Mudahnya Memulai Bisnis Hidroponik

Pengelola Hidroponik Sayur Premium “Setiap orang bisa mencoba hidroponik. Entah itu laki-laki, perempuan, anak SD juga bisa mencoba hidroponik seperti ini. Bahkan masalah kesulitan penananam hidroponik bisa dikatakan tidak ada,” ujar Setyo pengelola Hidroponik Sayur Premium.

Trend bercocok tanam dengan sistem hidroponik agaknya mulai digandrungi masyarakat khususnya di daerah perkotaan. Lahan yang minim serta proses bercocok tanam yang mudah, menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak kalangan masyarakat yang mulai memanfaatkan ruang kosong di sekitar rumahnya untuk disulap menjadi modul-modul hidroponik.

Modul hidroponik dengan peralonSalah satunya seperti kebun Hidroponik Sayur Premium yang memanfaatkan ruang kosong di lantai dua sebuah restoran berlokasi di daerah Jalan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Pada Sabtu (9/4) yang lalu BisnisUKM.com mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Bapak Setyo selaku pengelola kebun Hidroponik Sayur Premium. Berikut wawancara tim liputan BisnisUKM.com bersama Bapak Setyo.

Kapan pertama kali Pak Setyo mulai berkenalan dengan hidroponik?

Saya mulai mengenal hidroponik setelah browsing di internet. Dari situ saya tertarik untuk mengembangkan hidroponik dan mengikuti pelatihan ke Jakarta, Batang, Semarang, dan yang paling dekat pelatihan di Srumbung Magelang.

Baca Juga Artikel Ini :

Mengembangkan Bisnis Hidroponik Skala Industri

Pembekalan Kewirausahaan Bagi PNS Yang Akan Purna Tugas di Universitas Sriwijaya

Mengapa tertarik dengan sistem tanam hidroponik?

Saya tertarik hidroponik awalnya cuma dari melihat, ternyata setelah dipelajari kok mudah. Dan bisa menghasilkan, lalu saya coba menanam satu per satu dari mulai selada, daun mint, basil, dan sejenisnya. Setelah itu saya juga menanam buah, seperti cabe, tomat, buah melon, dan semangka, semuanya bisa dikatakan berhasil.

Dari pengalaman saya, setelah dipelajari ternyata daripada bertani di ladang sawah, lebih mudah dengan hidroponik. Bagusnya pertama kita tidak mencangkul dan tempatnya juga irit, yang kedua kita tidak membersihkan rumput, ketiga kita dalam pembibitan cukup mudah tidak membutuhkan waktu banyak.

 

Ketika mengawali usaha hidroponik, kesulitan apa saja yang ditemui?

Untuk masalah kesulitan penananam bisa dikatakan tidak ada, setiap orang bisa mencoba hidroponik. Entah itu laki-laki, perempuan, anak SD juga bisa mencoba hidroponik seperti ini. Tapi yang menjadi kendala cuma satu yaitu masalah pemasaran.

Bagi para pemula, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mencoba hidroponik?

Yang dipersiapkan tidak banyak, kalau sawah harus menyiapkan satu hektar lahan tapi kalau untuk hidroponik hanya sekitar 200 – 400 meter persegi sudah melebihi hasil kapasitas satu hektar sawah.

Bagaimana terkait modal? Apakah hidroponik peralatannya cukup mahal?

Tanaman kangkung dengan sistem hidroponikMasalah peralatan hidroponik, dibilang mahal ya mahal, tapi kalau saya hitung jatuhnya cukup terjangkau. Kita menanam tidak langsung sekaligus, kita bisa membeli peralatan secara dicicil. Jadi secara bertahap, di awal bisa mencoba hidroponik skala rumah tangga untuk dikonsumsi satu keluarga dulu baru kemudian mengembangkan ke skala industri.

Minimal untuk membuat modul  (media tanam hidroponik), satu modul itu membutuhkan biaya sekitar Rp 1.500.000,-. Satu modul itu panjangnya sekitar 2 meter kemudian ada 12 peralon, ini bisa untuk bisnis hidroponik skala rumahan.

Lalu, peralatan apa saja pak yang dibutuhkan untuk hidroponik?

Yang wajib ada adalah peralon, kemudian bisa juga menggunakan talang air atau asbes, bisa disesuaikan dengan kondisi tempat karena peralatan tersebut fungsinya untuk menggenangkan air saja sehingga tanaman bisa tergenang air nutrisi.

Jika dibandingkan dengan sistem tanam konvensional, apa saja keunggulan atau kelebihan yang didapat dari hidroponik?

Keunggulan hidroponik itu yang pertama masa panennya lebih cepat. Contohnya jika tanam cabe dengan sistem konvensional butuh waktu 2 bulan untuk panen, di hidroponik 1,5 bulan sudah bisa panen. Tanaman selada pun juga lebih cepat masa tanamnya, jika disawah butuh waktu 35 hari, di hidroponik masa tanamnya hanya 21 hari. Selain itu kendala masalah hama di hidroponik lebih sedikit dari sistem tanam konvensional, karena kita biasanya pakai green house.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Dari pengalaman Pak Setyo, apa saja kunci sukses menjalankan bisnis hidroponik ini?

Bisnis hidroponikYang perlu diperhatikan pada sistem hidroponik yaitu pertama adalah air, tidak boleh habis karena akar tanaman harus terkena air. Selain itu dibutuhkan juga bantuan sinar matahari, meski memanam di dalam rumah juga bisa dengan menggunakan bantuan lampu violet.

Sejauh ini, tanaman apa saja yang bisa dikembangkan dengan sistem hidroponik?

Pada dasarnya hampir semua jenis sayuran bisa dikembangkan dengan sistem hidroponik. Namun saat ini kami mulai mengikuti permintaan pasar, kita hanya menanam jenis sayuran yang banyak diminta restoran dan supermarket. Contohnya seperti selada, cabai, tomat, melon, semangka, mint, basil, dan lain sebagainya.

Dari sekian banyak jenis sayuran yang dikembangkan, tanaman apa yang paling banyak permintaan?

Pendapatan yang paling tinggi itu dari tanaman mint, kita setor di supermarket satu pot sudah Rp 45.000,- kemudian yang kedua adalah basil. Harga basil Rp 60.000,-/ pot, biasanya ini digunakan untuk membuat saus di restoran. Sampai saat ini yang permintaannya rutin setiap hari bahkan sampai kurang-kurang yaitu daun mint.

Bagaimana cara Sayur Premium Jogja bisa masuk ke supermarket, hotel dan restoran?

Mudahnya bisnis hidroponikDulu awal mulanya kita datang bawa sampel dan proposal ke beberapa supermarket, hotel, dan restoran yang ada di Yogyakarta. Misalnya di hotel ini butuh selada, lalu kita tanya butuh berapa kilo setiap harinya, jika disetujui pihak pengelola hotel maka kita baru mulai menanamnya. Namun kita harus saling sportif, bila suatu saat kita tidak bisa memenuhi permintaan hotel tersebut maka kita harus mencarikan, jangan sampai kerjasamanya terputus.

Saat ini sudah ada berapa supermarket, hotel, dan restoran yang rutin Anda setori Pak?

Hampir seluruh restoran, hotel, dan supermarket di Yogyakarta ambil sayuran dari sini. Selain itu kita juga merambah ke Solo dan Semarang. Setelah itu saya mencoba keluar kota, ternyata setelah dihitung-hitung penghasilan di dalam kota lebih bagus dari luar kota. Saya coba kirim ke Surabaya, Bali, Bogor, Tangerang, Bandung, kita malah rugi. Yang pertama rugi dari segi transport, yang kedua ke tenaga kerja, dan yang ketiga kita dipotong 40% untuk kerusakan. Dari situ saya berhenti mengirimkan sayuran premium keluar kota, lebih baik memenuhi permintaan di dalam kota saja.

Tim Liputan BisnisUKM