MEREK SEJATI (Bag.2)

brand ideaMerek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk atau jasa dan menimbulkan arti psikologis/ asosiasi. (Wikipedia). Merek juga merupakan kekayaan industri yang termasuk kekayaan intelektual. Secara konvensional, merek dapat berupa nama, kata, frasa, logo, lambang, desain, gambar, atau kombinasi dua atau lebih unsur tersebut.

Di Indonesia sendiri, hak merek dagang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001. Jangka waktu perlindungan untuk merek/indikasi geografis adalah sepuluh tahun dan dapat diperpanjang, selama merek tetap digunakan dalam perdagangan.

Ada tiga sifat fundamental/mendasar yang membedakan suatu merek sejati dalam benak para konsumen:

  1. Adanya internalisasi jumlah kesan atas pesan yang diterima oleh pelanggan.
  2. Adanya suatu posisi khusus di “pikiran (mind’s eye)” pelanggan.
  3. Adanya manfaat-manfaat fungsional dan emosional yang dirasakan oleh pelanggan.

Oleh karena itu, suatu hal yang penting bagi kita untuk memahami bahwa merek bukanlah sekadar hasil iklan atau pesan-pesan yang ditempatkan oleh organisasi dipasaran. Karena pada akhirnya, merek itu tercipta dari apa yang dirasakan oleh konsumen, atau apa saja yang kita sebut sebagai pikiran (the mind’s eye). Pikiran pelanggan setiap hari dipengaruhi oleh ribuan kesan atas pesan produk yang disampaikan oleh berbagai produsen dan sering berubah-ubah. Dan merek itu sendiri tidak terus-menerus memonitor kesan-kesannya atas pesan yang disampaikan, tetapi juga harus menempati posisi khusus dalam pikiran untuk benar-benar menjadi merek.

top-brandsApabila merek itu belum khusus atau berbeda dari pikiran konsumen, maka akan mudah bagi para pesaing untuk menempati posisi dalam pikiran tersebut, dan merek itu menjadi “kurang sejati”. Cara yang paling mudah untuk menunjukkan perbedaan antara nama merek, merek, dan “merek sejati” adalah dengan melihatnya pada serangkaian kesatuan yang membandingkan kekhususan relatif, tidak ada perbedaan produk kecuali harga. Jika merek (terkenal tetapi sedikit) menjadi lebih khusus dalam benak konsumen, maka merek tersebut lebih mendekati definisi merek sejati. Bisa dikatakan sebagai merek sejati, jika telah dirasakan unik oleh pelanggan.

Merek-merek Sejati Ada Untuk Menambah Nilai

Tujuan utama dari merek sejati adalah untuk menambah nilai hidup manusia. Merek sejati adalah tentang memberi manfaat kepada pelanggan, dan merek yang lebih terdeferensiasi lebih mudah untuk dikomunikasikan secara efisien kepada konsumen.

Oleh sebab itu, diferensiasi perlu difokuskan pada manfaat-manfaat bagi para konsumen, bukan kepada proses produksi yang berhubungan dengan produk atau jasa. Suatu merek sejati akan memberikan nilai atau ekuitas merek positif bagi para pelanggannya dengan mempertinggi:

  1. Interpretasi/Pemrosesan
  2. Konfidensi dalam Keputusan Pembelian
  3. Kepuasan Penggunaan

Seperti T. Scott Gross secara tepat mengamati dalam sebuah artikel news letter Design Forum/Ideations. “Tidak ada yang menyukai untuk dijual, tetapi setiap orang suka merasa dilayani.”. Perhatian utama dari pelanggan dewasa ini adalah “Apa yang ada untuk saya?” Terlihat begitu jelas, para konsumen ingin mengetahui apa yang ada untuk mereka. Maka, merek harus mengkomunikasikan manfaat yang jelas yang dianggap penting bagi konsumen. Namun, banyak yang terjadi kini, puluhan juta digunakan untuk periklanan yang tidak mengkomunikasikan manfaat khusus yang penting bagi konsumennya.

Terlihat bahwa banyak nama merek yang kurang memiliki posisi khusus dibandingkan dengan pesaing-pesaing mereka. Banyak yang memiliki merek mengambang dalam suatu “laut kesamaan”. Lalu bagaimanakah dengan Merek Anda?

Diolah dari The Brand Mindset, Duane E. Knapp

Sumber gambar : tim bisnisUKM, http://static.technorati.com/10/04/17/11913/top-brands.gif

3 Comments

  1. that’s right, ..
    btw, saya butuh penjelasan strategi promosi untuk produk real estate serta tujuan dan manfaat dari promosi tersebut
    terimaksih

Comments are closed.