pastikan untuk memilih lokasi yang startegis. Lokasi harus ramai lalu lalang kendaraan, jika target market seblak mie adalah anak muda, cari lokasi yang dekat dengan daerah kampus, daerah sekolah atau kos-kosan yang penghuninya adalah anak muda.

2. Gunakan Sosial Media Agar Usaha Mie Seblak Laris

Laju sosial media yang cepat dapat membantu proses promosi. Sebagai usaha yang baru saja dirintis, media semacam ini bisa memberikan ruang iklan gratis. Gunakan fitur tagar, tagging dengan menautkannya dengan sosial media yang memiliki pengikut besar.

4. Memberi Insentif untuk Rekomendasi Usaha Mie Seblak

Calon pelaku usaha juga bisa membayar individu untuk mengiklankan produknya. Individu yang dituju harus lah mereka yang memiliki latar belakang yang sesuai, misal pengikut sosial medianya banyak, termasuk orang yang berpengaruh, terkenal, atau populer.

Itulah hal-hal yang bisa Anda jadikan pegangan ketika memulai usaha mie seblak. Bagikan referensi ini kepada teman-teman lain agar semakin banyak usaha-usaha UKM yang bermunculan!

Ikuti terus informasi menarik seputar usaha kuliner lainnya hanya di BisnisUKM.com

Apa kamu tertarik untuk memulai bisnis ini?

Tinggalkan komentar