menghadapi persaingan bisnis

Berpikir Positif Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis

menghadapi persaingan bisnisTerima kasih telah mengikuti artikel demi artikel yang ada di halaman bisnisUKM.com ini. Harapan saya, semoga apa yang saya sampaikan melalui artikel yang saya tulis mudah dipahami dan bermanfaat untuk semua member bisnisUKM yang rutin membaca setiap artikel terbaru. Dan kali ini, saya akan berbagi pengalaman kepada semua member bisnisUKM tentang cara berpikir positif dalam menghadapi persaingan bisnis.

Pesaing atau kompetitor masihkah kita perlu menganggapnya sebagai saingan? Atau mungkin kompetitor tersebut bisa jadi mitra bisnis kita. Mengapa tidak?

Bagi pebisnis yang mengedepankan omzet besar, kompetitor memang menjadi hal yang menakutkan ketika bisnis kita tersaingi. Akan tetapi, sangatlah bijak jika kompetitor tidak kita anggap sebagai kompetitor. Walau pada akhirnya, memang dibutuhkan strategi khusus bagi para pelaku bisnis untuk terus survive menghadapi bervariasinya bisnis serupa atau sama persis dengan apa yang kita jalani saat ini.

Nah, untuk itu saya akan memberikan informasi kepada semua member. Tentang pentingnya berpikir positif untuk mencari cara menghadapi kompetitor dalam menjalankan bisnis.

1. Belajar dari kelebihan dan kekurangan kompetitor

Perlu dipahami terlebih dahulu, dalam menjalankan bisnis “tidak ada yang sempurna”. Untuk itu, kita perlu menganalisa kelebihan dan kekurangan kita. Tentang kualitas produk, tentang kelemahan management, kekurangan sumber daya dan feed back produk kita. Mempelajari kelebihan dan kekurangan kompetitor menjadi salah satu cara untuk mengevaluasi perkembangan bisnis kita.

2. Kompetitor bisa jadi mitra bisnis kita

Saya pernah menganalisa tentang penjual makanan yang ada di salah satu warung makan. Sebelumnya mereka memisah diri. Yang satu adalah penjual mie ayam dan yang satu penjual soto, dan tetangganya lagi penjual es campur. Lambat laun, akhirnya mereka bersatu dengan space/ tempat yang lebih besar, jadi disitu konsumen lebih banyak pilihan untuk membeli. Maksud saya dari ilustrasi tersebut, bila memang ada bisnis yang masih berkaitan dengan bisnis kita. Tidak menutup kemungkinan bila bisnis yang dulunya kita anggap sebagai kompetitor tersebut bisa disatukan atau bermitra dengan bisnis kita untuk meningkatkan kredibilitas dan variasi produk yang kita miliki dimata konsumen

3. Jangan pernah meremehkan kompetitor

Meremehkan kompetitor adalah salah satu hal yang harus dihapus oleh para pelaku bisnis. Karena bisa saja bisnis orang lain yang mirip atau sama persis dengan bisnis kita justru memiliki kelebihan seperti misalnya jangkauan pasar yang lebih luas dan lebih cepat pergerakan produknya.

Saya pernah mencoba melakukan survey di salah satu tempat perbelanjaan yang sepanjang jalan tersebut menjual produk yang hampir sama. Saya sedikit bertanya kepada para pelaku usaha di tempat tersebut mengenai produk yang dimiliki, kemudian setelah beberapa lama ketika saya akan pergi, salah satu karyawan lainnya berkata “Jangan beli disana, disana cepat rusak atau kualitasnya tidak bagus”. Melihat hal seperti itu, saya berfikir, sudah sepantasnya kita untuk menghargai keputusan konsumen untuk memilih tempat yang diinginkan dan kita sebagai pelaku usaha harus tetap berfikir positif terhadap kompetitor yang ada di depan mata kita.

4. Ingatkan bila kompetitor melakukan plagiat

Lagi-lagi tentang plagiat, plagiat memang menjadi hal yang sangat mainstreem saat-saat ini. Apalagi jelas-jelas produk, konten dan cara pemasaran kita dibajak atau ditiru oleh orang lain. Sangat tidak tegas jika kita membiarkan ini terjadi. Kita punya hak untuk mengingatkan kompetitor jika memang produk, konten, cara pemasaran kita ditiru atau diplagiat oleh kompetitor kita. Persaingan tidak harus dengan menjiplak, tapi dengan memberi sesuatu yang baru.

5. Lebih kreatif dalam menghadapi persaingan bisnis

Kreatif adalah kunci kesuksesan kita untuk memenangkan persaingan bisnis. Kendati untuk menjadi kreatif itu tidak mudah dan instan, diperlukan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk terus belajar menjadi kreatif. Salah satunya dengan adanya kompetitor.

Saya sangat menyadari, ketika awal hingga sekarang saya menjalani bisnis konveksi. Kompetitor selalu memberi semangat kepada saya untuk terus berpikir positif mencari solusi tentang apa yang harus dilakukan agar terus survive hingga produk saya melekat di mata konsumen hingga saat ini dan kedepannya. Menjadi kreatif perlu keahlian khusus, dan kita memang dipaksa untuk kritis terhadap diri kita dan bisnis kita. Salah satu cara agar selalu kreatif adalah dengan terus melakukan atau melihat pergerakan pasar yang terjadi disekitar kita. Karena hampir tiap hari bahkan bulan pasar terus bergerak dan keinginan pasar bisa berubah seiring berjalannya waktu.

6. Jangan ragu untuk membuat produk Terbaru

Produk lama bisa menjadi produk baru, asal saja kita sudah survey terlebih dahulu apakah pasar sudah jenuh dengan produk tersebut atau tidak. Produk terbaru dibuat jangan sampai asal-asalan, diperlukan pemikiran jangka panjang dan apa pengaruh produk tersebut terhadap pasar nantinya. Pemberian nilai lebih dan produk yang bisa jangka panjang dipakai itu sangat perlu dilakukan test pasar, dengan mencoba menjualnya di orang-orang terdekat kita, kemudian kita naikan skala prioritas akan kemana produk kita akan jual. Kemudian lakukan beberapa inovasi kecil untuk mengembangkan kualitas produk.

Selama kompetitor itu kita anggap sebagai “Sahabat bisnis” maka bisnis kita akan terus bisa berjalan. Karena dengan keyakinanlah yang membantu kita tetap sukses dan berpikir kreatif untuk memajukan produk yang kita miliki.

Salam sukses untuk semua “Worryless, do more!“. Semoga tips bisnis ini bermanfaat bagi semua member bisnisukm.com.

Sumber gambar : http://pas-wordpress-media.s3.amazonaws.com/wp-content/uploads/2012/09/iStock_000005451658XSmall.jpg