Kerajinan Miniatur Tugu Khatulistiwa

Berkat Miniatur Tugu Khatulistiwa, Raup Untung Rp 30 Juta

kerajinan Miniatur Tugu KhatulistiwaSetelah mengikuti pelatihan wirausaha CEFE dari salah satu instansi pemerintah Provinsi Kalbar, Delfi Ghozali (33) mencoba membuat miniatur Tugu Khatulistiwa dan menawarkannya ke toko-toko yang ada di area PSP (Keboen Sajoek) Pontianak dengan harga Rp 15.000 per buah.

Owner Delia Accessories“Tak disangka, peminatnya ternyata banyak. Sejak itu, saya merintis Delia Accessories dengan membentuk badan usaha berupa Persero (Perusahaan Perorangan) sejak tahun 2009,” kata pengusaha sukses yang akrab disapa Ghozali ini.

Karena saat itu ia masih bekerja sendiri, akhirnya untuk memenuhi permintaan dari toko Ghozali mempekerjakan empat orang karyawan untuk membantunya memproduksi miniatur Tugu Khatulistiwa. Dengan dibantu 4 orang tenaga kerja, dalam satu minggu Ghozali mampu membuat 100 buah miniatur Tugu. “Kami menjual produk berupa gantungan kunci, plakat, miniatur tugu, dan hiasan dinding,” ujar Ghozali.

Jika dibandingkan dengan pemain lainnya, miniatur Tugu Khatulistiwa buatan Delia Accessories dilengkapi dengan hiasan pada pinggiran tugu dan ukiran pada kaca tugu. Sedangkan gantungan kunci buatannya terbuat dari mika dan fiber yang saat ini belum ada pengusaha lain di Pontianak yang membuat gantungan kunci dari bahan yang sama. Alhasil, produk buatan Delia Accessories laris manis di pasaran dan mendatangkan omzet sekitar Rp 25- Rp 30 juta per bulan.

Baca Juga Artikel Ini :

Kreasi Miniatur Kapal dari Bambu

Menjalankan Bisnis Miniatur Rumah dari Gabus

Bahan baku pembuatan tugu khatulistiwa“Selain para agen, kebanyakan yang membeli produk kami adalah para turis lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Pontianak,” jelas ayah dua anak ini.

Ditanya soal pengalaman rugi, ia menceritakan satu pengalaman yang tak terlupakan. Pernah ada salah satu toko yang memesan 100 buah produk Delia Accessories dan hanya membayar uang muka saja. Setelah barang jadi dan diantar, sisa uangnya tidak dibayar sampai sekarang. Ditagih berkali-kali juga susah, hingga akhirnya Ghozali mengikhlaskannya dan menganggapnya sebagai sedekah.

Terlepas Dari Jeratan Riba

Ingin membuka cabang dan mempunyai toko sendiri merupakan impiannya, karena saat ini workshop kerajinan miniatur ini masih berlokasi di rumahnya. Disamping itu, Ghozali juga ingin menambah jumlah reseller agar jangkauan penjualan produk Delia Accessories dapat lebih luas. “Bagi para pebisnis pemula sebaiknya memulai usaha dengan modal kecil terlebih dahulu, karena resikonya juga kecil. Dan jangan meminjam uang di bank jika baru merintis usaha,” tambah Ghozali.

Gantungan kunci Tugu KhatulistiwaSaat ini, Ghozali tak hanya bersyukur karena mengantongi omzet puluhan juta per bulan namun ia juga bisa bernafas lega karena terbebas dari bunga bank untuk selamanya. Meski untuk bisa terlepas dari bank ia harus merelakan dua buah rumahnya dijual demi membayar pinjaman di bank.

“Waktu itu di tahun 2014, saya sudah tak tahan lagi dengan tagihan bulanan dari bank yang selalu datang. Semenjak itu saya bertekad ingin terbebas dari riba selamanya dan nekat menjual dua rumah saya. Dari menjual rumah itu, saya mendapat uang total Rp 485 juta dan saya lunaskan semua hutang di bank,” ujar Ghozali sembari mengakhiri perbincangannya dengan tim liputan BisnisUKM.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Vivi)

Kontributor Daerah Kalimantan Barat