Jika biasanya bisnis kue kering hanya booming menjelang musim lebaran, maka lain halnya dengan bisnis kue kering yang dikembangkan oleh Musa Jahja yang sekarang ini tak hanya berhasil menguasai pasar lokal namun juga mulai diekspor ke luar negeri. Meneruskan bisnis kue yang dirintis sang ibu (Puspa Sari) pada tahun 1970 silam, Musa yang sekarang ini telah berusia 50 tahun ini tak hanya mewarisi kepiawaian sang ibu dalam memproduksi aneka kue kering dan kue basah, tetapi Ia juga berhasil membesarkan bisnis keluarganya hingga merambah bidang usaha lain.
Sejak usianya masih 10 tahun, Musa kecil mulai tertarik dengan bisnis kue dan sudah sering ikut membantu usaha sang ibu. Melihat bisnis ibunya kurang bersaing dengan produsen kue yang lain, Musa mulai menyusun strategi baru dan menjangkau semua kalangan konsumen untuk meningkatkan omzet penjualan per bulan. Bila dulunya sang ibu hanya membidik konsumen kelas atas dalam memasarkan produk-produknya, maka lelaki kelahiran 20 Maret 1963 ini sengaja memproduksi empat level kue untuk membidik semua kalangan masyarakat.
Setelah resmi mengemban amanah dari sang ibu untuk meneruskan bisnisnya pada tahun 1984, Musa mulai mempertimbangkan untuk memproduksi aneka kue dengan harga yang lebih terjangkau. Meskipun begitu, Ia tak ingin mengorbankan kualitas, sehingga produk kuenya tetap bisa bersaing di pasaran. Dengan pertimbangan tersebut, akhirnya Musa membagi kue produksinya menjadi empat level, yaitu meliputi kelas ekonomis, reguler, spesial dan istimewa.
Mengusung nama sang ibu yaitu “Puspa” sebagai brand produk kue keringnya, sekarang ini sedikitnya Musa telah memproduksi lebih dari 100 jenis kue kering untuk memenuhi kebutukan konsumennya. Dibantu kurang lebih 50 orang reseller yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Sumatera, Kalimantan hingga Papua, bisnis kue kering Puspa kini bisa memproduksi ratusan ribu toples per tahun dengan omzet sekitar 1,5 miliar sampai 2 miliar dalam setahun.
Biasanya, pesanan melonjak saat momen hari raya seperti Lebaran, Natal, Imlek, dan Tahun Baru tiba. Jika pada hari normal produksinya hanya sekitar ratusan toples dalam sehari. Memasuki musim lebaran Musa bisa memproduksi hingga 2.000 toples kue kering per hari atau sekitar 60.000 toples kue kering dalam sebulan. Tak hanya itu saja, Musa juga mulai rutin memasok kue kering di hypermarket dan setiap bulannya mampu mengekspor 800 hingga 1.400 toples kue kering ke Singapura.
Setelah mengupas profil pengusaha Musa Jahja yang sukses jual kue kering hingga luar negeri, semoga seluruh masyarakat Indonesia bisa terinspirasi untuk segera mulai terjun di dunia usaha dan mendatangkan untung besar setiap bulannya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
Sumber gambar : 1. http://www.puspacookies.co.id/my_picture.php?var_picture=./pics01_02/pic_73.jpg 2. http://images02.olx.co.id/ui/13/65/23/1298351795_169136223_1-Gambar--Puspa-Cookies.jpg