Kue Kering Kelapa Warisan Leluhur yang Bikin Makmur

kue kering groboganSetelah beberapa UKM di Kabupaten Grobogan kami sambangi, kini giliran tim bisnisukm.com kembali mengunjungi salah satu produsen kue kering di Kabupaten Grobogan pada Sabtu (11/11) yang lalu. Mengusung Mekar Sari sebagai nama usahanya, bisnis kue kering sari kelapa yang digawangi Samsuri (43) ini tak hanya lezat namun juga dipasarkan dengan kisaran harga yang sangat terjangkau.

Ditemui di kediamannya yang terletak di daerah Brati Purwodadi, selama kurang lebih 30 menit tim bisnisukm berkesempatan untuk meliput secara langsung kegiatan UKM Mekar Sari dan mewawancarai Samsuri selaku pemilik usahanya. Meskipun UKM ini hanya memproduksi kue kering sari kelapa yang bahan bakunya bisa didapatkan dengan mudah dan murah, namun Samsuri mampu menyokong kehidupan ekonomi keluarganya, dan membukakan peluang kerja bagi orang-orang di sekitarnya.

“Walaupun awal berdirinya usaha ini hanya dari ide, ternyata membuahkan hasil seperti saat sekarang ini dan dari bisnis keluarga tersebut saya mampu mempekerjakan tetangga di lingkungan sekitar rumah,” ungkap Samsuri dengan bangganya.

Dari 10-12 orang tenaga kerja yang Ia rekrut di sekitar lokasi usaha, sekarang ini Samsuri telah mampu memenuhi pasar lokal (se-wilayah Kabupaten Grobogan). Selama ini untuk pemasaran, Samsuri menyetorkan produk-produknya ke beberapa toko dan pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Grobogan. “Terlebih lagi bila musim hajatan dan hari raya besar Agama tiba, tentunya akan lebih banyak pesanan yang saya terima,” tuturnya kepada tim bisnisukm.

proses pembuatan kue keringDi pertemuan siang itu, Bapak dua anak ini juga menceritakan sedikit kendala awal yang dulu pernah dialaminya ketika merintis bisnis kue kering ini. “Dulu ada salah satu tenaga pemasaran yang begitu saya percaya, namun ternyata menusuk saya dari belakang, uang pemasukan yang harusnya diberikan tidak disetorkan, dengan alasan dari konsumen belum melunasinya, hal ini sempat membuat perputaran modal saya macet,” jelasnya. Setelah kejadian tesebut, sekarang ini Samsuri lebih berhati-hati dalam mengawasi kinerja karyawannya dan lebih mempercayakan urusan pengiriman dan penyetoran kepada anaknya sendiri.

Untuk bahan baku kue kering, selama ini Samsuri lebih memilih tepung tapioka dikarenakan saat proses pemasakkan ke dalam oven, roti akan menghasilkan bentuk yang mengembang dan lebih kering. “Usaha kue kering sari kelapa ini memang sudah menjadi pilihan usaha saya, disamping mudah cara membuatnya yang terpenting adalah rasa yang kering, gurih, dan begitu terasa sari kelapanya karena bahan dasarnya juga menggunakan parutan kelapa,” ujar Samsuri.

Meskipun Ia sempat terkendala pada permodalan untuk mengembangkan kapasitas produksi yang lebih besar, namun Samsuri menyampaikan bahwa sampai hari ini kapasitas produksi setiap bulannya bisa mencapai 50 kg dengan omzet per hari saja bisa mencapai angka Rp 1 juta. Bisa Anda bayangkan bukan seberapa banyak omzet yang Ia terima per bulannya?

pengusaha kue kering groboganKue kering sari kelapa ini untuk per ikatnya isi 5 bungkus dibandrol Samsuri dengan harga Rp10.000,00, sedangkan untuk harga ecernya dihargai Rp 500,00 per pcs. Tentunya harga tersebut sangat terjangkau untuk pasaran lokal Jawa Tengah. Dengan cita rasa yang cukup unggul dengan sari kelapa, tanpa pengawet, dan hanya menggunakan bahan-bahan alami, tidak heran bila kue kering sari kelapa ini bisa diterima pasar dengan baik.

Untuk jangka panjang, Samsuri berharap agar usaha kue kering kelapa ini bisa dikembangkan lebih besar lagi dan dapat menambah pemasukkan keluarganya dan ibu-ibu di sekitar lingkungannya.

Artikel Ditulis Oleh :

Tim Liputan BisnisUKM
Kantor Cabang Jawa Tengah