
Ikan nila merupakan komoditas potensial yang patut dilirik oleh siapa saja yang ingin menggelutinya. Ikan Nila GIFT (Oreochromis niloticus bleeker) merupakan jenis ikan air tawar favorit karena nilai jualnya yang tinggi sekaligus pertumbuhannya yang pesat menyebabkan waktu panen yang lebih pendek. Selain itu ikan nila juga mudah dikembangbiakan, dan dipelihara serta toleransinya yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Rasanya cukup gurih sehingga digemari masvarakat Indonesia.Bentuk tubuh ikan nila lebih besar dari pada ikan mujair serta memiliki garis-garis putih vertical pada sirip ekor dan punggungnya. Ikan nila yang merupakan ikan sungai atau danau sangat cocok dibudidaya pada perairan yang tenang ataupun kolam. Toleransi ikan ini terhadap salinitas sangat tinggi, sehingga selain pada perairan tawar, nila juga sering ditemukan hidup dan berkembang pesat pada perairan payau, misalnya tambak.
Teknik Budidaya
Persiapan Kolam.
Jenis kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan nila yaitu kolam tanah dengan jenis tanah bertekstur liat atau liat berpasir. Kedalaman kolam sebaiknya berkisar antara 0,5-1 m. Kedalaman ini berperan dalam menentukan tingkat kesuburan kolam dimana kedalaman kolam berpengaruh pada masuknya sinar matahari yang berperan pada proses fotosintesis sehingga menyebabkan tersedianya makanan alami bagi ikan di dalam kolam. Pada kolam sebaiknya memiliki saluran pemasukan dan pengeluaran air. Hal ini penting dalam mengatur sirkulasi air di kolam.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum dilakukan pengisian air pada kolam :
– Kolam dikeringkan dan dijemur selama 4-7 hari atau sampai tanah dasar kolam retak-retak. Hal ini berguna untuk membasmi hama dan bibit-bibit penyakit.
–Pemberian kapur pada kolam dengan dosis 10-25 gr/m2. Tujuannya adalah untuk membasmi bibit – bibit penyakit yang masih terdapat di dasar kolam dan selain itu juga dapat meningkatkan pH air.
–Pemupukan kolam. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang maupun pupuk buatan. Hal ini perlu karena sifat ikan nila yang menyukai pakan plankton. Pupuk kandang paling baik diberikan pada awal persiapan kolam dengan dosis 250 gr/m3. Setelah kolam diisi air selanjutnya diberikan pupuk anorganik berupa urea dan TSP dengan dosis masing – masing 2,5 g/m2 dan 1,25 g/m2.
–Pengisian air kolam. Sumber air dapat berasal dari sungai, danau, mata air atau air sumur. Untuk pengisian pertama, kolam diisi air hingga ketinggian 5-10 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari. Hal ini berguna untuk tumbuhnya makanan alami di kolam. Selanjutnya di kolam diisi penuh dan dilanjutkan dengan pemupukan menggunakan pupuk anorganik.
Penebaran Benih.
Ciri-ciri benih yang baik adalah yang berwarna cerah dan pergerakannya lincah. Untuk padat penebaran yang dianjurkan berkisar 15-20 ekor/m2. Tergantung dengan ukuran benih. Sebelum ditebar benih disucihamakan terlebih dahulu dengan direndam pada larutan Kalium Permanat (PK) atau malachite green atau garam dapur selama 1-2 hari. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat penebaran, dilakukan aklimatisasi yaitu dengan cara memasukkan kantong benih ke dalam kolam sehingga air kolam masuk ke wadah benih sedikit demi sedikit, lalu secara perlahan-lahan benih dikeluarkan.
Pemberian Pakan.
Jenis pakan yang baik berupa pellet yang mengandung 25% protein. Selain itu juga dapat diberikan pakan tambahan berupa dedak halus, ampas tahu atau bahan makanan lain yang mudah diperoleh. Pemberian pakan per hari harus, yaitu sebanyak 3-5%dari berat tubuh ikan.
Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan pada 3-6 bulan pemeliharaan. Hal ini tergantung pada : Kesuburan kolam, Ukuran ikan yang diharapkan, Teknik pemeliharaan. Biasanya untuk ukuran 500-600 gr/ekor pemanenan dapat dilakukan selama kurang lebih 6 bulan pemeliharaan. Pemanenan di kolam dapat dilakukan dengan pengeringan air hingga tersisa di kemalir yang untuk selanjutnya dapat ditangkap dengan diseser.
Pemasaran.
Potensi pasar untuk ikan nila masih sangat lebar dengan harga yang cukup terjangkau pasar, mulai dari nila yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Ikan nila ini dapat Anda pasarkan untuk mensuplay ke berbagai kolam pemancingan ikan, pasar-pasar tradisional maupun supermarket, rumah makan, bahkan untuk skala ekspor.
Analisa Usaha. Budidaya dilakukan pada kolam sederhana ukuran 50 m2 dengan padat tebar 35 ekor/m2. Feeding rate sebesar 3% dengan masa pemeliharaan 3,5 bulan, mortalitas 25% dan hasil panen ukuran 300 gr perekor. 1.Investasi Pembuatan kolam dan pembelian peralatan = Rp. 1.000.000 2.Biaya Biaya Tetap per panen dalam satu tahun Rp. 480.000: 4 = Rp. 120.000 Biaya variable terdiri dari Benih+pakan+ Obat = Rp. 2.051.200 Total biaya = Rp. 2.051.200 + Rp. 120.000 = Rp. 2.171.200 3.Hasil Produksi per periode = Panen 394 kg@ 9000 = Rp. 3.536.000 4.Keuntungan = Rp. 3.536.000 - Rp. 2.171.200 = Rp. 1.374.800
Diolah dari berbagai sumber
Sumber Gambar: http://pemancing.com/wp-content/uploads/2009/08/ikan-nila.jpg
budidaya ikan nila sma paten sih bisa aja kali yayaya sih masa ya sih yayaya lah sih yayaya
Menurut saya ikan nila,ukuran 3 jari 2 bln bisa jadi ukuran 5 jari,pemberian pakan yang lebi dari cukup,
kalau kedalaman kolam yang saya gunakan sekitar 3, apakah masih bagus untuk digunakan budidaya ikan nila?
Salah satu keuntungan dan kekurangan budidaya ikan nila adalah:
Keuntungan :
– lebih tahan terhadap penyakit,
– bibit tidak perlu beli karena gampang sekali beranaknya
jadi pembibitan sendiri alias tidak perlu beli bibit,
– makanan yg diberikan lebih bervariasi (rumput yg
dipotong2 kecil, dedak/bekatul, nasi, singkong, sayuran,
lumut yg tumbuh di dinding kolam, dll),
– padat tebar bisa tinggi jika kolam airnya bersirkulasi
bisa kurang lebih 100 ekor/m2.
– dll.
Kekurangan:
– harga jual lebih murah dibanding ikan lainnya,
– banyak durinya shg hrs pandai2 menggorengnya biar tdk
banyak yg kebuang
– waktu pemeliharaan/pembesaran lama, terutama yg ikan
perempuan
– pemasarannya agak terbatas.
– dll
om swastyastu….
setelah saya renungi tentang budi daya ikan nila ternyata menarik sekali, nah pada kesempatan ini saya ingin tahu hal-hal yang harus diperhatikan mulai dari pembuatan kolam sampai penebaran benih ikan dan perawatannya.
saya sangat tertarik untuk menjalani bisnis ini. saya punya tanah kosong yang akan digunakan sebagai kolam apa. tapi saya masih bingung untuk pemasaran . ada yang bisa bantu .thx
dd_7821@yahoo.com
terima kasih telah sharing informasi tentang budidaya ikan nila. menurut artikel diatas adalah kolam air mengalir. kalau boleh tanya bagaimana budidaya ikan nila di kolam tadah hujan. kolam saya kira-kira 15M x 18M, apakah bisa diaplikasikan? terima kasih
Thanks atas informasinya Pak/Bu….
Usaha ikan itu mengasikkan karena ikannya lucu2,
Saat memberi makan ikan,ikannya pasti melompat ke atas itu indah sekali saat melompat….
Semoga usaha tambah lancar…
kalau kolamnya bukan kolam tanah tp buatan.
kebetulan dibelakang rumah saya ada tambak yang dulunya sempet dihuni 1500 bibit nila namun entah mengapa kesemuanya mati dengan mengenaskan mohon bimbingan dari sampean untuk mengajari saya cara budidaya ikan nila yang benar
terima kasih
Saya ingin budidaya ikan gurami alias berusaha berwirausaha di bidang perikanan. tetapi, saya masih perlu banyak baca materi dan informasi yang dapat membantu teknis di lapangan. thanks…
salam,
saya ingin memulai usaha ikan nila, dan saya sudah membuat kolam dari bak semen ukuran 4x2m, mohon bantuan dan tuntunannya dari saudara semua.
ada pun yang ingin saya tanyakan :
1. berapa jumlah ideal ikan nila yg hrs ditabur ?
2. menghilangkan bau semen dengan cara apa ?
terima kasih
assalam,,,, salam silaturrahmi, semoga anda selalu sehat dan dirahmatiNya , amin….
Saya ingin mengetahui cara memijah ikan nila yang baik,
kebetulan saya sekarang budidaya nila sudah 1 tahun diatas tanah seluas 2000 m2, terima kasih
Wassalam,,
sayang,artikelnya ndak dimasukkan juga masalah-masalah yang timbul tentang budidaya ikan nila.minat konsumen yang cenderung menurun karena ikan nila ynag banyak durinya………..