Pasar UMKM Banguntapan, Solusi Bertahan di Tengah Pandemi

Pasar UMKM menjadi salah satu solusi untuk memfasilitasi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM supaya bisa terus bertahan dan semakin berkembang di tengah pandemi Covid-19. Dampak ekonomi akibat pandemi ini benar-benar menghantam pelaku UMKM. Tidak sedikit di antaranya yang akhirnya tidak bisa bertahan dan gulung tikar. Pembatasan mobilitas masyarakat menjadi salah satu alasan banyak unit usaha yang tidak bisa beroperasi di tengah pandemi.

Seperti halnya di Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak para pelaku UMKM di kecamatan Banguntapan yang tidak mampu berkembang bahkan bertahan di masa pandemi. Pendapatan lesu dan tidak bisa menutup biaya operasional produksi. Hingga pada akhirnya tercetus Pasar UMKM Banguntapan yang dinamai “Pasar Kamis UMKM Banguntapan Bantul”.

Awal Mula Pasar UMKM Banguntapan

Bermula dari grup WhatsApp para pelaku UMKM kecamatan Banguntapan yang saling membantu dengan membeli produk sesama pengusaha. Di grup tersebut sering terjadi transaksi antar pelaku UMKM. Grup semakin hidup dan aktif. Kemudian dari aktivitas itulah Camat Banguntapan Fauzan Muarrifin yang juga bagian dari anggota grup tergerak untuk memberikan dukungan dengan mengadakan pasar UMKM Barter COD setiap hari Kamis di lingkungan kantor kecamatan Banguntapan.

Pasar UMKM Barter COD ini pada mulanya merupakan bentuk dukungan pihak kecamatan Banguntapan, bukan berupa materi, suntikan dana modal atau yang lain, melainkan fasilitas atau ruang untuk para pelaku UMKM untuk saling menjajakan dagangan yang mereka punya. Transaksi yang dilakukan tidak hanya menggunakan pembayaran uang saja tapi para pelaku usaha atau pedagang juga bisa bertukar dagangan dengan pedagang lain atau sistem barter.

Ternyata bukan hanya para pedagang saja yang antusias dengan Pasar UMKM ini, tapi juga masyarakat umum. Supaya tidak rancu, kemudian Pasar UMKM Barter COD ini berganti nama menjadi Pasar Kamis UMKM Banguntapan Bantul. Sesuai dengan hari pelaksanaanya seminggu satu kali di hari Kamis.

Ketua Pengurus Pasar Kamis UMKM Banguntapan Bantul, Pipin Kurniati menjelaskan kalau pasar UMKM ini pertama kali diadakan di pertengahan tahun 2020. Pada saat itu kondisi pandemi masih sangat mencekam. Kebijakan soal perniagaan belum terlalu longgar, mobilitas masih sangat terbatas. Tapi pada akhirnya bisa diwujudkan pasar UMKM dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pasar UMKM dukung Pedagang Tetap Bertahan

Adanya pasar UMKM ini pada dasarnya bertujuan untuk memfasilitasi dan mendorong para pedagang untuk tetap memiliki harapan serta semangat dalam berusaha di tengah situasi pandemi. Jagoriko atau Jajan Tonggo Nglarisi Konco adalah semangat yang digencarkan pasar UMKM Banguntapan ini. Istilah tersebut bermakna lebih baik membeli produk tetangga atau dagangan teman, daripada beli di luar.

Selain itu, Pasar Kamis Banguntapan Bantul juga bertujuan untuk mengenalkan produk para pedagang ke konsumen yang lebih luas. Tidak hanya masyarakat sekitar kecamatan Banguntapan saja yang menjadi pengunjung Pasar UMKM ini, tapi juga masyarakat dari wilayah kecamatan lain.

“Dulu pas awal pasar ini ada kan sistemnya barter, berlaku buat pelaku usaha. Lama kelamaan makin banyak pengunjung yang tertarik untuk beli. Biar nggak rancu akhirnya kalau bukan pedagang ya transaksinya pakai uang, seperti biasa. Pembelinya bukan cuma orang sini saja, tapi ada juga dari kecamatan lain yang udah nunggu-nunggu seminggu sekali ke sini,” jelas Pipin.

Pipin juga memaparkan kalau pasar UMKM Banguntapan ini juga sering dikunjungi oleh para pegawai pemerintahan dari kelurahan dan kecamatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dipelajari supaya bisa diterapkan dan dikembangkan juga di tempat lain. Begitu juga dengan Bupati Bantul yang sangat mendukung adanya Pasar Kamis ini.

Pasar UMKM ini diselenggarakan setiap hari Kamis, mulai pukul 08.30 pagi sampai 12.00 siang. Pasar Kamis terletak di sebelah timur kantor Kecamatan Banguntapan. Ada berbagai macam produk yang ditawarkan oleh para pedagang. Mulai dari produk semako, kuliner, tanaman, kerajinan, pakaian, dan produk lainnya.

Program Pengembangan

Sejak awal pasar UMKM ini terbentuk, belum semua pedagang memiliki properti ataupun peralatan untuk display dagangannya. Kemudian para pengurus Pasar Kamis Banguntapan mengajukan proposal ke beberapa instansi dan pihak terkait untuk mendapatkan bantuan.

Seiring berjalannya waktu sembari menunggu kabar baik, kegiatan mingguan Pasar Kamis Banguntapan tetap dilaksanakan. Berbekal semangat dan optimisme untuk bertahan, peralatan seadanya bukan menjadi penghalang. Bahkan para pedagang dengan suka rela berbagi tenda untuk saling mendukung sesama pelaku UMKM.

Para pedagang di Pasar Kamis berasal dari desa atau kelurahan yang berbeda-beda. Syarat untuk bisa berdagang di pasar UMKM ini adalah setidaknya berdomisili di wilayah Banguntapan atau punya KTP Bantul dan punya Izin Usaha Mikro Kecil. Produk atau barang yang dibawa ke kecamatan biasanya merupakan barang yang sudah dipesan.

Meskipun bertransaksi menggunakan uang, tetapi secara prinsip para pelaku usaha tersebut bertukar barang yang dijual. Kalau antar pedagang bisa menggunakan sitem barter, untuk pengunjung umum tetap bisa bertransaski menggunakan uang tunai. Produknya ada yang bisa dibeli dengan sistem pre-order dan ada juga produk yang bisa dibeli secara langsung.

Produk yang Ditawarkan

Dari sisi harga, sudah tentu produk-produk di Pasar UMKM Banguntapan Bantul ini cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan produk yang dijual di luar. Selisih harganya bisa sampai 10% sampai 20% lebih murah. Jadi, Pasar Kamis Banguntapan ini punya daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang.

Produk yang ditawarkan sangat beragam. Ada produk-produk kuliner mulai dari jajanan pasar, minuman tradisional, sampai makanan kekinian tersedia. Untuk produk yang lain juga ada seperti sembako, hasil pertanian, tanaman, kerajinan, dan produk lainnya yang kebanyakan adalah produk buatan tangan.

“Produk yang dijual di sini semuanya itu bikin sendiri, ya produksi sendiri. Jadi bukan ambil dimana terus dijual lagi. Makanya itu Pasar Kamis Baguntapan ini juga jadi media untuk pameran produk-produk para pengusaha UMKM dari wilayah Banguntapan,” terang Pipin.

Rencana ke Depan

Kedepannya, pasar UMKM yang diadakan sepekan sekali ini ingin memperluas area pemasaran supaya makin banyak masyarakat yang mengetahui dan bisa berkunjung untuk mengenal dan membeli produk-produk dari para pengusaha UMKM Banguntapan. Pipin selaku Ketua Pengurus Pasar Kamis Banguntapan juga berharap dengan adanya media ataupun fasilitas ini geliat roda perekonomian khususnya pengusaha UMKM di Banguntapan kembali menunjukkan semangat dan hasil yang positif.

“Untuk para pelaku UMKM kalau dari saya, dalam kondisi apapun kita harus bangkit dan optimis. Nanti setelah pandemi ini berakhir kita jadi makin maju. Pemerintah juga sangat mendukung UMKM untuk makin naik kelas,” tutup Pipin.

Itulah kisah ulasan seputar Pasar UMKM Banguntapan Bantul yang semoga bisa menjadi inspirasi kamu untuk terus semangat dalam menjalankan bisnis. Bagikan juga tulisan ini ke teman kamu yang lain supaya makin banyak orang yang terdorong untuk memulai bisnis.

Ikuti terus kisah menarik dari perjalanan para pelaku bisnis UMKM lainnya hanya di BisnisUKM.com

Apakah kamu tertarik untuk berkunjung ke Pasar Kamis Banguntapan?

Tinggalkan komentar