Bisnis minuman es kelapa muda

Segarnya Bisnis Es Kelapa Gaul Mama De Coco

Es kelapa dengan rasa original sudah sangat banyak penjualnya. Persaingan yang cukup ketat dalam bisnis es kelapa membuat Rohama dan Hasanuddin memodifikasi rasa es kelapa menjadi lebih gaul dan modern dengan merek dagang Mama De Coco.

Ya, Es Kelapa Mama De Coco kini cukup dikenal di Kota Depok. Lokasinya yang berada di perbatasan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan Beji, Depok, membuat gerai es kelapa sederhana itu cukup mudah dijangkau.

Owner es kelapa muda Mama De Coco

Secara umum Es Kelapa Mama De Coco dengan es kelapa lainnya tidak ada perbedaan. Perbedaan hanya pada toping (tambahan rasa) dan keberanian pemilik menambahkan kata-kata tertentu pada varian rasa es kelapa.

Sebut saja es kelapa dengan toping jeruk asam diberi nama Jutek, es kelapa toping keju diberi nama Lebay, es kelapa duren diberi nama Keren, es kelapa jagung keju diberi nama Jageju dan lain sebagainya.

“Saya beri nama Jutek karena ada rasa asamnya. Kalau nama Lebay, karena berlebihan, es kelapa kok pake keju?,” jelas Rohama kepada BisnisUKM.com, Rabu (25/5).

Dengan nama-nama yang unik membuat orang penasaran dan ingin mencoba. Tak heran banyak pembeli datang, terutama remaja yang memang menyukai es kelapa dengan toping keju dan jeruk.

“Kalau harga relatif terjangkau. Untuk original tanpa toping Rp 4000. Kalau pake toping dari Rp 6000-8000. Yang paling mahal kelapa hijau tanpa tambahan apa-apa sebutir harganya Rp 10.000,” kata Hasanuddin.

Bisnis Tergantung Kondisi Cuaca

Berjualan es kelapa sangat bergantung kepada cuaca. Jika cuaca panas, penjualan Es Kelapa Mama De Coco pasti meningkat. Tapi, sebaliknya jika cuaca hujan, pembeli dipastikan bakal berkurang.

“Lumayan penjualan kalau cuaca bagus. Sehari bisa 200 gelas. Tapi, kalau lagi hujan pembeli agak berkurang,” ucap Hasanuddin.

Hasan menambahkan, jika lagi ramai ia bisa mendatangkan 700 sampai 1000 butir kelapa. Kelapa itu biasanya didatangkan langsung dari Karawang dan Lampung.

Ramai karena Strategi Branding yang Tepat

Bisnis es kelapa muda gaul

Ramainya Es Kelapa Mama De Coco tak lepas dari pemberian brand (merek) yang tepat. Merek yang cukup kekinian dangan modifikasi rasa yang mengikuti selera zaman, diakui Rohama cukup mendongkrak usahanya tersebut.

Padahal, kata Rohama, dulu sebelum diberi label apa-apa penjualan es kelapanya stagnan, lantaran banyaknya saingan.

“Saya dagang kelapa sudah sembilan tahun. Tapi, baru ramai tujuh tahun belakangan ini. Setelah pakai nama yang modern dan pakai logo bergambar wajah saya,” tutur Rohama.

Diakui Rohama, selain karena brand yang tepat, penggunaan gula asli juga cukup membuat usahanya ramai. Sebab, di beberapa tempat lain, pedagang kerap mencampur air kelapa dengan pemanis buatan sehingga rasanya membuat gatal tenggorokan.

“Kita pakai gula asli. Batu esnya juga bukan dari air biasa, tapi dari air kelapa yang dibekukan,” tandasnya.

Tim Liputan BisnisUKM
(/Dunih)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok