Kali ini team BisnisUKM bertemu dengan pemilik Warung Kebon Kalasan. Kuliner Jogja murah meriah, tempatnya nyaman banget yang berada di Kalasan. Erni Murtiningsih adalah nama owner dari Warung Kebon Kalasan ini. Lebih tepatnya di Jl. Cangkringan, RW 08, Salakan, Selomartani, Kalasan, Sleman. Lokasi kali ini adalah lokasi baru yang berada 3km ke arah utara dari warung lama.
Beliau banyak menjajal bisnis, mulai dari membantu menjualkan barang, franchise, jual beli produk makanan, ternak dan ternyata semua tidak membuahkan hasil. Kemudian beliau berinisiatif untuk membuka warung di kebon yang menurutnya tempatnya nyaman dan klik. Ide untuk berjualan makanan di kebon ini berasal dari memori masa kecil suasana makan di luar terasa lebih menyenangkan. Lalu kemudian ditawarkanlah konsep makan diluar kepada pelanggan untuk meramaikan kuliner di Jogja.
Kuliner Jogja “Warung Kebon Kalasan”
Motto Owner
Motto beliau adalah ketika memulai usaha “Jalani saja, segera buka lapakmu! Sambil belajar nanti kita akan tahu apa yang harus dibenahi dan dikembangkan untuk selanjutnya”. Warung Kebon ini merupakan satu – satunya usaha yang dimulai dengan modal sendiri. Usaha yang sebelumnya sekarang ini beliau tekuni diakuinya memang meminjam modal usaha dan semua beakhir kurang memuaskan.
Modal Usaha
Pada saat itu usaha Warung Kebonnya ini dimulai sangat sederhana dan dengan modal uang minim. Untuk modal awal usaha in sekitar 25 juta dan dimulai dengan 2 gazebo kecil di bagian depan. Kemudian pada saat itu pemasaran masih terbatas hanya melalui facebook dan instagram. Dimulai dari gubuk kecil dan menu awalnya soto dan pecel. Awal Warung ini dibuka dulunya namanya Warung Soto dan Pecel bukan seperti sekarang Warung Kebon Kalasan. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya menu sekitar 2 taun yang lalu warung ini berubah nama menjadi Warung Kebon Kalasan.
Konsep & Lokasi
Warung usaha kuliner harus memiliki spesifikasi khusus untuk lokasi. Dan itu semua juga tergantung dengan menu yang dipilih. Untuk makanan modern bisa memilih ruko atau tempat yang memang cocok dengan jenis makanannya. Nah berbeda dengan Warung Kebon Kalasan ini yang mana menunya tradisional. Nuansa alam lebih cocok dipakai untuk dipadukann dengan makanannya tersebut. Biasanya untuk bisa mendapatkan target pasar maka ketika pelanggan membutuhkan apa maka kita juga harus berjualan apa yang mereka butuhkan.
Nah berbeda dengan beliau, yang mana lebih memilih arus. Jadi ketika orang lain membutuhkan apa, beliau mencoba menawarkan apa yang disukainya. Namun seiring dengan berjalanya waktu apa yang ditawarkan ternyata juga disukai dan diterima oleh para pelanggan. Dari sanalah beliau mulai percaya diri untuk menawarkan apa yang disukainya.
Resep Menu
Resep masakan yang ada di Warung Kebon Kalasan ini merupakan resep hasil kreasi sendiri. Tidak secara instant, beliau mengakui prosesnya cukup lama dan butuh banyak eksperimen dan belajar hingga sekarang rasa makanannya bisa diterima pasar. Beliau sebagai owner meskipun tidak terjun langsung, namun untuk bumbu inti belau terjun langsung dan mengerjakannya sendiri. Kemudian untuk yang lainnya didelegasikan pada team produksinya.
Untuk menu jenang sendiri tidak hanya dijual di Warung Kebon ini. Ada beberapa tempat cabangnya. Dan untuk produksi memang tidak ditempat ini langsung. Karena warung ini hanya beroperasi dari jam 07.30 – 16.30, jadi untuk produksi semua menu dilakukan di rumah prouduksi baru kemudian didelivery ke masing – masing lokasi.
Pemasaran
Untuk pemasaranya dilakukan dengan mendatangkan relasi untuk diundang di warung ini, promosi dari mulut ke mulut, dan juga sosial media seperti instagram dan juga facebook. Untuk saat ini kemitraan untuk membuka cabang belum terpikirkan oleh beliau. Namun jikalau untuk kerjasama untuk masuk ke usaha orang lain sudah dilakukannya. Sebagai contoh kebetulan beliau bekerjasama dengan salah satu temannya yakni di restaurant untuk menghadirkan jenang disana. Hal ini dikarenakan untuk manajemen masih dilakukan secara mandiri.
Kunci Usaha Kuliner
Kunci dari sebuah bisnis kuliner ini “Meskipun caranya sama, takaranya sama, belum tentu rasanya akan sama, dan satu hal yang pasti rezekinya juga pasti berbeda – beda”. Sehingga untuk persaingan dan lain sebagainnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, begitu tuturnya. Untuk mempermudah operasional dibedakan antara dapur dan pelayanan. Dimana nanti akan dibagi per pekerjaan. Sehingga pekerjaan akan lebih spesifik dan sesuai dengan jobdesknya masing – masing.
Ibu Erni ini menganggap karyawannya sebagai partner dan keluarga, yang mana satu dengan yang lainnya saling membutuhkan. Beliau mengajak dan memotivasi karyawannya untuk mengembangkan usahanya tersebut bersama – sama. Jadi ketika usahanya ini maju karyawannya pun juga akan mendapatkan kesejahteraan.
Strategi Bertahan Di Pasaran
Untuk membuat usaha ini terus bisa bertahan dipasaran maka tentunya usaha kuliner terus mempertahankan rasa, meningkatkan pelayanan. Sehingga ketika pelanggan datang tidak hanya datang makan kemudian pergi.
Namun juga membuat bagaimana para pelanggan nyaman dengan pelayanan yang baik dan benar. Salah satu contohnya ketika kita hafal dan kenal dengan pelanggan tidak ada salahnya jika kita menyapa namanya. Maka dengan begitu pelanggan akan merasa nyaman, diingat dan dikenal serta diterima seakan – akan dirumah sendiri.
Sekian kisah inspiratif dari pengusaha kuliner Jogja sederhana di Warung Kebon Kalasan yang mengusung tema tradisional. Semoga dapat menginspirasi. Nah kamu juga bisa tonton video liputan kisah inspiratif ini dan kisah – kisah menarik lainnya di channel youtube TVBisnis. Dan ini dia video liputan terbarunya ! Jangan sampai ketinggalan. Lets Check . .