
Meski sempat tak didukung oleh kedua orang tuanya yang bekerja sebagai PNS, justru hal tersebut menjadi pemicu semangat Nizu untuk membuktikan pilihannya menjadi pengusaha bisa diandalkan dan mewujudkan keinginannya untuk bisa mandiri usai lulus kuliah. Ide usahanya bermula dari tugas kuliah dan modalnya pun dari uang saku. Usaha yang awalnya diberi nama Hellow Pillow itu tak membutuhkan waktu lama, Nizu langsung menerima order beberapa buah bantal custom dari beberapa rekan kampusnya.
Produk yang dihasilkan Nizu ternyata langsung menarik sejumlah temannya. Karena bentuk bantal yang unik dan eksklusif serta harganya yang terjangkau, cukup bersahabat dengan kalangan mahasiswa. Menurutnya, keunikan teknik lukis yang diaplikasikan ke bantal, bentuknya yang lucu, dan masih jarang dipasaran, menjadi daya tarik tersendiri sehingga Hellow Pillow kini mulai diburu konsumen.
Putri kedua dari empat bersaudara ini menuturkan, butuh konsentrasi penuh dan mood yang bagus untuk menggarap satu orderan bantal dan kanvas lukis. Karena benar-benar dilukis langsung pada media bantal atau kanvas. Risikonya memang cukup besar, karena jika sampai salah atau tidak sesuai gambar yang diinginkan, Nizu harus mengganti kain atau sarung bantal tersebut. Sehingga ia pun sangat mengharapkan kesabaran para konsumen yang memesan.
Dibutuhkan waktu hingga sepekan untuk pengerjaan satu buah bantal, namun tak jarang bisa lebih cepat dari estimasi. Harga untuk bantal dan kanvas lukisnya, mulai dari Rp 130 ribu hingga Rp 160 ribu. ”Semua masih saya kerjakan sendiri, mulai dari mencari bahan, jahit desain dan pengaplikasiannya di rumah yang beralamat di Jalan Parangtritis, Sewon Bantul,” tuturnya.
Mulai Berani Kembangkan Bisnis Baru
”Dari keuntungan Hellow Projects saya putar lagi untuk Cotton Island. Karena kalau Hellow Projects kan custom, menunggu order. Kalau produk usaha yang kedua ini bisa dijual kapan saja dan ada yang bantu tidak semua dikerjakan sendiri. Kekhasan dari usaha ini ya semua bahan yang saya gunakan dari katun,” jelasnya.
Sampai saat ini perempuan kelahiran Yogyakarta ini mengaku, masih terkendala masalah modal usaha. Modal yang diambil dari keuntungan Hellow Projects masih sangat kurang. Ia pun memberanikan diri berhutang kepada kedua orang tuanya untuk menambah produksi baju dan tote bag.
”Tipsnya kalau usaha dari passion, meski menemui kesulitan pasti bakal diusahain dan tidak mudah menyerah. Masih banyak perbaikan untuk meningkatkan usaha dan harus lebih bisa memilih bahan dan berani spekulasi membuat produk yang bakal diterima khalayak,” imbuhnya.
Di akhir pertemuan kami, ia juga mengungkapkan bahwa mendirikan usaha sesuai passion yang dimulai dari nol memang sulit. Namun segala kesulitan ia jadikan tantangan yang harus ditaklukan dengan keinginan sukses yang kuat dan rajin mengeksplore bidang yang digeluti.
Tim Liputan BisnisUKM
(Titis A.W)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Yogyakarta