Menurut keterangan dari Ketua Panitia Ali Rajan, seminar tersebut bertujuan untuk membentuk karakter entrepreneur dalam diri mahasiswa dan peserta lainnya. Apalagi kondisi saat ini sebagian besar mahasiswa (kalangan terdidik) masih berorientasi sebagai jobseeker, bukan job creator. Sehingga sangat wajar ketika data dari BPS menunjukkan hampir 10% dari total 7,7 juta jiwa (pengangguran) merupakan kalangan terdidik alias lulusan perguruan tinggi .
Terbagi menjadi dua sesi, Seminar “Sukses Usaha Kecil Bukan Ilusi” dibuka dengan pemaparan Rakmatniwa tentang data dan fakta trend bisnis yang berkembang dewasa ini. Dari paparan tersebut, para peserta yang notabene kalangan terpelajar disuguhi data bahwa saat ini INTERNET telah menguasai segala aspek bisnis, baik dari segi pencarian ide sampai dengan pemasaran produk.
Selama kurang lebih satu setengah jam, Rakmatniwa memberikan movitasi serta tips trik bagaimana memulai dan mengembangkan bisnis melalui dunia online. “Tidak harus menjadi produsen, karena kita bisa memulainya dari seorang pemasar, banyak sekali produk-produk potensial di pasaran (pasar online & offline) yang menarik untuk kita jual dan kembangkan,” imbuh Rakmatniwa.
Berbagai penjelasan Rakmatniwa seolah membuka pikiran dari para peserta untuk segera memulai menjalankan bisnis online. Apalagi, tidak sedikit kisah sukses dari para mahasiswa yang menjalankan bisnis berbasis online, sehingga memberikan motivasi tersendiri bagi mereka (peserta).
Sementara itu, Firmansyah Budi Prasetyo yang mengisi sesi kedua seminar berbagi kisah pengalaman beliau dalam membangun dan mengembangkan Cokro Tela Cake. Bahan baku tela (singkong/ ubi) yang awalnya hanya dianggap makanan kelas bawah bisa beliau ‘angkat derajatnya’ hingga menjadi salah satu oleh-oleh khas Jogja yang cukup terkenal. Jatuh bangunnya beliau sampai bisa membesarkan usahanya tersebut diharapkan bisa menginspirasi para peserta bahwa kesuksesan dalam dunia usaha itu dibutuhkan kerja keras dan perjuangan yang extra.
Tim bisnisUKM