Pernah Jadi Tukang Bangunan, Kini Sukses Bangun Usaha Kuliner!

sukses-bangun-usaha-kuliner

Sukses usaha kuliner Rudy Setiawan (58) ternyata pernah melakoni pekerjaan sebagai tukang bangunan, pesuruh kantor, karyawan kantor, bahkan berjualan nasi pecel dan steak. Kini, ia memiliki restoran Dandito di Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan menu andalan kepiting yang populer.

Wisatawan yang berkunjung ke Balikpapan biasanya membawa kepiting sebagai buah tangan. Sebagian wisatawan mungkin membeli di Dandito dengan alasan rasa masakan kepiting yang sesuai selera.

”Susah mencari resep yang pas. Saya perlu waktu tiga bulan dan selama itu penuh komplain dari pembeli karena rasanya tidak karuan. Ada yang mengeluh kepedasan, keasinan, atau terlalu manis. Namanya saja coba-coba . . ya, dicoba terus sampai berhasil,” ujar Rudy di Balikpapan, beberapa waktu lalu.

Jauh sebelum membuka restoran yang sudah berjalan 15 tahun ini, Rudy mencoba berbagai usaha kuliner. Ia membuka warung nasi campur, pecel, soto, steak, hingga kafe yang menyediakan menu masakan barat. Namun, warungnya selalu tidak laku dan gulung tikar.

”Ibaratnya, tahun pertama membuka warung sudah menuju kondisi bangkrut. Tahun kedua, jatuh menyusup. Lebih dari 10 kali usaha kuliner saya gagal. Saya mulai melihat ke kanan dan ke kiri. Ada dua restoran kepiting di Balikpapan yang ramai pembeli,” kata Rudy.

Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Bangun Usaha Kuliner

Terlintas ide membuka restoran kepiting karena kepiting banyak tersedia di Balikpapan. Rudy yang tidak pernah memasak kepiting sempat ragu, tetapi akhirnya nekat. Dengan modal yang nyaris habis, pilihan usaha kuliner yang bisa dijalankan hanya tinggal kepiting.

”Saya mencari resep masakan kepiting melalui internet, mulai dari meracik hingga belajar membuat saus. Ada teman yang bisa masak, saya ajak gabung, lalu saya beri baju koki. Tiga bulan pertama sangat kacau. Namun, setiap kritikan dan masukan pembeli saya catat,” ujarnya.

Lambat laun, racikan kepiting saus buatan Rudy diterima pasar. Dandito pun mulai berkembang. Kini, dalam sehari, Dandito memerlukan setidaknya 300 kilogram kepiting. Selain di Balikpapan, Dandito mempunyai gerai di Bali.

Sebenarnya, Rudy sempat memiliki empat gerai di Balikpapan. Namun, karena susah mengendalikan semua gerai itu, akhirnya dijadikan satu gerai saja.

Pada Agustus, menu kepiting Dandito menjadi salah satu sajian kuliner di Istana Negara dalam rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI. ”Itu kebanggaan bagi saya, juga semakin melecut semangat untuk menjadi lebih baik,” ujar Rudy.

Awal Mula Perjalanan Membangun Usaha Kuliner

Rudy sudah menempuh perjalanan panjang sebelum memantapkan diri berwirausaha di bidang kepiting. Pada 1979, ketika berusia 19 tahun, ia nekat merantau meninggalkan Jember, Jawa Timur, menuju Samarinda, Kalimantan Timur. ”Modalnya dengkul dan nyali,” katanya.

Dia bertekad bekerja apa saja untuk membiayai sekolah adik-adiknya. Orang tuanya hanya berjualan kue, yang jelas tidak cukup untuk membiayai sekolah mereka. Rudy anak kedua dari tujuh bersaudara.

Rudy yang tidak memiliki kerabat di Samarinda tidak punya rencana. Dia sempat menggelandang di pelabuhan Samarinda sebelum ditolong seorang tentara yang mengajaknya ke Kota Balikpapan. Rudy lantas bekerja di gedung bioskop, tetapi hanya tiga hari.

pernah-jadi-tukang-bangunan-kini-sukses-bangun-usaha-kuliner

Sempat Menjadi Tukang Bangunan Hingga Sekretaris Manager

Rudy bertemu seorang kawan yang mengajaknya ke Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk bekerja sebagai tukang bangunan. Tawaran itu diterima. Rudy pun bersimbah peluh mendirikan bangunan di kompleks sebuah perusahaan migas di kawasan itu.

Tak disangka, pekerjaannya itu mengantarkan Rudy menjadi karyawan perusahaan tersebut. Ia bertugas sebagai pesuruh kantor. Karena kerap bersinggungan dengan pekerja-pekerja asing, Rudy mencoba berbahasa Inggris.

Lalu, suatu ketika, perusahaan itu membuka pendaftaran karyawan. Rudy mendaftar dan lolos. Pada 1982, ia diangkat sebagai karyawan tetap. Kariernya naik hingga menduduki posisi sekretaris manajer.

Beralih Menekuni Usaha Kuliner

Namun, tahun 2000, seiring kebijakan efisiensi karyawan, Rudy ”terpangkas”. Ia mulai berpikir berwirausaha. Kini, restoran Dandito menunjukkan keberhasilan Rudy sebagai wirausaha. Sejumlah penghargaan yang dipajang di restorannya menjadi bukti.

”Saya lebih suka dikomplain daripada dipuji,” katanya, berbagi resepnya untuk terus maju.

Di balik kesuksesan Dandito, Rudy menyebut prinsipnya adalah 267. Dalam tangga nada, 267 dibaca ”re-la-si”. Ada banyak teman dan relasi yang mewarnai perjalanannya yang jatuh dan bangun. Sampai sekarang, prinsip 267 itu tetap dipegang erat karena tetap relevan.

Suami dari Yuli Setiwati dan ayah dua anak, Gifta dan Dandi, yang menginspirasi nama Dandito, ini yakin, segala hal akan berjalan baik jika hubungan baik dengan orang lain juga terjalin baik. Atas dasar itu pula, Rudy lebih suka dikomplain daripada dipuji. Sebab, pujian bisa membuat terlena.

Demikian pemaparan perjalanan Rudy Setiawan seorang pengusaha kuliner kepiting yang sukses dalam menekuni usahanya. Tentunya keberhasilan tersebut tak lepas dari kerja kerasnya yang selama ini dilakoninya. Berikut adalah kiat sukses menjadi pengusaha kuliner.

Kiat Sukses Menekuni Usaha Kuliner

Bukan hal yang mudah untuk merintis sebuah usaha kuliner hingga menjadi pengusaha sukses. Perjalanan yang ditempuh cukup panjang dan banyak tantangan. Tidak ada pengusaha yang sukses tanpa menghadapi kegagalan berkali-kali. Nah mereka yang sukses dalam menjalankan usahanya berkat strategi yang dibuatnya. Salah satunya adalah sebagai berikut :

Yakin Pada Diri Sendiri

Selalu meyakinkan diri sendiri bahwa kita  mampu membangun usaha yang dipilih dan menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Memiliki Visi dan Misi

Memiliki visi dan misi dari usaha yang ditekuni agar usaha yang dijalankan memiliki tujuan yang jelas dan terstruktur.

Belajar Mengorganisir Diri Sendiri

Belajar untuk mengorganisir diri sendiri sebelum nantinya mengorganisir orang lain atau karyawan.

Fokus Pada Satu Bisnis

Untuk dapat sukses kamu perlu fokus dalam menjalankan bisnis. Fokus untuk menekuni satu jenis usaha agar kamu dapat memaksimalkan dalam mengembangkannya.

Mencintai Pekerjaan

Mencintai pekerjaan yang kamu jalankan. Dengan begitu kamu akan dengan mudah melewati segala kemungkinan terburuk tanpa adanya suatu paksaan.

Terbuka Evaluasi

Terbuka akan evaluasi. Dengan mendengarkan kritikan dan saran maka masukan tersebut dapat membantumu dalam memperbaiki dan meningkatkan usahamu.

Percaya Diri dan Pantang Menyerah

Percaya diri dan patang menyerah menjadi salah satu kekuatan yang digunakan untuk menghadapi berbagai hambatan yang ada. Jika kamu memiliki jiwa yang tangguh, pantang menyerah dan percaya diri maka setiap ada kendala yang menghadang kamu akan terus berjuang memenangkan persaingan hingga usahamu menjadi unggul dan berhasil.

Siap Menghadapi Kemungkinan Terburuk

Selalu siap dalam menghadapi setiap kemungkinan terburuk. Bersikap tenang ketika menghadapi masalah-masalah yang ada dengan mencari sebuah solusi dan strategi yang cocok untuk menanganinya.

Terus Belajar

Terus belajar dan belajar. Jika hari ini kamu gagal mencoba jangan terus berhenti menemukan keberhasilan. Teruslah belajar dan belajar mencoba hal baru dan menemukan sesuatu yang lebih menarik. Terus mencoba menemukan apa yang kamu cari dan fokus pada tujuan awalmu dalam merintis sebuah usaha.

Berani Mengambil Resiko

Berani dalam menghadapi resiko. Setiap kali mengambil sebuah kesempatan sudah pasti akan ada resiko yang menghantui. Tak apa, itu tidak seharusnya menjadi penghalang.

Terus persiapkan dirimu menghadapi resiko dan berani menghadapi resiko karna jika hari ini kamu tidak mengambil kesempatan yang ada mungkin kamu tidak akan pernah menemukan kesempatan yang sama kedua kalinya.

 

SUMBER

Sumber gambar : https://bukuresepl.blogspot.com