Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY bekerjasama dengan PT. Medialink Internasional kembali menggelar pameran tekstil dan kerajinan TEXCRAFT (International Textile and Handycraft Exhibition) 2011. Bertempat di Hall B dan C Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, event tahunan yang sudah diselenggarakan untuk ketujuh kalinya ini diikuti sebanyak 150 peserta yang terdiri dari peserta mandiri serta mitra binaan dinas pemerintah dan BUMN. Mengusung tema “from tradition to modern living”, Texcraft tahun ini dilaksanakan pada tanggal 20-24 Juli 2011.
Aneka produk tekstil dan kerajinan seperti batik, tenun, bordir, anyaman, kulit, lukisan, furniture, aksesoris, home interior, souvenir, dll ditampilkan dengan tujuan sebagai media promosi dan transaksi bisnis para pelaku industri tekstil dan kerajinan di Indonesia. Beberapa peserta yang ikut serta dalam pameran tahun ini antara lain Kementrian Perindustrian, Pertamina Semarang, Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Dekranasda Kabupaten Rembang, Dekranasda Kabupaten Boyolali, PT. Pupuk Kaltim, PT. Angkasa Pura I Yogyakarta, Disperindag Provinsi DIY, Disperindag Kabupaten Sleman, Disperindag Kabupaten Bantul, Disperindagkoptan Kabupaten Gunungkidul, Disperindag Provinsi Jawa Timur, Disperindag Kabupaten Rotendau NTT, dll.
Pameran yang dibuka oleh Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian RI Euis Saedah pada Hari Rabu (20/7) tersebut bisa berperan sebagai ajang promosi dalam peningkatan kualitas bisnis dan bertukar ide kreatif antar sesama pelaku industri kreatif. Dari hal tersebut, maka para pelaku bisnis yang ada di Indonesia diharapkan mampu membendung gempuran arus produk impor yang semakin menjamur dewasa ini. Ketika tim liputan bisnisUKM mengunjungi pameran tersebut Kamis (21/7), gedung Jogja Expo Center (JEC) tampak seperti showroom beragam produk kreatif yang bernilai jual tinggi. Para peserta terlihat sangat antusias menghadirkan produk-produk yang berkualitas ekspor.
Salah satu peserta yang ditemui tim bisnisUKM yaitu Tenun Sutra Alam Tugu Mas Yogyakarta berharap keikutsertaan pihaknya dalam pameran kali ini bisa makin meningkatkan omzet penjualan produknya. “Pameran semacam ini sudah sering kami ikuti, baik itu di Jakarta, Bandung, serta Jogja, dan hasilnya positif karena bisa meningkatkan penjualan produk kami,” ujar Nurinna dari Tugu Mas. Harapan serupa juga diungkapkan Hadiati dari Syifa Cahaya Mandiri yang memproduksi batik tulis, batik cap warna, sintetis dan alami. Home industry yang beralamat di Wukirsari Bantul tersebut mengungkapkan harapannya agar produk kreasinya bisa menjangkau pasar ekspor.
Dengan tiket masuk seharga Rp.2.000,00 per orang, para pengunjung akan dibawa ‘mengelilingi’ Indonesia yang memiliki aneka ragam jenis textile dan kerajinan khas. Selain sebagai ajang promosi, yang tidak kalah penting dalam pameran kali ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat dengan produk dalam negeri di tengah persaingan pada era pasar global saat ini.
Tim liputan bisnisUKM
Saya sangat senang megikuti artikel2 ukm ini dan saya juga punya teman yang memiliki usaha kerajinan yg sekarang gulung tikar, pertanyaan saya apakah bisnis ukm ini bisa membantu teman kami ini.. dr segi pemasaran dan permodalan?. jenis usaha kerajinan perak, punya mesin dan tenaga ahli.. dulu pernah kerjasama denagn pengrajin di bali tetapi setelah bom bali semua berubah dan kini tidak bisa produksi lagi karena kesulitan modal dan pemasaran, terimakasih atas bantuannya..
Salam, adam
minta informasi kapan diadakan texcraft 2012 yang akan datang dan lokasinya dimana?