Tahu TikTok kan? Pastinya sudah cukup familiar kan! Tahu gak sih kalau TikTok ternyata bisa dipakai untuk promosi lho! Penasaran kan bagaimana caranya? Kali ini bakal kita kupas tips strategi pemasaran TikTok, dengan memanfaatkan Challenge TikTok yang lagi viral.
Perkembangan Social Media
Semakin banyaknya aplikasi jejaring sosial yang muncul ini membuat satu tren baru. Dimana orang lebih leluasa dan berani untuk mengekspresikan diri mereka ke publik. Ketika kebiasaan orang-orang di media sosial pada mulanya hanya melalui teks atau tulisan yang diunggah, kemudian bergeser dengan tambahan visual berupa gambar atau foto, ditambah lagi dengan kelengkapan audio dan video.
Hal ini mencerminkan bagaimana kebebasan untuk berekspresi itu benar-benar difasilitasi dengan seiring berkembang pesatnya dunia teknologi. Seperti halnya kemunculan fitur-fitur baru pada aplikasi jejaring sosial. Sehingga memunculkan banyak peluang baru dari segi bisnis untuk memanfaatkanya sebagai alat pemasaran media sosial tau social media marketing.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa ini social media merupakan alat pemasaran digital yang telah digunakan oleh banyak marketer dari seluruh dunia. Mulai dari pemasaran produk dari bisnis kecil, menengah, hingga bisnis besar telah menerapkan social media marketing untuk memasarkan produknya.
Hal tersebut terjadi bukan karena tanpa alasan. Sebab pada era new media ini, tercatat pengguna social media ada sekitar 3.484 miliar dari seluruh platform jejaring sosial yang ada di dunia. Angka tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 45% dari populasi manusia di dunia telah menggunakan dan memiliki akun social media.
Trend Social Media Marketing
Dari tahun ke tahun sejak era social media marketing muncul ada perubahan yang terjadi pada tiap tahunnya. Seperti perubahan pada karakteristik pengguna media sosial dan perubahan pada perkembangan fitur-fitur media sosial yang tersedia. Berdasarkan data per awal tahun 2019 tercatat durasi orang Indonesia menghabiskan waktunya untuk berselancar di Internet selama 8 jam 36 menit dalam sehari. Dengan durasi 3 jam 26 menit digunakan untuk berselancar di beragam media sosial.
Tren dalam dunia social media saat ini mengarah pada detoksifikasi, pembuatan komunitas, mikro influencer, dan kemunculan platform social media baru. Detoksifikasi yang dimaksudkan adalah penetralan penggunaan social media oleh si pengguna. Seperti berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Kemudian menghapus beberapa aplikasi dan memilih yang paling sesuai. Bahkan hingga menghapus semua akun social media dan tidak menggunakan media sosial sama sekali. Alasannnya beragam seperti terlalu banyak konten iklan hard selling yang muncul tiap kali berselancar, terlalu banyak informasi hoax, ujaran kebencian, dan informasi negatif lainnya.
Pembuatan komunitas pada dasarnya bukan merupakan hal baru baik dalam dunia maya atau pun nyata. Saat makin banyak bermunculan aplikasi media sosial banyak dari penggunanya berusaha untuk membuat komunitas digital berdasarkan minat mereka masing-masing. Komunitas digital ini bermanfaat untuk para penggunanya untuk dapat berinteraksi pada frekuensi yang sama. Bagi para marketer, komunitas digital adalah aset yang beharga untuk menjadikan mereka pelanggan loyal. Tentunya melalui treatment-treatment yang tepat dengan memberikan konten-konten yang bermanfaat dan meaningful bagi setiap anggota.
Kehadiran Influencer
Mikro infuencer muncul setelah boomingnya para influencer papan atas yang sering muncul. Untuk memberikan kesempatan bagi produk atau brand baru atau kecil supaya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan paparan. Berdasarkan hasil penelitian Neal Schaffer pada tahun 2019 mikro influencer memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi dibandingkan dengan influencer-influencer besar. Dari hasil penelitian tersebut bisa dikatakan bahwa 100 mikro influencer dengan seribu pengikut akan lebih berdampak dibandingkan dengan 1 influencer dengan seratus ribu pengikut.
Pada tahun 2017 tercatat jumlah pengguna facebook mengalami penurunan sedangkan di tahun 2019 tercatat twitter mengalami sedikit kenaikan jumlah pengguna. Instagram tetap mengalami kenaikan jumlah pengguna tiap tahun dan pada tahun 2019 hingga akhir tahun 2020 nanti diprediksi TikTok sebagai platform social media baru akan sangat agresif untuk merajai persaingan jejaring sosial.
Tercatat sampai saat ini sudah terdapat lebih dari 1 milliar unduhan aplikasi TikTok dengan lebih dari setengahnya merupakan pengguna aktif. Berdasarkan laporan dari Sensor Tower Analytics menyatakan bahwa TikTok berada dalam tiga besar aplikasi yang paling banyak diunduh di Playstore dan App Store hingga mulai membuat resah aplikasi-aplikasi lain.
TikTok kini menjadi platform media sosial yang paling digemari generasi milenial dan generasi Z dari rentang umur remaja hingga usia 30an. Dengan karakteristiknya yang menonjol pada pembuatan konten-konten video atau klip singkat bagi penggunanya TikTok kini juga menjadi salah satu media sosial yang berpotensi besar untuk digunakan sebagai alat pemasaran produk.
Salah satu jenis konten yang bisa menjadi ide social media marketing adalah dengan mengikuti tren challenge yang sedang viral di TikTok. Mulai dari selebriti dunia, Indonesia, hingga netizen tidak ingin ketinggalan untuk mengikuti challenge TikTok yang sedang viral. Penasaran bagaimana strategi pemasaran TikTok Chellenge?
3 TikTok Challenge Untuk Promosi
Apa saja strategi pemasaran TikTok Challenge atau tantangan yang yang bisa dijadikan ide social media marketing, ini dia daftarnya:
1. Pass The Brush Challenge
Pass The Brush Challenge muncul pada masa pandemi covid19 untuk memberikan suasana happy dan tetap kreatif dengan konsep mengajak teman atau sahabat melakukan rias wajah berdandan untuk kemudian melempar kuas yang dipakai ke teman yang lain hingga menjadi satu klip yang menarik. Dalam klip Pass The Brush Challenge akan menampilkan wajah sebelum dan sesudah berdandan dilengkapi dengan latar musik asyik. Dari Pass The Brush Challenge ini bisa dibuat ide konten bukan brush atau kuas make up yang dilemparkan, tetapi justru bisa produk atau brand kamu yang menjadi tongkat estafet dalam klip TikTok yang dibuat sehingga produk atau brand kamu akan mendapatkan paparan dengan tetap mengikuti tren konten TikTok yang sedang viral.
2. Around The World Challenge
Around The World Challenge mungkin merupakan tantangan yang sangat mudah untuk dilakukan. Tantangan ini dinamai berdasarkan dengan judul lagu yang sama untuk dijadikan latar musik pada klip TikTok yaitu “Around The World (La La La La La)” yang merupakan lagu dai grup asal Jerman ATC. Around The World Challenge dilakukan bersama dengan 3 atau 5 orang bahkan lebih dengan posisi berbaris ke belakang. Kemudian mereka secara bergantian bergerak ke arah yang berbeda kanan dan kiri. Dari Around The World Challenge ini bisa dibuat ide klip TikTok dengan masing-masing orang yang berbaris membawa produk atau brand kamu dengan menunjukkannya pada kamera. Selain tetap mengikuti tren TikTok, ide ini akan sangat bermanfaat untuk kegiatan social media marketing produk atau brand kamu!
3. Any Song Challange
Any Song Challange pada mulanya merupakan konten TikTok yang dibuat oleh Zicco seorang Rapper asal Korea Selatan. Challenge tersebut dibuat untuk kegiatan promosi lagu barunya yang berjudul “Any Song” di mana pada klip TikTok tersebut Zico mengajak beberapa artis K-Pop mengikuti gerakan tarian yang santai dan juga asyik. Dari Any Song Challange bisa dibuat ide konten TikTok untuk social media marketing produk atau brand kamu dengan memilih latar tempat yang dihiasi oleh tulisan atau gambar yang berkaitan dengan produk atau brand kamu.
Demikian ulasan Strategi Pemasaran TikTok Dengan Challenge TikTok yang Lagi Viral yang bisa kamu coba. Kalau menurut kamu tulisan ini menarik, dan bermanfaat, kamu bisa Share tulisan ini ke temen kamu!