Pelatihan Budidaya Jamur di Lingkungan Disperindagkop dan UMKM Provinsi Kalimantan Utara

Dalam rangka menumbuhkan jumlah wirausaha baru, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UMKM Provinsi Kalimantan Utara menggandeng BisnisUKM.com untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Budidaya Jamur di Kabupaten Nunukan.

Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari yakni dari tanggal 4 – 6 Oktober 2016 di Gedung UKM Center Kabupaten Nunukan ini, diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari masyarakat umum di sekitar Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

“Kita laksanakan pelatihan ini dalam rangka menambah pertumbuhkan wirausaha baru di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Kali ini kita sengaja memilih pelatihan bisnis jamur, agar masyarakat di Nunukan bisa langsung belajar dari pelaku bagaimana cara menanam jamur dan membuat olahannya,” ujar Hartono, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Disperindagkop Kaltara ketika menyampaikan sambutan.

Menghadirkan Bapak Rakmatniwa (Trainer BisnisUKM.com) sebagai narasumber, pada kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram ini para peserta tidak hanya mendapatkan materi seputar cara budidaya jamur namun juga diajak langsung untuk praktek cara pembuatan bibit jamur (media tanam baglog) dan membuat aneka olahan kuliner dengan bahan jamur.

Pada sesi pertama, peserta mendapatkan materi pengantar seputar jamur tiram. Bagaimana isu terbaru terkait potensi bisnis budidaya jamur tiram, sampai manfaatnya bagi kesehatan masyarakat. “Tekstur jamur tiram sangat mirip dengan daging ayam, inilah yang membuat permintaan jamur tiram tidak pernah mati. Karena sebagian pelaku bisnis kuliner sekarang sudah mulai memilih jamur tiram sebagai pengganti daging ayam,” jelas Rakmatniwa.

Tak hanya meyakinkan peserta dengan isu terhangat seputar jamur tiram, trainer BisnisUKM.com ini juga mengajak peserta pelatihan untuk membuktikan langsung cara pengolahan jamur tiram menjadi beragam jenis menu kuliner. Kali ini para peserta berkesempatan untuk membuat olahan keripik jamur tiram, sate jamur tiram, dan keripik jamur kuping.  Keseruan para peserta yang didominasi kalangan ibu rumah tangga ini semakin terlihat, manakala peserta diajak langsung untuk memasak olahan jamur.

Setelah olahan jamur selesai diproduksi, para peserta juga mendapatkan arahan bagaimana cara memilih kemasan produk yang sesuai. Dalam hal ini para peserta juga diperkenankan untuk praktek mengemas jamur dengan menggunakan sealer. “Pemilihan kemasan akan mempengaruhi penampilan produk yang dipasarkan. Untuk keripik jamur, kemasan yang dipilih bisa menggunakan kemasan plastic stand up poch,” tambah Rakmatniwa.

Pada sesi selanjutnya, para peserta mendapatkan materi seputar cara pembuatan bibit jamur tiram. Seperti materi sebelumnya, peserta juga tidak hanya mendapatkan pengetahuan sebatas teori, namun mereka juga berkesempatan untuk praktek langsung cara pembuatan bibit jamur (media baglog jamur).

“Kemarin kami belum tahu kalau jamur sangat berguna bagi kesehatan dan bisa dikelola menjadi berbagai makanan. Dengan adanya pelatihan budidaya jamur ini kami bisa menikmati olahan jamur, dan rasanya tidak kalah dengan daging ayam. Harapan kedepannya setelah mengikuti pelatihan, kami bisa mencoba bisnis budidaya jamur tiram, karena di Kalimantan Utara sendiri masih jarang ditemui,” tutur Dewi Sartika, peserta dari Nunukan Selatan.

Tim Liputan BisnisUKM