Berawal dari kejenuhan bekerja di perusahaan, Hendra (37) bersama 3 orang temannya merintis sebuah bisnis makanan dan minuman bersistem waralaba di Jakarta. Bisnis franchise ini mulai berdiri pada tahun 2009 dengan nama PT Revo Indonesia.
Pada mulanya, Hendra adalah seorang karyawan perusahaan bertaraf Internasional di Jakarta Barat. Karirnya melejit dengan sangat baik, di usianya yang baru 30 tahun ia telah menduduki posisi Direktur di sebuah perusahaan food supplement. Hendra juga pernah menduduki jabatan sales manager di salah satu perusahaan media.
Hingga pada suatu ketika, “Saya masuk ke satu titik “kejenuhan” bekerja habis habisan untuk kemajuan perusahaan akan tetapi terlintas di pikiran saya bahwa “apakah nanti jabatan saya ini bisa saya wariskan ke anak saya?” Jawabannya tentu tidak.” Hendra bercerita. Hendra pun akhirnya mulai mendesain dan menyusun konsep bisnis franchise bersama teman-temannya.
Hendra dan temannya mulai mempromosikan bisnis minuman dan makanan mereka di pameran bisnis franchise atau expo-expo lain. Dalam waktu yang cukup singkat mereka berhasil memiliki banyak mitra. Hendra yakin bahwa dalam memulai bisnis jangan ragu untuk langsung membuka dan menjalankannya. Setelah berjalan dan mengetahui hasilnya barulah kita mengatur strategi sehingga pikiran kita tidak terkuras di awal.
Hendra mengaku memilih terjun ke dunia bisnis makanan dan minuman karena telah memiliki cukup pengalaman saat bekerja di perusahaan food supplement. Selain itu, suami dari Verlina ini juga memiliki latar belakang ilmu marketing yang bagus dari pengalamannya menjadi manajer sales.
Di awal berdirinya bisnis, Hendra memperkenalkan beberapa paket usaha berupa produk bisnis minuman berupa teh, kopi, dan es krim. Di tahun selanjutnya, ia mulai merambah ke bisnis makanan seperti Jagung dan kentang goreng serta berbagai makanan olahan hasil ikan seperti nugget, sosis, siomay, dan lain-lain.
Tidak hanya jenis produk yang terus mengalami perkembangan. Di bidang SDM, semula yang hanya berjumlah 6 orang, kini menjadi 25 orang karyawan. Modal awal yang digelontorkan oleh Hendra untuk memulai bisnisnya dahulu, kini menjadi nilai omzet bulanan. Yakni sebesar 250 juta per bulan dari omzet penjualan produk berupa bahan baku dan paket usaha.
Bapak satu anak ini mengaku bahwa dalam menjalankan usaha tidak luput dari kendala. Salah satunya adalah dalam hal SDM. Berdasarkan pengalamannya, Hendra mengaku bahwa karyawan yang ia dapat dari hasil memasang lowongan kerja memiliki loyalitas yang sangat rendah pada perusahaan. Timnya selalu mengandalkan referensi untuk mencari karyawan.
Terakhir, Hendra memberi kunci sukses pada para pembaca yang ingin segera merintis bisnis. “Kuncinya adalah 3F, yakni Fokus, Fokus, dan Fokus dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis yang sudah Anda pilih.” papar Hendra.
Semoga profil pengusaha sukses satu ini bisa menginspirasi Anda, dan mulailah bisnis Anda sekarang juga!
Salam Sukses.
Tim Liputan BisnisUKM