Peluang Usaha Mie Ayam Hotplate yang Sedang Populer!

Peluang usaha mie ayam hotplate sedang menjadi incaran. Apa sih yang menyebabkan kuliner ini populer? Saat ini, inovasi kuliner berupa fusion (perpaduan) makanan sedang naik daun di kalangan anak muda. Perpaduan makanan A dengan makanan B ternyata menghasilkan rasa yang baru dan unik. Gaya konsumsi makanan di generasi sekarang terus menerus mengalami perubahan. Perubahan ini menuntut kreativitas para penjaja makanan untuk membentuk karya menu yang baru.

Peluang makanan yang tidak mudah dibuat di rumah seperti ini bisa mendapat atensi yang besar di kalangan masyarakat urban. Dengan gaya hidup yang cenderung sibuk, usaha mie ayam hotplate akan masuk dalam wishlist yang banyak diincar  para mahasiswa hingga pekerja kantoran. Tapi sebelum masuk ke dalam bisnis mie ayam hotplate, ada baiknya untuk membaca tulisana ini. Jadi kamu punya persiapan yang baik sebelum terjun ke usaha hotplate.

Mari mulai dengan menganalisis kelebihan dan kekurangan usaha ini.

Kelebihan Bisnis Mie Ayam Hotplate

Kamu punya dua jenis menu yang bisa ditawarkan kepada pelanggan, yaitu mie ayam biasa dan mie ayam hotplate. Menu biasa bisa kamu jual denan harga yang lebih murah. Sedangkan menu hotplate bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Kamu bisa berinovasi dengan berbagai macam topping mie ayam hotplate, lho. Misal, ada tooping katsu, steak sapi/ayam, bakso, udang, hingga jamur. Dengan begini, target pelangganmu akan lebih luas.

Kelebihan selenjautnya adalah, penyajian piring hotplate terlihat cantik dan menarik jika difoto. Ini bisa jadi startegi marketing yang bisa kamu manfaatkan lho.  Pastikan susuanan makanan terlihat menggoda dan estetik ya.

Kekurangan Usaha Mie Ayam Hotplate

Nah, kali ini kamu harus waspada, karena modal yang dikeluarkan termasuk tidak sedikit. Jika serius menekuni bisnis ini, kamu harus melakukan riset yang benar, mulai dari mencari tempat strategis hingga menentukan rasa mie ayam yang pas. Oleh karena itu, ada banyak persiapan yang harus dilakukan.

Analisis Modal Usaha

Bahan                  Jumlah           Harga
1. Mie                 1 Kg             Rp.     20000
2. Sawi                1 Kg             Rp.     18000 
3. Daun Bawang         ½ Kg             Rp.      6000
4. Minyak              1 Liter          Rp.     15000
5. Kecap               1 Botol          Rp.      6500
6. Cabai Merah         ½ Kg             Rp.     26000
7. Cabai Rawit         ½ Kg             Rp.     30000
8. Bawang Putih        ¼ Kg             Rp.      8000
9. Bawang Merah        ¼ Kg             Rp.      7000
10. Kemiri             ¼ Kg             Rp.     20000
11. Garam              1 Bungkus        Rp.     15500
12. Kecap Asin         1 Botol          Rp.     11000
13. Ketumbar           ¼ Kg             Rp.      6500
14. Lada Bubuk         5 Bungkus        Rp.      5000
15. Jahe               ¼ Kg             Rp.      2500
16. Daun Jeruk         20 Gr            Rp.      1500
17. Tepung Panir  
Total Pengeluaran (1 hari)              Rp.   255.800
Total Pengeluaran (25 hari)             Rp. 6.387.000

Bahan Mie
Bahan                  Jumlah           Harga
1. Tepung Terigu       4 Kg             Rp.     32000
2. Margarin (200 Gr)   2 Bungkus        Rp.     15000
3. Garam               200 Gram         Rp.      4000
4. Telur               8 Butir          Rp.     15000
5. Air                 2 Liter          Rp.      8000
6. LPG                                  Rp.     10000
7. Listrik                              Rp.     10000
Total Pengeluaran                       Rp.    94.000

Bahan Toping           Jumlah           Harga
Daging Ayam            2 Kg             Rp.    72.000
Daging Sapi            1/2 Kg           Rp.    62.500
Bakso                  15 Bungkus       Rp.    75.000
Total Pengeluaran                       Rp.   209.500

Modal Awal
Peralatan              Jumlah           Harga
Sendok                 25 buah          Rp.    50.000
Garpu                  25 buah          Rp.    50.000
Sumpit                 25 buah          Rp.   100.000
Mangkok                25 buah          Rp.   147.500
Hotplate               20 buah          Rp. 1.100.000
Gerobak dagang         1 buah           Rp. 4.900.000
Total Pengeluaran                       Rp. 6.347.000

Total Biaya Operasional
Bahan Baku (25 hari) + Modal Awal
Rp.6.387.000 + Rp.6.347.000      =      Rp.12.734.000

Estimasi Pendapatan Awal
Rp. 15000 x 50 bungkus x 25 hari =      Rp.18.750.000

Penghitungan Laba Satu Bulan
Estimasi Pendapatan - Biaya Operasional
Rp.18.750.000 - Rp. 12.734.000   =      Rp. 6.007.000 

Karena membutuhkan modal yang lumayan besar, kamu harus berhati-hati melakukan penghitungan keuangan. Tulisan ini akan memberikan panduan dasar soal analisis modal usaha yang kamu butuhkan. Jangan lupa sesuaikan harga barang di tempatmu ya.

Cara Membuat Mie Ayam Hotplate

Cara Membuat Mie Ayam Hotplate (1 porsi, silakan sesuaikan dengan jumlah penjualanmu nanti)

Membuat Minyak Ayam

1. Persiapkan kulit ayam atau gajih yang dibutuhkan

2. Panaskan wajan dengan api kecil

3. Masukkan 2 siung bawang putih yang telah digeprek

4. Panaskan hingga minya dari kulit ayam atau gajih keluar

Membuat Bumbu Kecap Mie Ayam

1. Haluskan bumbu-bumbu dasar seperti bawang putih

2. Masukkan bumbu halus ke penggorengan hingga bau harum

3. Tambahkan kecap asin, kecap manis, gula, garam, penyedap rasa, serta merica. Pastikan untuk mencicipinya agar sesuai dengan selera.

4. Aduk rata dan tambahi air sedikit-sedikit hingga kuah mengental

5. Tambahkan penyedap rasa jika suka.

Membuat Kuah Mie Ayam

1. Rebus tulang daging (bisa ayam atau sapi). Sisakan daginya sedikit.   

2. Tambahkan garam dan gula sesai dengan selera.

2. Bisa juga menambahkan penyedap rasa jika kamu suka.   

Tips Mie Ayam Hotplate

1. Untuk mie ayam hotplate, pastikan kamu tidak merebus mie terlalu lama. Prinsip hotplate adalah mie ayam tetap panas dengan piring khusus. Begitu juga dengan sayuran yang akan ditambahkan, agar mie ayam tidak lembek ketika dikonsumsi pelanggan.

2. Ketika hotplate dipanaskan di kompor atau oven, pastikan kamu menggunakan pelindung panas yang memadai ya.

Langkah Membangun Usaha Mie Ayam Hotplate

1. Riset Target Pasar

Siapa target pasarmu? Pekerja kantoran yang biasanya libur di hari Sabtu-Minggu bisa jadi alternatif pelanggan. Pelanggan keluarga juga bisa kamu incar. Dengan begitu tidak masalah untuk memberikan tarif harga hotplate sedikit lebi mahal. Target pasar juga bisa menentukan topping apa yang akan sediakan lho. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menghitung jumlah topping yang akan kamu sajikan.  

2. Mengenalkan Ciri Khas Perusahaan

Apa ciri khas mie ayam hotplatemu? Jangan lupa untuk memperjelas merek dagangmu, begitu juga dengan image perusahaan secara keseluruhan. Merek dagang ini bisa kamu buat dalam logo hingga tagline (slogan). Atau kalau kamu memiliki sistem take away, branding juga bisa dilakukan lewat kemasan. Ketiga produk tersebut bisa kamu desain agar mudah disebarluaskan. Kedua adalah citra (image) perusahaan yang tidak hanya fokus pada cita rasa makanan, tetapi juga citra perusahaan itu sendiri. Citra ini bisa dimulai dari pelayanan, penyajian, sampai kebersihan restoran.

3. Strategi Pemasaran lewat Konten hingga Promosi

Jika punya anggaran lebih, kamu bisa menyewa fotografer profesional untuk mengambil konten foto dan video. Tetapi kalau tidak, pastikan kamu belajar fotografi lebih lanjut ya. Konten ini adalah garda depan untuk mengenalkan produkmu kepada masyarakat luas. Ketika mengambil foto/video pastikan pencahayaan cukup, juga objek yang menjadi fokus diletakkan dengan baik. Sesuaikan konten ini dengan media sosial yang digunakan ya. Janan lupa tambahkan narasi pengantar seperti harga, jam buka resto, lokasi, dan kontak yang bisa dihubungi.

4. Evaluasi Usaha untuk Bisnis Baru Mie Ayam

Usahamu sudah berjalan berapa waktu? Mungkin saatnya melakukan evaluasi usaha untuk melhat apakah perusahaanmu termasuk ‘sehat’ atau tidak. Kamu bisa mengambil rentang waktu dua minggu untuk melakukan evaluasi. Susun pertanyaan agar ara evaluasi jelas. Oh ya, evaluasi ini harus bersifat objektif dan kritis ya. Sampaikan data apa adanya, jadi akan terlihat bagian mana yang perlu diperbaiki.

Beberapa contoh pertanyaan evaluasi usaha ini mungkin bisa membantumu:

a. Bagaimana respon masyarakat terhadap produkmu? Sebesar apa permintaan masyarakat? Adakah timbal balik mulai dari saran, kritik, hingga pujian dari konsumen?

b.  Apakah kondisi keuanganmu berjalan lancar? Jika lancar, indikator utamanya adalah rasio utang yang rendah, pengeluaran tidak melebihi pemasukan, dan. memiliki dana cadangan. Untuk mengantisipasi ini, buatlah laporan keuangan yang jelas.  

Penutup

Langkah-langkah tersebut bisa kamu ikuti, tinggal sesuaikan saja dengan kondisi bisnismu. Peluang usaha mie ayam hotplate akan berkembang jika kamu mau melakukan riset dan analisis dengan teliti dan cermat. Semoga artikel ini dapat membantu agar bisnismu bisa naik kelas ya. Kalau tulisan ini membantumu, bagikan juga kepada teman-teman yang lain ya.

Apakah kamu berminat dengan peluang usaha mie ayam hotplate?

Ikuti terus ulasan menarik seputar kuliner nusantara lainnya hanya di BisnisUKM.com

1 Komentar

Tinggalkan komentar