Budidaya atau beternak jangkrik dewasa ini mulai marak seiring dengan makin menjamurnya penggemar burung kicau (kicaumania) di Indonesia. Sebagai salah satu pakan utama burung kicau, harga jangkrik itupun cenderung stabil di pasaran.
Ada cerita menarik dari salah seorang peternak jangkrik yang sudah cukup lama malang melintang di bisnis tersebut yakni Sukrismas Triwisono (Kris). Peternak yang mengembangkan ternak jangkrik di wilayah Ngluwing Krikil Pendoworejo Girimulyo Kulonprogo itu awalnya dianggap sebelah mata oleh lingkungannya.
Tidak sedikit masyarakat di lingkungannya yang mencibir ketika tahu Kris mengembangkan budidaya jangkrik. Mereka melihat bahwa ternak hewan besar seperti sapi, kambing, bahkan ayam akan lebih menguntungkan dibanding dengan jangkrik yang notabene kecil dari bentuk fisiknya.
Cibiran tersebut dianggap lalu oleh Kris sendiri. Dirinya justru lebih fokus bagaimana cara mengembangkan usahanya tersebut hingga berhasil. Berkat kegigihan, lambat laun usaha tersebut mulai kelihatan hasilnya. Bahkan tidak butuh waktu lama untuk Kris menambah kapasitas dan media produksi jangkriknya.
Hal ini kembali dilihat oleh warga di lingkungannya yang justru ikut-ikutan tertarik untuk mengembangkan jangkrik seperti Kris. Banyaknya warga yang tertarik menginspirasi Kris membentuk sebuah paguyuban untuk para peternak jangkrik di wilayahnya, hingga akhirnya terbentuklah Jangkrik Ngluwing sampai saat ini. (her_)
