Berawal dari kegagalannya mengembangkan peternakan ayam dan lele, M. Achsin melihat ada peluang besar di bisnis buah pepaya. Awalnya, tanpa sengaja, Achsin yang ketika itu masih beternak ayam memperoleh pesanan pepaya dari temannya. Kebetulan, tempat dia mengambil ayam tadi juga nanam pepaya, alhasil Achsin boleh membeli pepaya tersebut dan menjualnya.
Dari situlah, dirinya mulai tertarik dan mempelajari bisnis di pertanian buah pepaya. Setelah dipelajari, ternyata di bisnis pepaya dari sisi penyusutan dan resiko lebih kecil dibandingkan ternak ayam. Sehingga mulailah Achsin memberanikan diri untuk ‘banting stir’ ke bisnis pertanian, khususnya pepaya.
Dari yang awalnya menjadi pemasar, Achsin melihat masih besar peluang pepaya untuk tembus pasar tradisional maupun modern. Hingga dirinya memberanikan diri untuk terjun di bidang pepaya sebagai petani. Proses trial error sebagai petani dilakoninya selama beberapa wakktu. Namun dengan keyakinan dan terus mau belajar, akhirnya Achsin bisa mengolah dan mengembangkan budidaya pepaya dengan baik.
California menjadi pilihan jenis pepaya setelah trend pasar saat itu lebih banyak peminatnya dibandingkan jenis Thailand.
Dari yang mulanya dari beberapa hektar saja, kini Achsin sudah mengembangkan dan menggarap pepaya california seluas 60 hektar lebih. Yang dia kelola sendiri sebesar 8 hektar, selebihnya diolah oleh petani mitra. (her_)