Peluang Usaha Pertanian

Peluang Usaha Pertanian

Model Usaha

Usaha di bidang pertanian dengan penguasaan lahan terbatas, di bawah 5 hektar, identik dengan pertanian rakyat. Struktur pelaku pertanian Indonesia didominasi oleh pertanian rakyat, mencapai 26,6 juta. Petani yang tergolong pertanian rakyat biasanya mempunyai profesi lain, atau pekerjaan lain, baik tetap maupun serabutan, misal sebagai tukang kayu, memiliki toko kelontong, sebagai tukang bangunan atau bahkan sembari menunggu panen bekerja di kota.

Jadi, pertanian rakyat dapat dikatakan belum memenuhi kategori usahatani. Pertanian rakyat merupakan pertanian model “farm for food”, bertani untuk memenuhi kebutuhan pangan. Belum “farm for business’ bertani untuk tujuan bisnis yang sifatnya profit oriented. Sebagai solusi, salah satu yang dapat dikembangkan adalah inovasi model bisnis pertanian. Model bisnis adalah konsep usaha bagaimana usaha itu dijalankan sehingga mampu tumbuh berkelanjutan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial – budaya, model bisnis berkembang pesat. Tidak kecuali model bisnis untuk pertanian, seperti farm to consumer, farm to table, farm to community dan lainnya.

Model Usaha
Sumber Gambar : freepik.com

1. F2C

Model bisnis F2C (Farm to Consumer) ini merujuk pada produk komoditas pertanian dari ladang atau petani ditawarkan langsung ke konsumen rumah tangga. Melalui sistem jual-beli online baik marketplace atau toko online (online store). Produk dari ladang atau produk petani dapat ditawarkan langsung ke konsumen rumah tangga. Jadi ketika kamu tertarik untuk memulai bisnis pertanian model F2C, nantinya kamu akan mengelola semua aktivitas bisnis mulai dari produksi sampai pemasaran.

Kelebihan dari model bisnis ini adalah kamu bisa mengatur sendiri bagaimana manajemen yang paling tepat untuk bisnis yang kamu jalankan. Selain itu soal laba atau keuntungan yang didapatkan perhitungannya juga akan lebih mudah karena tidak ada sistem bagi hasil dengan pihak lain. Tapi ada juga tantangan lain karena kamu harus bekerja lebih ekstra dalam mengelola banyak hal mulai dari A sampai Z. Saat ini juga telah tersedia aplikasi e-commerse untuk petani yaitu TaniHub yang bisa kamu manfaatkan untuk pemasaran produk ke konsumen akhir atau end user. Layanan ini hadir sebagai platform untuk membantu petani menjangkau konsumen secara langsung. E-commerce ini sangat menguntungkan bagi petani karena mereka bisa mendapatkan keuntungan sebesar 20% dari harga yang dijual di aplikasi dan jangkauan pemasarannya juga lebih luas.

2. F2B

Model bisnis F2B (Farm to Business), ini merujuk pada produk komoditas pertanian dari ladang atau petani ditawarkan langsung ke konsumen bisnis. Melalui sistem jual-beli online baik marketplace atau toko online produk dari ladang atau produk petani dapat ditawarkan langsung ke konsumen bisnis, entitas bisnis, perusahaan dan lainnya.

Untuk model bisnis ini kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi TaniHub yang menyasar dua kategori pembeli yaitu masyarakat (konsumen individu) dan juga komoditas. Hal ini karena masih banyak masyarakat yang lebih sernang belanja di pasar tradisonal dan supermarket, maka dari itu dibuatlah dua segmen dalam aplikasinya, yakni TaniHub Ritel dan Tanihub Komoditas. Tanihub Retail ditujukan bagi konsumen akhir (end user) dan TaniHub komoditas menyasar pedagang di pasar tradisonal dan konsumen atau yang ingin mencari pemasok bahan pangan.

3. F2Cy

F2C dan F2B menjadi model bisnis baru yang sudah terbukti dapat berjalan untuk ecommerce komoditas pertanian. Dalam implementasinya, ada ecommerce dengan satu bisnis model atau lebih dari satu bisnis model. Selain dua model bisnis tersebut, Model bisnis Farm to Community (F2Cy) juga potensial dikembangkan untuk segmen komunitas, belanja rame-rame, belanja satu kantor atau lainnya. F2Cy sangat sesuai dengan karakteristik produk komoditas pertanian yang penjualannya tidak terlepas dari economic of scale atau keekonomian skala yang merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi.

Sumber : genagraris.id