Abad ini merupakan abad kemasyhuran bagi dunia pariwisata. Pariwisata bagaikan berlian yang berkilau seiring meningkatnya kemakmuran masyarakat dan kebutuhan untuk menyegarkan diri dari kepenatan rutinitas. Bagi suatu negara, pariwisata akan mendatangkan devisa tanpa harus mengorbankan sumber alam dan merupakan komoditi yang tak pernah habis dikonsumsi.
Cina merupakan contoh monumental bagi kedigdayaan pariwisata. Bila dirupiahkan, Cina berhasil mengeruk penghasilan ratusan triliun per tahun dari sektor ini. Angka tersebut mendekati total APBN Negara kita, sementara kita sibuk memompa migas dan merusak lingkungan lewat penambangan serta pembabatan hutan untuk membiayai belanja negara.
Pemerintah Sulawesi Utara optimistis dapat menarik minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri, pada tahun depan di tengah situasi krisis keuangan global. Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengatakan sektor terbesar yang diminati oleh investor didominasi oleh sektor pariwisata. Sulawesi Utara memiliki sejumlah objek pariwisata, seperti Taman laut Bunaken.
“Kami percaya tahun depan imbas dari krisis tidak akan terlalu memukul nilai investasi yang masuk ke provinsi Sulawesi Utara. Sektor pariwisata masih menjadi andalan,” tuturnya seusai menerima penghargaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Investment Award 2008 di Istana Wakil Presiden kemarin.
Provinsi Sulawesi Utara meraih penghargaan Investment Award 2008 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai provinsi terbaik yang berhasil menciptakan iklim investasi kondusif. Investment Award 2008 ini merupakan penghargaan yang diberikan BKPM, bekerja sama dengan Harian Bisnis Indonesia dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Pada tahun depan, Sulawesi Utara menjadi tuan rumah dari perhelatan Word Ocean Conference (WOC). Acara berskala internasional ini diharapkan dapat menarik minat para wisatawan asing untuk berkunjung ke Sulawesi Utara. Dalam konteks pembangunan industri pariwisata, pada beberapa kesempatan, Gubernur Sulut sebagai pencetus World Ocean Conference (WOC) menyatakan bahwa WOC bukanlah tujuan akhir.
Bila dilihat dari esensi WOC, maka pernyataan tersebut sangat bijaksana adanya. WOC pada dasarnya merupakan pemicu (trigger) signifikan dalam pengembangan pariwisata Sulut. Sebab lewat WOC, diharapkan dunia lebih mengenal Sulut secara lebih dekat. Tujuan akhir sesungguhnya adalah menjadikan pariwisata sebagai tambang emas Sulut di masa mendatang lewat penciptaan Sulut menjadi suatu daerah dan komunitas wisata global yang solid.
Langkah-langkah antisipasif mendesak patut diambil, mempertimbangkan pertumbuhan jumlah sertifikat selam yang dikeluarkan setiap tahunnya meningkat dan membludaknya turis secara massal diikuti fasilitas pendukungnya (mas tourism). Selain perlunya pengaturan jadwal/kunjungan/turis/lokasi berdasarkan carrying capacity ekologi, penegakan peraturan (yang memang selalu dilanggar) dan hukum yang perlu lebih ditegaskan; perangkat modul tambahan sebagai fungsi pelengkap kesatuan penyelam (DAD, Diver Aggregation Devices) sebagai jalan keluar alternatif perlu diwajibkan bagi semua operator wisata.
Terkait upaya pelayanan guna menarik lebih banyak penanam modal untuk berusaha di Sulawesi Utara, Harry mengatakan pemerintah akan lebih memberdayakan peran BKPM Daerah.
Sapa tidak kenal dengan sulawesi utara, yang mulai dari sumber daya manusianya cukup handal sampai dengan sumber daya alam yang begitu kaya.dari sumber daya alam misalnya daerah ini mempunyai potensi objek wisata yang begitu mengagumkan.misalnya keindahan alam atau pariwisata bukit kasih belum juga yang namanya bunaken yang memiliki keindahan tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara atau daerah manapun di dunia. di tahun 2009 ini ini SULUT akan menjadi tuan rumah penyelenggara WOC atau konferensi kelautan dunia. even internasional ini tidak disia-siakan oleh pemerintah provinsi sulawesi utara sebagai ajang mempromosikan potensi objek wisatanya dimana manado akan menuju kota pariwisata dunia pada tahun 2010 nanti.
Karya Tulis : La Ode Baharudin, SSi