
Kebutuhan pangan, khususnya sayur organik di Depok memang cukup tinggi. Setidaknya dibutuhkan 5 kwintal hingga 1 ton sayur per hari bagi warga Depok. “Kebutuhan sayur, khususnya sayur organik di Kota Depok itu cukup besar. Salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan itu dengan menanam sayur secara hidroponik,” ujar Sutarman, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ratu Jaya, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Depok kepada BisnisUKM.com di Balaikota Depok, Kamis (12/5).
Baca Juga Artikel Ini :
“Banyak masyarakat yang belum tahu apa itu kebun hidroponik. Mereka minim info, dan kita siap berbagi ilmu dan memberikan pelatihan kepada warga secara gratis,” katanya.
Menurutnya, selain masalah minimnya info, investasi yang cukup mahal dalam bisnis hidroponik juga menjadi kendala bagi masyarakat setempat. Untuk membuat media tanam dan perlengkapan ukuran 2×3 meter saja, setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 4 juta. Investasi itu dibutuhkan untuk membeli paralon, bibit, hingga net pot.
“Investasinya memang cukup mahal. Tapi, manfaat dari sayur hidroponik juga besar. Sebab, tanaman hidroponik tidak menggunakan pestisida dan pupuk. Paling hanya dikasih nutrisi saja,”jelasnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian BPP Ratu Jaya, Distankan Depok, Iqbal menambahkan, berkebun secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan di antaranya kualitas sayuran yang lebih baik dibandingkan dengan sayuran yang diberi cairan kimia pestisida. Begitu pun soal rasa, sayuran hidroponik dinilai lebih manis dan renyah saat dikonsumsi.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
“Kita sudah dua kali panen di kebun hidroponik. Jenis sayuran yang ditanam macam-macam seperti misalnya bayam, sawi, hingga pakcoy,” ucapnya.
“Satu paket nutrisi isi 250 ml harganya Rp 20 ribu dan benih sayur terong isi 200 kita jual Rp 15 ribu,” tandasnya.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Dunih)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok