Keisengannya merangkai kata di atas selembar kaos tak pernah Ia duga justru menjadikannya seorang pengusaha kaya raya. Bagaimana tidak, dengan modal Rp 50.000 saja, Randhy Prasetya (31) kini mampu meraup omzet hingga Rp 50 juta/ bulan dari usaha kaos kata yang Ia garap.
Mengawali usahanya di tahun 2010, dulunya Randhy iseng memproduksi sebuah kaos dengan cara ala kadarnya. Bermodalkan uang Rp 50 ribu, saat itu Ia membuat kaos oblong dengan sablon tulisan yang cukup menyentil hati. Kaos tetrsebut tidak dijualnya, ia memberikannya kepada salah seorang temannya untuk bisa dipromosikan di akun sosial medianya.
“Pada saat itu respons masyarakat sangat baik. Pembeli yang memesan kaos terus bertambah setiap hari. Dan setelah di awal usaha sempat menggunakan sistem pre order alias pemesanan di awal dengan membayar lunas, saya akhirnya memutuskan untuk mulai produksi massal,” ungkapnya.
Mengusung Yajugaya sebagai brand kaos kata miliknya, Randhy sengaja memilih nama tersebut dari rangkaian kata “Ya juga ya” yang sangat sering diucapkan masyarakat luas tanpa mereka sadari. Berbeda dengan pengusaha kaos lainnya, Randhy hanya menggunakan dua warna kaos yaitu hitam dan putih, dan begitu juga untuk warna sablon kaos (hanya sablon hitam dan putih).
Pembatasan warna tersebut nyatanya tak mengurangi rasa penasaran para konsumen. Melalui rangkaian kata yang Ia tuliskan dengan gaya sindiran yang cukup menyentil setiap pembacanya, dalam sehari Randhy bisa menjual sekitar 20-30 koas kata melalui sosial media. “Saya sengaja tidak menerima pesanan kata sendiri, karena sendiri itu tidak enak,” kata Randhy dengan tegas di akun Instagram @yajugaya.
Perangi Pembajakan Dan Mengapresiasi Karya Dengan Nilai Tinggi
Berbicara mengenai sebuah karya, Randhy sempat geram dengan beberapa pedagang yang melakukan pembajakan terhadap produk Yajugaya. Melihat usaha kaos kata yang Ia jalankan mendapatkan respon pasar sangat bagus, ada beberapa oknum yang ingin menjiplak karya Randhy dan menjualnya dengan harga yang sangat murah.
“Karena yang pertama kali membuat kata-kata bermakna dalam kaos kami, jadi banyak dibajak orang seperti di Instagram, bahkan di pedagang kaos sablon. Sudah ada 10 orang yang telah kami kirimkan email Legal,” terangnya. Yang disayangkan lagi, produk bajakan tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Untuk mensiasati pembajakan, Randhy dan tim Yajugaya sengaja menambahkan logo khusus untuk membedakan produknya dengan milik orang lain.
Selama ini Randhy memasarkan kaos kata dengan harga relatif cukup tinggi yakni Rp 190.000/ kaos. Meski begitu, Ia tak pernah khawatir akan persaingan bisnis kaos yang cukup ketat karena selalu ada orang yang mengapresiasi karyanya setelah mengetahui kualitas Yajugaya.
Selain aktif promosi melalui instagram, Randhy juga mulai mengikuti berbagai macam bazaar dan pameran untuk memperkenalkan usaha kaos kata yang cukup inspiratif tersebut. Dengan jumlah koleksi lebih dari 200 rangkaian kata, Randhy mengaku penjualan produknya belakangan ini mulai mengalami peningkatan.
Untuk hari-hari normal, setiap harinya pemesan kaos yang datang melalui online kurang lebih sekitar 30 transaksi. Peminatnya pun tak hanya dari dalam negeri, beberapa konsumen yang melakukan transaksi ada yang dari Malaysia bahkan Jerman. Sedangkan untuk event bazaar atau pameran, sedikitnya Randhy mampu menjual 100 kaos per hari. Tak heran bila dalam sebulan Randhy bisa mengantongi omzet hingga Rp 50 juta.