Usaha Sambel Pecel & Keripik Singkong Bantu Berdayakan Petani Lokal

Keluarga Nadhifah di Ngawi menjadi salah satu inspirasi menarik buat yang ingin memberdayakan petani lokal. Bayangkan, dari yang semula bahan baku dijual dengan harga rendah, setelah diolah menjadi sambel pecel dan keripik singkong, harga produk bisa melejit! Dengan dikembangkannya menjadi produk seperti keripik singkong dan sambel pecel, harapannya dapat mengangkat nilai produk dan memperkenalkan daerah Ngawi ke dunia luar.

Usaha Sambel Pecel & Keripik Singkong Jawa Timur

Warung Oma

Nadhifah ini adalah owner dari Warung Oma, yang mana bisnis ini bergerak dalam bidang kuliner khususnya makanan. Warung Oma ini didirikan untuk membantu par apetani di daerah Ngawi. Tak banyak yang mengenal kota tersebut padahal ada banyak hasil bumi yang bisa dikelola dengan baik dan bahkan nilai jualnya bisa lebih tinggi.

Daerah Ngawi hasil bumi berupa kacang tanah sangat melimpah. Maka dari itu kacang tanah bisa diolah menjadi sambal pecel. Sambal pecel Ngawi ini berbeda dan memiliki ciri khas yang berbeda jika dibandingkan dengan sambal di tempat lain. Maka Nadhifah ini memilih untuk mengangkat sambel pecel khas Jawa Timur ini.

Selain sambel pecel Nadhifah juga memiliki produk lain yakni keripik singkong. Harga bahan baku yang anjlok menjadi latar belakang Warung Oma membuat produk kemudian memasarkannya ke luar daerah. Ia merasa kasihan pada petani lokal sehingga memberdayakan petani tersebut dengan mengolah bahan baku singkong serta membawa produk ke Jogja dan kota besar lainnya untuk diperjual belikan.

Diolah Menjadi Produk Dengan Nilai Jual Tinggi

Ia pun mengolah bahan baku singkong, mengolah dan mengemasnya dengan kemasan yang lebih bagus agar harga jualnya menjadi lebih tinggi. Sebelum dimanfaatkan menjadi keripik singkong, bahan baku singkong di Ngawi tidak banyak dipanen. Tentu karena harganya sangat rendah dibawah 1000/kg. Sehingga ia membantu para petani lokal dengan cara membelinya dan mengolah bahan baku tersebut menjadi makanan yang memiliki nilai jual tinggi.

Untuk bagian produksi lebih banyak diserahkan kepada sang ibu. Sedangkan untuk pemasaran dan packaging ia handle sendiri. Keunggulan dari produknya ini tentu memiliki cita rasa yang enak dan bisa diterima oleh masyarakat.

Harapan Dari Usaha Sambel Pecel

Ia berharap agar orang terkhusus daerah Ngawi bisa keluar dari zona nyaman dan menjual produk ke luar daerah. Semoga dengan pengolahan pemanfaatan hasil bumi daerah Ngawi ini bisa menjadi inspirasi bagi para petani untuk ikut serta mengolahnya agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan ketika belum diolah.

Dengan begitu semua hasil bumi yang melimpah di daerah tersebut bisa diolah sesuai dengan ciri khas masing-masing. Dengan memasarkan produk asal Ngawi ke kota-kota besar ini tentu bisa menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan oleh-oleh khas daerah pula. Seperti contohnya di Jogja pasti masih ada banyak yang belum tahu Ngawi dimana dan makanan ciri khas daerah tersebut apa. Semoga dengan begitu bisa merintis wisata kuliner Ngawi.

Varian Produk

Warung Oma memproduksi dua varian produk, yakni sambal pecel dan keripik singkong aneka rasa. Untuk sambal pecel ia membeli bahan baku saja kemudian di olah semua dari awal, dikemas dan dipasarkan. Sedangkan untuk keripik singkong ia membeli yang sudah jadi kemudian di bumbui sendiri dan dikemas. Keunikan dari produk keripik singkong ini adalah ciri khas dari bumbu yang berbeda dari tempat lain. Bumbu rahasia yang diolah sendiri dan ada beberapa macam rasa. Selain original, pedas, balado ada juga rasa manis.

Meski usahanya ini masih terbilang baru dan ada banyak pesaing yang sudah lebih dulu menjalankan usaha yang serupa. Namun ia yakin bahwa produknya enak dan bisa diterima masyarakat dengan karakter khas Jawa Timur. Untuk kedepannya pun akan direncanakan untuk mengurus ijin edar makanan agar bisa lebih luas dipasarkan.

Dari semua produknya ini ia ambil bahan baku dari petani langsung untuk membantu memberdayakan petani lokal dalam hal pendistribusian. Sehingga ketika teamn-teman membeli produk dari Nadhifah ini, maka sama saja membantu para petani lokal dan penduduk Ngawi.

Tantangan Usaha Sambel Pecel & Keripik Singkong

Tantangan utama dari usahanya ini adalah jarak, Namun justru dari sana membuat Warung Oma bergerak. Kunci dari produknya ini memang di distribusi. Ia berusaha untuk menawarkan pada masyarakat luas. Agar lebih banyak yang mengenal kota Ngawi. Selain itu tantangan lainnya adalah kemasan. Selama ini yang dilakukan adalah stok banyak dahulu baru dipasarkan. Nah ketika stok habis maka terpaksa pesanan harus menunggu.

Nah selain beberapa kendala tersebut, ada pula faktor lain. Yakni penduduk sekitar yang diajak kerja sama masih kurang kooperatif. Sehingga masih perlu di edukasi lagi, jadi untuk sekarang ini masalah pendistribusian masih cukup tersendat. Selain itu pula ia belum berani bekerja sama dengan ekspedisi karena pengemasan masih cukup sederhana.

Pemasaran Yang Dilakukan

Pemasaran yang dilakukan ada value yang coba ia sampaikan pada konsumen selain sebagai produk untuk membantu memberdayakan petani loka. Selain itu juga bantu mempromosikan produk yang ramah lingkungan. Walaupun belum bisa 100 namun semoga ini mampu menjadi langkah awal.

Pada kemasan produk ini pun jua diberikan himbauan jika kemasannya bisa dipakai ulang. Market yang ia bidik adalah anak muda. Dimana mereka lebih open minded persoalan lingkungan. Kebanyakan pembeli Warung Oma ini adalah mereka yang menengah ke atas.

Baik dari rekan ia sendiri maupun dari rekan yang mengenal owner. Kebanyakan dari mereka para konsumen adalah mereka yang paham dan tahu jika owner memiliki value dalam usaha ini yakni memberdayakan petani lokal dan membuat produk ramah lingkungan.

Nadhifah ini terfokus dalam hal kemasan dan pemasaran, dan tidak terjun langsung untuk berinteraksi dengan petani lokal. Namun untuk komunikasi dan edukasi yang lebih banyak terhubung adalah keluarga Nadhifah yang berada di Ngawi. Dengan begitu perlahan mulai mengedukasi teman-teman lain di Ngawi jika produk dijual di luar kota ternyata laku dan memiliki nilai jual tinggi.

Harga Produk

Harga produk masih terhitung sangat terjangkau, untuk sambal pecel ukuran 250 gram dibanderol dengan harga 20.000. Sedangkan keripik singkong ada 4 varian yang mana balado, manis dan original 6.000 untuk ukuran 70 gram. Kemudian untuk rasa pedas ukurannya sedikit lebih besar 80 gram 8.000.

Kesulitan dalam membagi waktu karena packing, kemasan menyiapkan label dilakukan sendiri dengan cara yang manual, sedangkan untuk produksi masih bisa dikontrol. Ruang lingkupnya yang masih kecil sehingga masih bisa dihandle. Pemasarannya pun masih bisa dijangkau hanya disekitar saja. Pengurusan legalitas seperti P-IRT sedang berupaya diusahakan agar pemasaran bisa lebih diperluas jangkauannya.

Demikian tadi adalah kisah inspiratif dari pengusaha sambel pecel dan keripik singkong yang memiliki motivasi yang sangat memotivasi dengan tidak hanya mencari keuntungan namun juga memberdayakan petani lokal.

Pada awalnya memulai usaha memang ada rasa malu, takut. Namun hingga sampai saat ini tidak ada yang berkomentar buruk tentang usaha yang dijalankannya kini. Mungkin ada beberapa yang berkomentar tentang harga. Akan tetapi hal tersebut bukanlah masalah baginya. Tetap positif thinking dalam menjalankan usahanya ini. Semoga artikel usaha sambel pecel dan keripi singkong dari Warung Oma ini bermanfaat dan membantu memberikan inspirasi dan motivasi bagi para pebisnis pemula atau bahkan yang sedang akan memulai bisnis.

Tinggalkan komentar