Peluang Usaha Peternakan

Model Usaha Peternakan

Usaha Kotoran Ternak

Kotoran ternak bisa kamu kamu jual dengan harga tinggi denga mengolahnya terlebih dahulu atau menjualnya begitu saja. Kotoran sapi bisa jadi bahan biogas (energi alternatif) dan juga pupuk. Pemanfaatan kotoran ternak belum maksimal, padahal kotoran ini ramah lingkungan, mudah terurai, bisa menjaga kesuburan tanah, hingga mengurangi limbah peternakan. Simak alternatif pembuatan di bawah ini!

Pembuatan Pupuk Kotoran Kambing

Alat dan Bahan:

1. Ember
2. Cangkul
3. Terpal
4. 1/2-1 ton kotoran kambing
5. 200 kg abu/sekam/bekas gergajain
6. 200 kg kapur pertanian atau dolomit
7. 4 botol EM4

Proses Pembuatan

1. Hancurkan kotoran kambing menggunakan mesin atau campurkan bersama pupuk area.
2. Siapkan lahan untuk mengolah pupuk yang bebas dari genangan air dan terpaan hujan.
3. Buat lapisan bahan pembuatan pupuk padat dengan mencampur kotoran kambing bersama kapur pertanian, sekam, atau bekas gergaji. Kamu bisa buat tebal lapisan kurang lebih 20-30 cm.
4. Siapkan ember yang sudah diisi dengan bakteri EM4 sesuai dosis dan beri air secukupnya. EM4 adalah cairan yang berisi campuran dari beberapa mikroorganisme yang bermanfaat dan berguna bagi proses penguraian dan persediaan unsur hara tanah.
5. Siram larutan EM4 tersebut pada campuran kotoran kambing yang sudah dibuat dengan kadar kurang lebih 40%. Sebagai tips: jika kamu meremas segenggam kotoran dan tidak ada air yang menete, artinya komposisi air sudah pas, jadi masukkan siraman larutan secara perlahan-lahan saja.
6. Lakukan pada arah sebaliknya, buat gunungan selebar terpal penutup yang telah disiapkan.
7. Tutup timbunan dengan terpal dan berikan beban di setiap sisinya agar tidak terhempas oleh angin.
8. Diamkan gunungan calon pupuk kandang tersebut selama 1 minggu dan buka terpalnya agar bakal pupuk melalui proses airasi pada pengomposannya.
9. Jika hawa panas keluar dari timbunan, hal tersebut menandakan bahwa proses pengomposan sukses.
10. Untuk menghilangkan aroma amoniak agar segera bisa digunakan, diamkan selama 3 minggu agar kotoran kambing terkena angin.

Jika kamu tertarik untuk mengeksekusi lini bisnis ini, ada panduan khusus ini buat kamu. Banyak jenis pengolahan yang bisa jadi dasar panduanmu.

Usaha Ternak Sapi: Bisa Diambil Daging dan Susu

Ada dua keuntungan yang bisa kamu dapatkan ketika memutuskan ternak sapi, pertama kamu bisa melakukan penjualan daging sapi, dan kedua kamu bisa fokus pada penjualan susu sapi. Kamu bisa memutuskan untuk fokus pada salah satu skema bisnis di atas, atau kedua-duanya langsung. Mari simak kelebihan masing-masing:

Usaha Daging Sapi

Bisnis ternak sapi bisa mendatangkan laba bersih hingga puluhan juta rupiah dari usaha ini. Laba ini merupakan akibat dari tingginya tingkat konsumsi daging di Indonesia, yang sayangnya belum bisa dipenuhi oleh produsen daging dalam negeri. Kelebihan lain dari bisnis ini adalah kamu bisa juga menjual kulit, tulang, hingga kotoran sapi. Artinya tidak ada bagian sapi yang terbuang percuma.

Kalau kamu ingin memulai usaha ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Lokasi usaha harus jauh dari warga, sehingga tidak menganggu. Jangan lupa kandang juga perlu sinar matahari yang intens.
2. Siapkan dana untuk membuat kandang yang luas, sehingga sapi tidka mudah jatuh.
3. Pastikan masalah makan dan minum sudah selesai, mulai dari kebersihan hingga jumlah konsentrat.
4. Kotoran sapi ditimbun di tempat lain, dengan begitu akan lebih mudah terfermentasi untuk menjadi pupuk. Kalau kotoran mengendap di dalam kandang, kemungkinan akan timbul gas yang membuat sirkulasi udara di dalam kandang tidak berjalan lancar.

Model bisnis yang paling memungkinkan dari ternak daging sapi adalah:

1. Kembangkan bisnismu dan jadilah supplier daging untuk beberapa pasar-pasar utama. Untuk ini perlu ada tender ke pedagang-pedagang.
2. Kamu bisa membuka toko daging sendiri
3. Jalin kerjasama dengan restoran dan warung makan untuk mengambil dgaing sapimu sebagai bahan olahan di tempat mereka.

Usaha Susu Sapi

Jumlah kebutuhan susu nasional tahun 2019 mencapai 4,33 juta ton, sedangkan susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi 22 persen dari kebutuhan di atas, 78 persen sisanya pemerintah Indonesia perlu melakukan impor. Beberapa pengusaha susu sapi segar memang mengakui bahwa mereka tidak mampu memenuhi seluruh permintaan. Jadi bisa dibilang peluang usaha susu sapi masih sangat terbuka dan menjanjikan.

Harga pasaran sapi perah dara bunting biasanya dipatok harga 23 hingga 25 juta rupiah untuk satu ekor. Rata-rata pengusaha mendapatkan keuntungan 15% dari modal. Peternak sapi biasanya tidak hanya mendapatkan keuntungan dari susu, karena penjualan dan pengolahan pupuk sapi bisa dijual, begitu pula dengan anakan sapi.
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika membuka usaha sapi adalah:

1. Kandang perlu dibersihkan tiap hari, tidak boleh ada kotoran yang menumpuk atau sisa makanan yang menumpuk, dengan begitu industri susu sapi akan melirik.
2. Pembuatan kandang untuk sapi perah minimal panjanganya dua meter, pastikan ada ruang bagi sapi untuk bergerak .
3. Masukkan sapi perah ke dalam asuransi karena usaha peternakan secara umum memiliki berbagai resiko yang belum bisa diatasi, seperti kematian, kecelakaan, kecurian, wabah, hingga bencana alam. Kerusakan sistem peternakan akan berakibat pada menurunnya jumlah produksi. Kamu bisa mendaftar langsung ke dinas pertanian, denan begitu jika terjadi apa-apa kamu tidak terlalu rugi. Pemerintah telah menjamin perlindungan dan pemberdayaan petani dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013.
4. Sediakan kandang luas untuk melepas sapi, terutama yang sedang dalam posisi bunting. Sapi dalam keadaan bunting harus dimandikan dua kali sehari, dengan ketersediaan air 24 jam, pakan konsentrat harus mengandung protein minimal 16%.
5. Buat jaringan pembeli, jadi ketika peroduksi kamu tidak perlu-repot-repot mencari.

Usaha Kambing:

Daging Kambing

Penjualan daging kambing ternyata tidak hanya laris ketika Idul Adha saja lho. Meningkatnya kuliner dengan bahan utama kambing tentu menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Sekarang ini, makan di luar rumah memang sedang naik daun, banyak restoran daging yang bermunculan membuat kebutuhan akan daging kambing melonjak naik. Kamu bisa mulai menawarkan daging kambing ke beberapa warung makan dan restoran, dengan jaminan dari segi kuantitas dan kualitas.

Jika ingin mencoba terjun ke dalam bisnis daging kambing, untuk meningkatkan jaringan, kamu bisa memulai dengan menjalin kerja sama dengan pihak pemerintah. Biasanya ada program bantuan sosial yang memerlukan keterlibatan para pedagang kambing. Jangan lupa peluang ekspor daging kambing ke beberapa negara tetangga juga masih besar. Oleh karena itu, penting membentuk jaringan antar pedagang untuk mendapatkan informas-informasi yang valid.

Ketika memulai usaha kambing, kamu harus memikirkan pembuatan kandang yang luas, pakan dan air yang cukup, termasuk juga memikirkan bau yang akan ditimbulkan dari kotoran dan kencing kambing.

Susu Kambing

Kambing betina biasanya mampu menghasilkan susu 1 hingga 2 liter perhari, dengan harga penjualan mencapai Rp17.500 hingga Rp40.000 per kemasan, sednagkan susu murni organik mencapai Rp75.000. Ada dua pilihan bisnis untuk susu kambing: dalam bentuk bubuk atau justru cair. Untuk penjualan susu kambing cair, kamu bisa menginovasikannya dengan rasa buah-buahan agar tidak monoton.

Belum banyak masyarakat yang mengonsumsi susu kambing sebagai minuman sehari-hari, jadi perlu ekstra kerja keras untuk mengenalkannya. Oleh karena itu kreativitas pedagang adalah kunci. Kamu bisa membuat satu tempat produksi khusus yang memang digunakan untuk mengembangkan produk-produk dari susu kambing, bisa makanan seperti roti panggang, puding buah, dan lain-lain. Atau bisa juga membuat masker organik dan sabun mandi dengan bahan utama susu kambing. Pastikan kamu telah melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum dilemparkan ke pasar.

Usaha Ayam

Banyaknya olahan ayam menandakan tingginya konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia. Menurut perkiraan, kebutuhan daging ayam akan terus meningkat tajam setiap tahun, jadi peluang usaha daging ayam masih terbuka lebar. Pun, ayam yang kamu jual bisa beraneka ragam, mulai dari ayam broiler, ayam merah, hingga ayam kampung. Dengan banyaknya permintaan dan luasnya jenis ayam yang kamu jual, langkah pertama agar usahamu punya payung adalah dengan bergabung dengan komunitas. Dengan begitu kamu akan mendapatkan informasi penjualan hingga perawatan.

Model bisnis yang bisa kamu bentuk dari daging ayam sangat beragam, misal kamu bisa menawarkan kerja sama dengan beberapa pihak (restoran) untuk mengambil daging ayammu sebagai bahan baku, atau bekerjasama dengan perusahaan induk untuk mengurangi kemungkinan tidak terserapnya daging ayamamu. Selain itu, kamu punya pilihan untuk membuka toko daging sendiri, atau membuka produksi olahan khusus ayam.

Jenis-jenis ayam tidak hanya berhenti pada ayam konsumsi, tatapi juga pada ayam hias yang pamornya naik selama pandemi ini. Jumlah anggota komunitas ayam hias pun bertambah di daerah-daerah. Harga ayam hias biasanya dipatok tinggi karena impor atau tingkat kesulitan perawatan. Jadi pertimbangan pemberiaan kandang, pakan, hingga vitamin harus kamu pikirkan matang-matang sebelum memutuskan terjun ke bisnis ini.