Demam motor custom yang pernah didengungkan Presiden Joko Widodo dengan motor cooper-nya, kini terus menjamur. Tak ayal bengkel-bengkel di tanah air berlomba memberikan jasa custom terbaik. Tak hanya Presiden Jokowi, putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka ternyata juga senang dunia modifikasi motor. Dan bengkel di Jalan Brigjen Katamso No.229, Mojosongo, Solo ini, dipercaya menggarap salah satu motor milik Gibran.
Ialah Rich Richie Ride Garage (RRRG) milik Eko Sutanto. Eko mengaku awalnya hanya melakukan promosi mulut ke mulut dan via media sosial Instagram. Namun, hal tersebut terbukti efektif mampu menarik perhatian para pecinta motor custom, termasuk putra sulung Presiden Jokowi.
“Awalnya Mas Gibran via akun Chilli Pari-nya menghubungi kami. Katanya ingin custom motor untuk dipajang, entah itu di Markobar atau Chilli Pari. Saya tawarkan model cafe racer,” ungkap pria lulusan Fakultas Sastra tersebut.
Dengan basic motor CB125 milik Gibran, Eko dan timnya mulai membangun motor custom biru muda dengan single seat seperti selayaknya cafe racer. Sebelumnya pria kelahiran 29 Agustus 1990 ini membuat rancangan bersama Gibran.
Eko memotong rangka bagian belakang CB125cc tersebut dan membuatkannya rangka baru. Setelah itu garpu depan diganti milik Tiger Revo dan stang diganti stang jepit dengan posisi rendah.
Eko merancang cafe racer full fairing dengan body baru yang dibuatnya sendiri dengan bahan galvanis setebal 1,2 milimeter.
Sementara untuk mesin sengaja dibiarkan tetap standar, namun platina pada pengapian diganti CDI motor Shogun agar lebih stabil.
“Terakhir, Kami menambahkan double stater biar mudah menghidupkan motor. Soalnya engkol kick starter dihilangkan karena mengganggu fairingnya,” imbuh pria asal Salatiga tersebut.
Tangan dingin Eko mampu menyelesaikan motor tersebut selama total tiga bulan. Modifikasi dilakukan selama dua sesi, yakni 2 bulan pada akhir 2017, kemudian dilanjutkan sebulan pada April lalu.
Hasilnya, motor milik putra sulung presiden tersebut mampu menarik perhatian publik saat tampil di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di Jakarta. Motor tersebut berjejer dengan motor custom model chooper milik Presiden Jokowi.
Semakin Terkenal
Tak hanya rasa bangga, pengalaman mendandani motor putra presiden tak pelak turut mendongkrak nama RRRG. Banyak penggemar otomotif yang mulai menanyakan spesifikasi serta harga jasa costum di tempat Eko. Bahkan beberapa ada yang meminta dibuatkan model cafe racer.
“Ada yang nanya untuk dibuatkan motor yang hampir mirip cafe racer-nya Mas Gibran. Ada beberapa juga yang sudah oke, tinggal nunggu giliran buat dibangun (motornya),” ungkap Eko.
Untuk ongkos jasa custom, Eko tak pernah menetapkan harga pasti. Menurutnya sebagian besar jasa custom di bengkel RRRG merupakan hasil karya seni yang tak pernah sekalipun dilabeli harga tetap.
Meski begitu, Eko menaksir mayoritas ongkos jasanya sekitar 20 juta per custom motor. Jumlah tersebut tergantung berapa persen perombakan, ide, spare parts, lamanya pengerjaan, dan lainnya.
Selain motor cafe racer milik Gibran, Eko mengaku pernah membuat beberapa costum motor yang lebih “wah”. Bahkan beberapa ada yang lebih rumit lagi.
“Selain CR-nya (cafe racer) Mas Gibran belum pernah garap CR lain sih mas, karena order anaknya Presiden. Tapi yang lebih wah ada, yang lumayan rumit juga ada, waktu tahun 2013, Mas,” lanjut anak sulung dari empat bersaudara ini.
Berawal dari Hobi
Meski mulai menyenangi dunia custom otomotif pada 2008, Eko pertama kali serius menekuni bisnis bengkel lima tahun berikutnya. Pertama kali ia mencoba merombak motor milik sahabatnya dan laku di pasaran.
Eko menggunakan nama Rich Richie Ride Garage bukan tanpa alasan. Baginya nama tersebut doa kesuksesan yang ia amini. Sementara nama Ride Garage merupakan tambahan dari divisi clothing.
Yap, selain mendandani motor, Eko dan teman-temannya juga menyediakan custom bagi si pengendara motor. Tepat di sebelah bengkelnya terdapat satu bisnis clothing yang desain produknya tak jauh dari tema otomotif.
Eko berharap dunia yang ia tekuni saat ini dapat jauh lebih maju. Ia percaya bahwa apa yang dikerjakan dengan rasa senang, tak mampu dibayar oleh apapun. Selain itu, ia meyakini bahwa proses kerja keras, tak akan mengkhianati hasil.
Tim Liputan BisnisUKM
(/ Rizky B.P)
Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Solo Raya