Terkadang resep masakan orang tua yang kita anggap sederhana, justru bisa jadi modal berharga dan bisa dikembangkan menjadi sebuah peluang bisnis. Ya, Richard Tangker dan Oktavinni Pontoh sadar betul dengan hal ini, bermodalkan resep masakan sang ibunda kini Ia sukses merintis bisnis abon dengan mengusung brand “Abon Mama”.
Abon Mama, kata si mpunya bisnis makanan olahan ikan ini, berasal dari resep abon buatan sang Ibu yang kemudian disempurnakan sedikit demi sedikit. “Penyempurnaan resep ini kami dapatkan dari saran dan permintaan pelanggan,”katanya kepada Bisnisukm.com beberapa waktu lalu.
Abon Mama bisa dibilang belum lama berdiri tepatnya, tahun 2017. Modal awal yang digunakan hanya sekitar Rp 1.7 juta rupiah untuk membeli bahan baku dan alat promosi seperti kemasan produk dan label stiker. Yang lebih seru lagi, ternyata modalnya itu didapatkan pasangan suami istri ini dari menggadaikan cincin kawin mereka! Tak disangka dengan modal cincin kawinnya, justru bisa membuat langgeng bisnis abon yang mereka jalankan.
Ingin Tampil Beda, Abon Mama Terbuat dari Olahan Ikan Cakalang!
Berbeda dengan produk abon lainnya yang ada di pasaran, Abon Mama ini merupakan abon dari olahan ikan cakalang (tuna skip jack) yang menjadi ciri khas manado dan Sulawesi Utara. Berguna sebagai lauk yang bergizi dan kaya akan vitamin plus cocok juga buat cemilan. Abon mama selain juga buat cemilan juga dijadikan buah tangan khas Manado.
Abon olahan ikan cakalang ini sekarang punya empat varian rasa meliputi abon manis, manis pedas, super pedas, dan rasa panah wayer (paling pedas). Pun dengan untuk ukuran dan harga dibandrol dengan sangat bervariasi mulai dari 100 gram dijual Rp 20.000, takaran 250 gram seharga Rp 50.000, dan yang 500 gram dibandrol dengan harga Rp 85.000.
Oktavinni mengatakan dengan karyawannya yang hanya satu saja, saat ini Abon Mama diproduksi sesuai dengan pesanan yang masuk agar kualitas produknya selalu fresh dan terjaga. “Bahan baku ikan cakalang langsung diambil dari nelayan tradisional maupun modern yang ada di Manado” ungkapnya.
Abon Mama, kata Oktavinni, melayani pembelian dari seluruh indonesia, yang dikirim via jne atau J&T. Sedangkan untuk dijadikan oleh-oleh dan jasa titip, Abon Mama sering dibawa ke Amerika, Eropa dan beberapa negara lainnya. Untuk pemasaran produknya, Abon Mama juga dijual online dengan menggunakan sosial media yang ada.
Oktavinni bersyukur respon masyarakat kepada Abon Mama sejauh ini sangat baik, masyarakat juga mempercayai produknya dan sering menerima telpon dari luar negeri untuk memesan Abon Mama.
Bahkan dia bercerita suatu waktu dihubungi dari Serbia dan ternyata setelah dicek yang menghubungi langsung adalah duta besar Indonesia untuk Serbia.
Meski saat ini pemasarannya sudah menjangkau mancanegara, namun dalam menjalankan bisnis abon ikan ada saja kendala yang dihadapi pasangan suami istri ini. Bagi Oktavinni untuk kendala sampai saat ini adalah cara mengirim paket ke luar negeri secara langsung, sampai sekarang dirinya masih mencari solusi.
Kendati ada kendala, Vinni merasa dirinya cukup secara finansial, mempunyai banyak reseller, mempunyai 1 karyawan dan sudah bisa menyicil mobil baru. Namun pencapaian ini, tak lantas membuatnya berpuas diri.
“Harapan terbesar dan target kami mendatang adalah memiliki pabrik profesional, mudah dijangkau di seluruh dunia dan variasi produk kami juga semakin beragam seperti bakso ikan cakalang, sosis, dan nugget ikan cakalang,” tuturnya.
Di akhir wawancara kami, Oktavinni berujar kalau pelanggan itu seperti gebetan. “Untuk memenangkan hatinya, semua tergantung dari cara dan sikap Anda,” pungkasnya.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Harry P)