Pertanian terintegrasi menjadi salah satu solusi permasalahan sempitnya lahan khususnya di wilayah perkotaan. Adanya konsep tersebut bisa menghemat biaya produksi karena komoditi pertanian maupun peternakan bisa dikelola secara bersamaan.
Hal itu pula yang mendasari Firman Priyoga dan teman-temannya yang tergabung dalam sebuah start up INOFARM untuk mengelola dan memanfaatkan tempat kosong di sekitar kampusnya menjadi lahan produktif dan menghasilkan. Pertanian terintegrasi menjadi pilihan untuk mengefektifkan produksi, baik di sektor pertanian maupun peternakan.
Di sektor pertanian, Inofarm mengembangakan konsep hidroponik dengan selada sebagai produk utamanya. Kemudian di peternakan, mereka mengelola ternak ayam kampung KUB untuk kebutuhan konsumsi. Selain ayam kampung KUB, mereka juga mengembangkan ternak ayam kalkun. Di sektor perikanan, Inofarm mengembangkan jenis ikan air tawar, khususnya nila.
Ketiga sektor tersebut dikelola bersama dalam satu waktu dan tempat dengan lahan kiri kanan berada dalam lingkungan padat penduduk.
Kendati sempat dihadapkan dengan kendala karena mereka mengembangkan konsep ini secara learning by doing, namun perlahan tapi pasti Inofarm tumbuh menjadi salah satu supplier kebutuhan pertanian dan peternakan yang cukup produktif di lingkungannya. (her_)