Model/Jenis Usaha Bisnis Minuman Herbal
Apa yang dimaksud dengan model atau jenis usaha? Model atau jenis usaha adalah berbagai cara pemasaran produk minuman herbal yang memungkinkan untuk kamu coba. Beberapa alternatif marketing ini akan memudahkanmu menyesuaikan usaha dengan budget (biaya) yang kamu punya.
Jenis usaha yang akan kamu pilih nantinya bakalan memengaruhi sejauh mana modal yang akan kamu perlukan. Nah di minuman herbal, ada dua alternatif pemasaran yang bisa kamu coba. Yuk simak selengkapnya di bawah ini!
Konsinyasi
Sudah tahu tentang konsinyasi? Jika belum mungkin kamu akan tertarik memanfaatkan sistem ini. Konsinyasi adalah sistem penjualan yang berbasis persetujuan dari pihak kedua dengan pemilik produk. Seluruh keuntungan dibayarkan sejumlah laku minuman herbal yang kamu titipkan. Jadi kamu bisa memanfaatkan peluang ini untuk menaruh produkmu ke supermarket-supermarket.
Tujuan dari konsinyasi adalah mendapatkan profit tanpa modal. Cara ini tepat dilakukan untuk kamu yang ingin memperluas jangkauan pelanggan tetapi memiliki model bisnis yang sangat mepet. Kamu tidak perlu mengeluarkan modal untuk menyewa tempat.
Tentu ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi jika ingin menitipkan produk ke tempat strategis. Untuk ritel modern misalnya, kamu diharuskan memiliki izin edar yang jelas, misal PIRT atau sertfikat laik higiene.
Ada beberapa bentuk kemasan minuman herbal yang bisa kamu gunakan jika ingin menggunakan sistem konsinyasi:
a. Pembuatan Minuman Herbal dalam Bentuk Kemasan Bubuk
Alternatif lain adalah membuat minuman herbal dalam kemasan bubuk. Sebagai bayangan, untuk pembuatan kamu memerlukan lebih banyak alat dan bahan. Di bawah adalah tahapan membuat minuman herbal bubuk:
Bahan
- Gula pasir 1kg
- Temulawak* 500 gr
- Air Secukupnya
Langkah Membuat
- Cuci bersih temulawak lalu parut
- Siapkan gelas ukur dan saringan
- Tambahkan air sedikit demi sedikit, peras hingga semua terekstrak
- Saring hingga didapat sari temulawak sebanyak 500 cc
- Campur dengan gula pasir, masak dengan api kecil. Aduk terus. Masak hingga gula larut, aduk terus hingga larutan mengental
- Setelah mengental segera matikan api sambil terus diaduk. Nanti akan terbentuk kristal gula
- Setelah kristal dingin, blender sampai kehalusan yang diinginkan
- Cara penyajian: campur 2sdt bubuk jamu dengan air dingin. Bisa juga dikemas kecil-kecil lalu dijual.
- Agar lebih awet, kamu bisa menggunakan asam sitrat bubuk untuk tahap akhir. Asam sitrat berfungsi sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan-minuman
*resep hanya contoh, kamu bisa menerapkannya di kunyit asam atau minuman herbal lain yang ingin kamu jadikan bubuk.
Untuk skala penjualan kecil, alat-alat produksi yang kamu butuhkan tidak terlalu banyak, mari kita rinci kebutuhanmu:
Alat Jumlah Harga Kompor 1 Rp219.000 Wajan 24 cm 1 Rp35.000 Telenan 2 Rp40.000 Pisau 2 Rp50.000 Panci 22 cm 1 Rp40.000 Saringan 1 Rp20.000 Total Rp404.000
Sebagai catatan, modal tersebut belum termasuk anggaran yang harus kamu keluarkan ketika membuat kemasan sachet. Kemasan semacam ini pun memiliki ukuran yang berbeda-beda. Sebagai perkiraan, untuk sachet bubuk biasanya ada printing dan sablon, dengan masing-masing memiliki harga yang berbeda. Misal untuk sachet dengan berat 5-15 gram (sablon), biasanya Rp 120.000 dengan minimal order 400 hingga 500 lembar. Untuk printing harga dihitung per pcs.
Keuntungan Minuman Herbal dalam Bentuk Kemasan Bubuk
- Lebih awet karena sudah kamu diberikan pengawet sendiri, jadi kamu tidak perlu takut jika penjualan tidak langsung habis. Kemasan bisa kamu simpan untuk beberapa minggu tanpa mengubah kualitas rasa.
- Kemasan sachet bisa kamu jula lebih murah, karena pilihan ukurannya banyak. Untuk konsumen yang tidak berniat mengonsumsi dalam jangka waktu lama, kamu bisa menawarkan sachet sekali minum. Dengan begitu kamu bisa menyesuaikan kebutuhan pelanggan.
- Praktis untuk dibawa kemana-mana oleh pelanggan, tanpa perlu membawa botol yang berat. Kamu bisa menjual paketan, satu wadah isi 5 sachet misalnya.
b. Pembuatan Minuman Herbal dalam Bentuk Minuman Botol

Jamu kunyit asem dalam bentuk botol biasanya tahan di dalam kulkas selama 2 minggu. Untuk pembeli juga akan lebih mudah mengonsumsi secara langsung. Ada banyak pilihan jenis dan ukuran botol. Kamu bisa menyesuaikan.
Untuk penitipan di sekolah atau kampus, kamu bisa menyediakan botol ukuran 250 ml. Sedangkan di swalayan atau ritel modern, kamu bisa menawarkan botol ukuran 1 liter. Untuk botol plastik biasanya dipatok harga per satuan Rp. 5.500 (1 liter) dan Rp.1.600 (250 ml) sudah termasuk ongkos pembuatan logo. Untuk itu kamu harus melakukan minimal order 500 pcs. Sedangkan botol kaca dibanderol Rp. 5400 (350 ml) dengan minimal order 10 pcs.
Modal yang perlu kamu keluarkan untuk membuat minuman botol: Bahan Jumlah Harga Penumbuk jamu 1 Rp65.000 Panci 22 cm 1 Rp40.000 Kompor 1 Rp219.000 Saringan 1 Rp20.000 Total Rp344.000
Keuntungan Minuman Herbal dalam Bentuk Botol
- Tidak perlu penambahan pengawet, karena minuman herbal dalam bentuk botol cukup didinginkan dalam kulkas maka bisa disajikan secara fresh. Meskipun jenis satu ini tidak akan tahan terlalu lama.
- Lebih segar ketika disajikan langusng kepada konsumen. Prinsip botol adalah agar bisa dikonsumsi langsung oleh pembeli.
Penjualan Minuman Herbal dengan Gerobak
Ingin memasarkan produkmu kepada pelanggan langsung? Gunakan gerobak dan cari lokasi jualan yang sesuai. Untuk harga gerobak minuman yang bisa didorong sekitar Rp. 2.500.000 (bekas), sedangkan booth minuman dihargai Rp. 2.800.000. Di bawah adalah perkiraan alat-alat yang kamu butuhkan untuk berjualan menggunakan gerobak atau stand booth.
Bahan Jumlah Harga Wadah es (4,5 lt) 1 Rp89.000 Wadah minuman (800 gr) 1 Rp105.500 Sendok sayur 2 Rp10.000 Total Rp204.500
Kamu harus memperhitungkan pembeliaan cup minuman dan juga plastik agar pelanggan mudah membawanya. Ada dua pilihan gelas yang bisa kamu pakai: plastik cup dan paper cup. Biasanya gelas tersebut punya berbagai ukuran, sesuaikan dengan harga minumanmu.
