Berbisnis Mini Pie Dari Tradisi Resep Keluarga

Owner Belvia Mini PieGemar mengkonsumsi kudapan egg tart atau pie yang merupakan warisan resep keluarga, tak hanya menciptakan kehangatan di keluarga Charles (37) namun juga menggiring Charles untuk banting stir dari seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta menjadi seorang pengusaha dengan omzet usaha sekitar Rp 200 juta setiap bulannya.

“Bisnis ini kami awali dari kegemaran mengkonsumsi kudapan egg tart yang merupakan resep keluarga, lalu secara iseng kami postingkan di media sosial pada pertengahan tahun 2009 silam,” ungkap Charles. Respon positif yang Ia dapatkan dari teman-teman di social media, menginspirasi Charles untuk mulai memasarkan mini pie resep keluarga tersebut di kalangan  teman-temannya.

Dan ternyata langkah tersebut sangat tepat, rekan-rekan di sosial media mulai melakukan pemesanan dan tak jarang beberapa di antara mereka melakukan repeat order. “Sambil mulai berjualan, kami memikirkan merek produk yang tepat hingga akhirnya kami memberi nama BELVIA. Untuk jenis produk, secara marketing kami mempunyai nama kreatif yaitu mini pie dan ternyata ada yang tertarik dan mencoba membeli, repeat order, dan seterusnya,” kata Charles.

Di awal merintis usaha, Charles dan sang istri hanya mampu memproduksi mini pie sekitar 1-5 box dalam sehari, sedangkan pada saat weekend kapasitas produksi bisa lebih banyak. “Maklum karena saat itu kami berdua masih bekerja kantoran, sehingga produksi kami lakukan pada malam hari setelah pulang kerja sampai tengah malam dan bahkan lebih sering hingga pukul 03.00 atau 04.00 subuh. Seperti itulah kami menjalankan usaha tersebut sampai sekitar 1 tahun lebih,” kenangnya.

Tak berhenti disitu saja kendala awal yang dihadapi Charles dalam merintis usaha. “Awalnya kami kesulitan modal usaha untuk pembelian penambahan alat kerja seperti misalnya mesin mixer besar dan oven semi otomatis dengan kapasitas lebih besar. Namun untuk kebutuhan modal ini terselesaikan dengan meminjam modal kepada orang tua pada awalnya,” cerita pengusaha sukses tersebut sembari tertawa.

Resign Dari Pekerjaan dan Merintis Belvia Mini Pie

Ketika Belvia mini pie ini masih dijalankan Charles sebagai bisnis sampingan di sela-sela kesibukannya bekerja di kantor, hampir setiap hari Ia menolak pesanan karena overload sehingga pengiriman terpaksa mundur dari tanggal yang diminta konsumen. “Lalu pada Oktober 2010 saya memberanikan diri untuk mengambil resiko untuk resign dari perusahaan untuk lebih fokus pada bisnis bakery yang kami bangun ini. Sedangkan istri saya masih tetap bekerja kantoran,” ujar pengusaha sukses tersebut.

Benar saja, setelah Charles fokus menjalankan bisnisnya, hasil yang Ia peroleh jauh lebih besar dari apa yang dibayangkannya. “Pada Februari 2011 kami harus merenovasi rumah untuk penambahan produksi. Ternyata masih belum cukup, akhirnya pada bulan Juli 2011 kami memberanikan diri untuk menyewa lokasi usaha sebagai tempat produksi sekaligus outlet sampai saat ini,” tuturnya.

Bila dulunya Charles hanya bisa memproduksi kurang dari 10 box mini pie dalam sehari, Saat ini Belvia Mini Pie bisa memproduksi rata-rata sekitar 80 box dalam sehari atau sekitar 2.000-2.500 pcs mini pie setiap harinya. “Karyawan Belvia mini pie saat ini berjumlah 19 orang. Sedangkan untuk kapasitas produksi rata-rata sekitar 2000-2500 buah/ hari atau sekitar 60.000 buah/ bulan. Untuk bulan-bulan ramai seperti Lebaran, Natal, akhir tahun, dan Imlek, kapasitas produksi dapat mencapai 5.000 buah per harinya,” jelas Charles.

Bekerjasama Dengan Beberapa Jasa Kurir

Memanfaatkan bahan baku yang tak jauh berbeda dengan perusahaan atau bisnis bakery pada umumnya, saat ini Belvia tak hanya memproduksi mini pie atau pie susu namun juga mulai mengembangkan produk pendukung seperti brownies Belvia. Melalui strategi pemasan online yang Ia jalankan, saat ini jangkauan pemasaran Belvia sudah cukup luas. Seperti misalnya Surabaya dan sekitarnya, Jabodetabek, Semarang, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Tarakan, Medan, dan Palembang.

“Khusus untuk kota Surabaya sendiri, kami menggunakan jasa layanan kurir sehingga produk kami dapat sampai di alamat tujuan dalam hitungan jam, termasuk kiriman ke kota Sidoarjo dan Gresik. Akhir-akhir ini kami juga melayani kiriman hingga masuk ke dalam Bandara Juanda, sehingga untuk customer yang ingin membawa oleh-oleh Belvia mini pie namun tidak sempat mampir ke outlet kami, dapat menunggu kiriman Belvia mini pie via kurir tersebut,” paparnya.

Kendati sampai saat ini Charles mengaku belum puas dengan kesuksesan yang Ia raih, namun Ia mendapatkan kemenangan yang luar biasa melihat perkembangan usaha mini pie yang Ia rintis. “Dimana usaha ini benar-benar kami mulai dari nol dan dengan perjuangan yang luar biasa. Sehingga kami benar-benar merasakan kemenangan dalam hidup kami. Selain itu kami juga bisa sedikit menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitar kami. Dan yang terpenting adalah adanya waktu yang lebih untuk bertemu dan berkumpul bersama keluarga,” ungkap Charles.

Bagi Charles dan sang istri, yang terpenting dalam menjalankan usaha adalah konsistensi dan fokus untuk satu hal terlebih dahulu dan ditambah dengan mental pantang menyerah. “Anda harus cukup “gila” untuk mengejar sesuatu dan bekeras hati untuk mengejar impian,” pesan Charles menutup sesi wawancara kami.

Tim Liputan BisnisUKM

Usaha Belvia Pie