Maraknya pernak-pernik lampu benang di pasaran, ternyata cukup menarik minat Guntoro Rusli (31) untuk ikut terjun menekuni bisnis kerajinan lampu benang yang untungnya semakin hari semakin terang. Meskipun memiliki latar belakang yang sangat jauh dari bidang seni kerajinan, namun lelaki yang dulunya berprofesi sebagai seorang pelaut ini sering melakukan perjalananke beberapa negara tetangga, salah satunya yang sempat ia kunjungi adalah Negara Thailand. Disana Ia melihat banyak kerajinan lampu untuk dekorasi restoran yang modelnya hampir sama dengan apa yang Ia lihat ketika berkunjung ke Pulau Bali.
Dari sanalah Ia mulai iseng mengajak seorang rekannya yang berprofesi sebagai seorang interior desain hotel di sekitar Pulau Bali untuk mencoba membuat lampu hias dengan peralatan yang terbilang sangat minim, seperti benang, lem dan balok. “Awalnya kita membuat sekitar 500 buah lampu benang di Surabaya, kita memanfaatkan tenaga kerja dari kampung sekitar dan mulai mencoba menitipkannya pada teman saya yang berada di Pulau Bali dan Pasar Atum,” kenang Guntoro ketika ditemui tim bisnisUKM pada kamis (7/2). Ternyata respon konsumen sangat bagus, bahkan sampel produk sebanyak 500 buah yang Ia produksi langsung habis dalam waktu dua bulan.
Saat ditemui tim bisnisUKM di showroom Light Craft yang terletak di Jalan Kupang Jaya Surabaya, Guntoro menjelaskan bahwa bisnis lampu benang yang Ia jalankan saat ini hanya melayani pembelian setelah ada pesanan dari konsumen. Strategi ini sengaja Ia pilih karena market dari bisnisnya tergantung keinginan konsumen dan musim, seperti misalnya untuk menyambut Natal, souvenir wedding (pernikahan), dan lain sebagainya. “Produk kita produk yang tematik tergantung event dan musim, juga bisa sesuai dengan konsep desain pesanan dari market kami,” ungkap pria yang gemar membaca ini.
Tak bisa dipungkiri bila dari pesanan-pesanan tersebut bisnis kerajinan lampu yang diberi brand Light Craft ini mengalami perkembangan yang sangat menjanjikan. Hal ini terbukti dari kenaikkan jumlah omzet yang mencapai 3 sampai 4 kali lipat ketika memasuki perayaan Natal, dan event-event besar lainnya. Bahkan dalam sebulan, omzet rata-rata yang diterima Guntoro bisa mencapai kisaran Rp 560 juta. Tentunya angka tersebut terbilang sangat menggiurkan bagi para pelaku bisnis kerajinan lampu benang.
Setiap bulannya, Guntoro mampu memproduksi Light Craft minimal 1.000 hingga 3.000 buah perbulan dengan kisaran harga jual mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 1.000.000 untuk ecerannya, dan untuk souvenir pernikahan maupun ulang tahun Ia bandrol sekitar Rp 10.000,00–Rp 40.000,00/ buah. Untuk setiap pemesanan, Ia membutuhkan waktu sekitar 4-6 minggu untuk mengerjakan orderan partai besar. “Biasanya saya memberikan contoh desain, memposting hasil desain dan melakukan brainstorming/konsultasi terlebih dahulu dengan calon konsumen, lalu menyesuaikan budget yang ada dan sebagai tanda jadi saya mulai memproduksi desain sample selama dua minggu, melakukan koreksi produk dengan calon klien selama dua minggu,” terang Guntoro. Jadi bias dikatakan untuk mengerjakan setiap orderan, sedikitnya Ia membutuhkan waktu pengerjaan selama 1 bulan dan untuk produksi massal Guntoro bias membutuhkan waktu 4-6 minggu yang melibatkan tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Ketika ditanya mengenai harapannya untuk bisnis Light Craft, Guntoro mengungkapkan bahwa Ia ingin mempunyai jalur distribusi yang lebih matang karena Ia sudah tutup toko dan memilih vendor-vendor sebagai target pasarnya. “Kedepannya lagi kami ingin mempunyai value yang ingin kita bagi dan kembangkan, terutama market budaya dan yang menjadi kesukaan dari bisnis ini adalah bisa berbagi manfaat terutama menyerap tenaga kerja dari orang-orang di sekitar kita,” jelas pengusaha sukses ini.
Diakhir pertemuannya dengan tim bisnisUKM, Guntoro Rusli menyempatkan diri untuk berbagi tips kepada para pemula maupun pelaku usaha yang bergerak di bidang yang sama. “Bagi saya ketakutan tidak akan membawa kita kemana-mana dan keraguan tidak akan membawa kita lebih baik, oleh karena itu pastikan bila kita selalu yakin dengan kemampuan diri sendiri,” pungkas Guntoro Rusli di akhir wawancara kami siang itu.
Tim Liputan Bisnisukm
Boleh tau lamat lengkap surabayanya dimana ini?
trimakasih sebelumnya