Burger tempe, mungkin sekilas terdengar asing karena burger itu identik sama patty daging. Patty itu sendiri adalah daging giling yang dipipihkan dan dicetak, biasanya berbentuk bulat. Daging giling dari ayam, sapi, ikan, atau produk hewani lainnya tersebut diolah, dibentuk, dimasak, dan dihidangkan sebagai sajian. Kalau di negara-negara seperti Amerika atau Eropa burger sekarang sudah berkembang menjadi sajian yang ramah vegetarian bahkan ramah vegan. Jadi udah banyak burger dengan isian atau patty yang diolah dari produk alternatif daging. Seperti dari biji-bijian, buah, atau sayuran.
Inovasi Burger Sehat
Kalau di Indonesia, soal sajian makanan yang ramah vegetarian juga makin berkembang. Salah satu sajian kuliner yang ramah vegetarian di Indonesia adalah burger tempe. Bisa ngebayangin gimana rasanya tempe dimakan sama roti dan campuran saus? Rasa penasaran kamu bisa terjawab saat satang ke Pawiro Burger Jawa yang terletak di Sleman, Yogyakarta. Kedai burger vegetarian yang didirikan oleh Rika Meitasari ini mengusung produk makanan yang unik sekaligus ramah buat para vegetarian di Jogja dan sekitarnya.
Mulanya Rika mengaku bikin burger tempe bukan karena dia adalah seorang vegetarian, tapi karena kecintaannya terhadap salahsatu burger ikonik di Jogja yang sering dibeli sejak masa kecil bersama adiknya. Setelah beranjak dewasa kesukaannya itu justru jadi pemantik motivasi Rika untuk memulai bisnis sendiri dengan produk berger yang unik dan beda dari lainnya. Maka dari itu muncullah ide burger tempe yang sekarang menjadi bisnis kulinernya dengan nama Pawiro Burger Jawa.
“Kenapa aku bikin bisnis burger tempe ini karena aku emang suka banget sama berger dan memang punya cita-cita untuk punya bisnis sendiri. Abis itu kepikiran kenapa nggak kombinasiin kesukaan aku dana cita-cita aja? Nah dari situ deh aku akhirnya memutuskan bikin Pawiro Burger Jawa ini,” tambah Rika.
Perjalanan Bisnis Burger Tempe : Pawiro Burger Jawa
Pawiro Burger Jawa bukanlah bisnis kuliner yang dengan mudah dijalankan oleh Rika mengingat bisnis berger tempe yang dia jalankan berawal dari modal yang sangat pas-pasan. Rika baru bisa mewujudkan impiannya untuk punya bisnis sendiri di tahun 2015 saat masih menjadi mahasiswa. Sambil mengerjakan Tugas Akhir, Rika memulai bisnis berger tempe dengan modal yang tidak terlalu banyak dari tabungannya. Di awal perjalanan bisnis berger tempe ini juga tidak mudah, Rika nekad memulainya dengan berjualan di garasi rumah. Seiring berlajannya waktu, sambil tes pasar, trial and error, ternyata respon masyarakat terhadap burger tempe racikannya itu sangat positif. Sampai akhirnya Rika bisa punya kedai sendiri yang dinamai Pawiro Burger Jawa yang juga menjadi salah satu UMKM progresif di Sleman, Yogyakarta. Keunikan produknya yang mencampurkan antara makanan internasional dan lokal ini jadi value yang bikin Pawiro Burger Jawa jadi bisnis kuliner yang berkembang dan berprogres.
“Nama Pawiro Burger Jawa sebenernya itu diambil dari nama Mbah Buyut, terus burger tempe ini brandingnya jadi makanan lokal dan ikonik di Jogja atau di wilayah Jawa. Jadi itulah kenapa namanya Pawiro Burger Jawa. Awalnya cuma jualan di garasi rumah, terus ikut bazaar UMKM Budaya Merti Desa di Pakem, Sleman, dan sekarang ada kedai sendiri,” ungkap Rika.
Racikan Burger Tempe
Mulanya banyak yang mengira kalau burger tempe racikan Rika ini adalah sekadar tempe yang diolah jadi warna kecokelatan seperti jadah tempe. Tapi perkiraan itu ternyata tidak tepat, karena olahan berger tempe yang diracik Rika ini benar-benar menjadikan patty dari olahan tempe ini dari segi tekstur dan rasa seperti patty daging pada umumnya. Apalagi ditambah dengan saus dan mayones yang Rika buat sendiri, cita rasa dari burger tempe semakin menambah orisinalitas produknya. Kelihaian Rika dalam meracik formula berger tempe ini ternyata tidak lepas dari peran Tantenya yang hobi masak. Lewat Tantenya itulah Rika belajar bagaimana cara membuat saus dan mayones yang tekstur dan cita rasanya lebih sesuai sama kebanyakan lidah orang Jawa.
Konsep yang ditawarkan kedai berger tempe milik Rika ini juga sangat menarik. Rasa penasaran para pengunjung akan olahan berger tempe bisa terjawab dari konsep Open Kitchen di kedai Pawiro Berger Jawa. Jadi pengunjung bisa melihat secara langsung bagaimana burger tempe dibuat. Pastinya jadi makin yakin kalau ternyata tempe bisa diolah menjadi patty dengan cita rasa yang lezat ketika dipadukan dengan roti, saus, dan mayones home made. Selain berger tempe, di kedai Pawiro Berger Jawa juga menyediakan menu lainnya seperti spagetti, es krim, kentang goreng, dan aneka minuman lainnya. Hal lain yang membuat kedai ini makin menarik adalah olahan saus dan mayones yang dibuat sendiri. Bukan produk kemasan yang biasanya ada di pasaran.
Pemasaran Bisnis Burger Tempe
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Rika dalam menjalankan bisnis burger tempe ini mengandalkan marketing secara online dan offline. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau awal mula bisnisnya berjalan Rika sering mengikuti bazar UMKM. Kemudian mulai mencoba pemasaran secara online lewat google ads, instagram, dan facebook. Selain itu Rika juga menerapkan promosi secara konvensional. Seperti melalui brosur, member card, dan kupon poin untuk setiap pelanggan yang datang ke Pawiro Burger Jawa bahkan bersedia menjadi sponsor untuk event lokal. Supaya lebih memudahkan dan menjangkau konsumen lebih luas, Rika juga menyediakan layanan delivery lewat aplikasi pesan antar online. Burger tempe akan dikemas dengan kemasan yang menarik kemudian dikirimkan ke alamat konsumen dengan praktis dan cepat.
Segmen pasar dari burger tempe diakui Rika sebenarnya untuk anak muda usia 18 sampai 30 tahunan. Tapi karena lokasi kedai yang ada di lokasi wisata kolam renang, justru konsumennya juga bisa menyasar orang tua dan anak-anak.
Penjualan burger tempe dalam sehari juga menjanjikan, bisa sampai 40 pcs. Tapi selama masa pandemi ini berlangsung ada penurunan penjualan sekitar 40% dibandingkan dengan sebelumnya. Sekarang ini Rika sedang gencar-gencarnya membuat promo menarik supaya konsumen tetap bisa menikmati burger tempe meski di masa pandemi ini kebanyakan orang sedang menghemat pengeluaran. Selain itu kerjasama dengan UMKM lain juga dilakukan untuk saling support. Misalnya saling bantu promosi di media sosial dan kerjasama lainnya.
Prospek Bisnis
Burger tempe diyakini oleh Rika punya prospek bisnis jangka panjang yang menjanjikan. Mengingat tempe merupakan jenis makanan superfood. Nggak cuma bergizi, tempe juga bisa diolah menjadi beragam makanan. Apalagi pola konsumsi masyarakat sekarang ini sudah mengarah pada makanan-makanan sehat. Baik itu makin banyak orang yang vegetarian atau vegan. Kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat makin tinggi. Di situlah makanan-makanan super food seperti tempe jadi jenis makanan yang akan terus eksis sampai jangka panjang.
Cita-cita Rika selanjutnya untuk bisnis burger tempe yang dijalankan adalah makin dikenalnya Pawiro Burger Jawa secara lebih luas. Pasarnya bukan hanya orang Jogja, tapi bisa lebih luas dari itu. Rika juga berencana untuk menjadikan burger tempe menjadi makanan beku. Dari segi bisnis lebih berkembang sekaligus memberikan pilihan baru ke konsumen untuk bisa makan enak sekaligus sehat dengan lebih simpel dan praktis. Bahkan Rika juga berencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan sistem B2B atau business to business lewat produk burger tempe frozen yang dibuatnya.
Itulah ulasan lengkap seputar bisnis burger tempe dari kedai Pawiro Burger Jawa yang semoga bisa menjadi inspirasi buat kamu. Teruslah berkembang untuk menjadi pengusaha yang sukses dan menebar banyak manfaat. Bagikan juga tulisan ini ke teman kamu yang lain supaya makin banyak orang yang termotivasi untuk menjadi pengusaha.