Memiliki hobi menikmati hangatnya secangkir kopi membawa Muadzin F Jihar beserta sahabatnya Iwan Agustian menjadi seorang pengusaha sukses di bisnis minuman spesialis coffe. Kedua sahabat ketika masih masih duduk di bangku SMP atau sekolah menengah pertama ini adalah pemilik bisnis kopi booth yang sudah tersebar luas di seluruh Indonesia dengan mengusung brand Semerbak Coffee.
Kegiatan sehari-hari merasakan hangatnya dan nikmatnya secangkir kopi membawa naluri bisnis Muadzin. Lebih tepatnya pada tanggal 20 Juni 2009, Muadzin yang mempunyai kegemaran menikmati kopi dari salah satu merek kopi internasional ini mempunyai keinginan yang kuat untuk membuka bisnis serupa, namun tentunya dengan menggunakan merek kopi Indonesia.
Dengan modal awal sebesar Rp 3.600.000,00 Muadzin dan Iwan memberanikan diri untuk membuka outlet pertama mereka di Jalan Nusantara Raya 27A, Depok, Jawa Barat.
Mengawali kariernya sebagai karyawan, Muadzin F Jihad mempunyai mimpi bahwa Ia ingin menjadi pebisnis yang disesuaikan dengan kegemarannya menikmati kopi. Pertemuannya dengan Iwan Agustin yang sama-sama memiliki ide tersebut akhirnya mewujudkan mimpi Muadzin untuk menjadi seorang pengusaha sukses.
Menjadi Pionir Kopi Booth Setelah Resign dari Pekerjaan
Muadzin akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat Ia bekerja setelah 15 tahun lamanya. Keputusan tersebut Ia ambil agar Muadzin bisa fokus pada bisnis yang telah dibukanya bersama Iwan. Muadzin pun tidak pernah menyangka bahwa bisnis yang digelutinya sampai sekarang ini bisa sukses dan diterima oleh banyak orang.
Muadzin dan Iwan menceritakan tentang Semerbak Coffee yang bisa diterima oleh banyak orang karena cita rasa serta cirinya yang khas. Muadzin juga mengungkapkan bahwa pada saat mereka membuka bisnis tersebut, saat itu belum ada satu pun usaha kopi booth yang serupa. Hanya Semerbak Coffee yang pertama kali menawarkan merek kopi booth di wilayah Indonesia.
Banyak orang menyebut kami sebagai pionir kopi booth Indonesia. Kami berdua bahkan tidak menyangka sambutan terhadap hadirnya Semerbak Coffee sangat baik. Dalam waktu yang tidak lama yaitu dua sampai tiga bulan setelah outlet pertama Semerbak Coffee dibuka, kedua pengusaha muda tersebut mulai melebarkan bisnisnya dengan konsep franchise atau waralaba. Yang membedakan Semerbak Coffee dengan bisnis franchise coffee lainnya adalah mutu yang baik, cita rasa yang enak dan harga yang terjangkau. Untuk satu sajian Semerbak Coffee hanya dibandrol harga sebesar Rp 5.000,00 hingga Rp 10.000,00.
Selain cita rasa yang khas dan mutu yang baik, kemasan produk dari Semerbak Coffee juga mempunyai desain yang cukup menarik dengan kesan yang mahal seperti layaknya kopi-kopi brand Internasional. Semua kalangan bisa menikmati kopi ini karena harganya yang terjangkau, rasanya yang nikmat dan desain yang tidak murahan. Karena slogan untuk bisnis kami ini adalah kopi nikmat, gaya dan enggak pakai mahal. Meskipun telah menjadi pengusaha sukses, namun bukan berarti mereka tidak menemukan kendala dalam menjalankan bisnis tersebut.
Kendala yang sampai dengan saat ini dihadapi oleh Semerbak Coffee adalah sulitnya mencari tenaga kerja yang baik dan juga kompeten dalam bisnisnya tersebut. Iwan menjelaskan bahwa salah satu visi dari Semerbak Coffee yaitu membuka peluang dan kesempatan kerja sebesar-besarnya bagi semua orang. Dari situlah kini sebagian besar dari karyawannya yang berjumlah 360 karyawan hanya mempunyai latar belakang pendidikan SMA atau sekolah menengah atas. Disini mereka diajarkan bagaimana bekerja dengan baik dan profeional.
Dalam jangka waktu satu tahun, Semerbak Coffee sudah mempunyai 110 booth yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Dan sekarang ini Semerbak Coffee sudah memiliki 360 booth yang ada di 70 kota Indonesia tanpa terkecuali daerah-daerah nonperkotaan seperti halnya Timika dan Serui Papua serta Langsa di Aceh. Dalam sehari, Semerbak Coffee dapat menjual 180 gelas atau booth kopi. Jika dihitung dalam bentuk sachet kopi bisa mencapai 7 ton setiap harinya.
Untuk omzet Semerbak Coffee kira-kira sebesar Rp 150 juta hingga Rp 250 juta setiap bulannya. Mitra kerja kami juga setiap bulannya terus meningkat sekitar 15-20 mitra kerja. Iwan dan juga Muadzin yang kesehariannya menjalankan bisnis Semerbak Coffee ini mengatakan bahwa kunci sukses dari bisnis ini adalah sosial media yang memiliki peran penting dalam mempromosikan produk-produk yang mereka jual. Iwan mengaku bahwa 60 persen dari penjualan Semerbak Coffee berasal dari sosial media seperti Twitter dan Facebook.
Iwan mengaku bahwa sosial media memiliki efek yang cukup besar bagi bisnis yang Ia jalankan. Semerbak Coffee memang sengaja membidik para remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA sebagai konsumennya. Dengan memanfaatkan sosial media, banyak informasi mengenai Semerbak Coffee dapat dengan cepat tersebar luas.
Sumber gambar : http://semerbakcoffee.files.wordpress.com/2012/12/11.jpg