Yogyakarta – Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Yogyakarta beberapa waktu lalu menyelenggarakan agenda rutin berupa Rapat Kerja Wilayah. Acara yang diselenggarakan di Gedung Asrama Haji Yogyakarta (25/9/2016) tersebut membahas sejumlah agenda. Di antaranya, laporan program kerja, laporan keuangan, koperasi, presentasi bisnis oleh beberapa anggota, keorganisasi, evaluasi program kerja, pembahasan serta penetapan program kerja selama satu tahun ke depan, dan penetapan pengurus.
Ketua KPMI Jum’at AS menuturkan, maksud dan tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk membahas laporan kerja selama kepengurusan, evaluasi penetapan program kerja, dan penetapan pengurus definitif. KPMI sebagai komunitas yang independen, memiliki program dan semua pendanaan dari komunitas yang terdiri dari para anggota untuk anggota.
”Kami berharap dengan program kerja yang ada, aggota bisa lebih solid. Tak hanya itu tetapi juga berjalan sesuai rencana, apalagi setelah pegurus diresmikan dan adanya format baku kepengurusan,” ujar Jum’at ditemui bisnisukm.com disela acara.
Jum’at melanjutkan, saat ini anggota yang gabung di grup whatsapp KPMI Yogyakarta ada 90 hingga 100 orang. Tetapi yang dilaporkan ke Rakernas hanya yang teregitrasi resmi, yaitu 40-an orang ditambah anggota baru yang kini menjadi 50 orang. Dan yang teregristrasi itu yang bisa mengikuti program KPMI. Namun ada beberapa acara yang bisa diikuti secara umum.
Pemiliki usaha komputer di Jalan Anggajaya Tiga Ruko 5-6, kompleks terminal Condongcatur, Yogyakarta ini ingin memperluas target keanggotaan KPMI Yogyakarta. Bukan hanya yang sudah memiliki usaha, tetapi juga merekrut pelajar SMA dan SMK, Mahasiswa, serta bagi para start up bisnis.
”Ya kami akan melakukan pendekatan pada siswa SMA, SMK, Mahasiswa, serta para start up bisnis. Tujuannya mengajak, memberikan edukasi tentang menjalankan bisnis sesuai syariah dan meninggalkan riba,” ujarnya.
Kegiatan KPMI yang lebih menonjolkan konsep keislaman ingin mengajak para pengusaha dan calon pengusaha untuk menjalankan usaha dengan benar. Seperti visinya, kerohanian yaitu pendekatan secara rohani untuk memahami halal haram dalam bisnis. Kebisnisan, yaitu bisnis dari masing-masing anggota bisa maju, dengan didukung adanya program pelatihan, pendampingan, jenjang bisnis, coaching bisnis dan lainnya.
Baca Juga Artikel Ini :
Komunitas Bank Sampah Sleman Survey Mesin Pencacah Sampah Organik
Komunitas UKM Jember Gelar Bazar Mandiri
Komunitas yang terbentuk dari kumpul-kumpul pelaku bisnis dan sharing internal ini dalam waktu dekat juga akan melaksanakan Kajian Fiqih Muamalah yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Untuk program KPMI Entrepreneur School mengadakan sekolah bisnis yang banyak membahas tentang fiqih muamalah. Di KPMI juga memberikan solusi modal tanpa riba yang bisa diperoleh dari investor atau hutang.
Selanjutnya, bincang bisnis Internal para pengurus saling sharing bisnis dan bincang Eksternal bincang bisnis secara formal yang mendatangkan pakar bisnis atau yang lebih berpengalam dan berkompeten. Ada pula kelas bisnis yang terdiri dari kajian Fiqih Muamalah untuk umum, berjenjang yang kemudian ada pendampingan atau coaching yang mendampingi para pebisnis dalam membangun bisnisnya.
”Pengusaha yang gabung di KPMI harus mengubah mindset. Bisnis tidak hanya melulu mengejar keuntungan. Melainkan bagaimana bisa menjalankan bisnis agar menjadi berkah barokah sesuai syariah dan lebih penting lagi meninggalkan riba. Para anggota diharapkan bisa mengikuti agenda rutin, di antaranya bincang bisnis, arisan modal, kajian fiqih muamalah, ngobrol bisnis, dan masih banyak lagi,” papar Jum’at.
Ia melanjutkan, banyak keuntungan yang diperoleh dengan bergabung di KPMI. Karena bisa mengikuti segala kegiatan KPMI internal dari pusat, memperluas chanel, dan link bisnis yang siap membantu.
Tim Liputan BisnisUKM
(Titis A.W)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Yogyakarta