bisnis-kuliner-olahan-kepiting-dua-balan-jalan-untung-puluhan-juta

Bisnis Kuliner Seafood, Dua Bulan Jalan Untung Puluhan Juta

bisnis-kuliner-olahan-kepiting-dua-balan-jalan-untung-puluhan-juta

Berawal dari hobi makan Seafood, menginspirasi Gilang, Rachman, dan Daniel untuk membangun bisnis kuliner kepiting ala Louisiana, Amerika Serikat, dengan nama Kepiting Nyinyir.

Gilang menceritakan, usahanya ini dirintis kedua rekannya, dengan bermodalkan dana patungan yang hanya sebesar Rp3 juta rupiah. Dalam waktu kurang dari dua bulan, mereka bisa meraup untung mencapai Rp52 juta.

“Kita baru banget launching 22 Oktober 2016 kemarin. Ini juga di luar dugaan kita. Balik modal saja sudah syukur,” ujar Gilang.

Gilang mengungkapkan, mengenai pemasaran, pihaknya hanya mengandalkan perkembangan teknologi internet melalui sosial media. Hal itu menyesuaikan gaya masyarakat sekarang dengan memilih konsep pemesanan melalui akun media sosial yang ada.

“Konsep kita itu real time. Sebenarnya, kita terinspirasi sama King Crab, Holy Crab. Tetapi, diferensiasi kita bisa makan seafood seru di kantor, yang bisa dimakan rame-rame juga,” ujarnya.

Rencana bisnis ini, kata gilang, sudah direncanakan sejak empat tahun lalu. Namun, mereka baru bisa mematangkannya tahun ini. “Karena, kalau mau bisnis kan harus serius, enggak bisa asal ingin ikut-ikutan,” ujarnya.

Mereka bertiga berbagi tugas, Gilang sebagai marketing dan promosi, Rachman sebagai accounting, sedangkan Daniel menjadi juru masak. Untuk rasa dari Kepiting Nyinyir, juga tak kalah dengan kompetitornya.

Sebab, Daniel merupakan seorang chef profesional yang telah bekerja di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Sedikit bercerita, awal melakukan promosi, mereka mengundang 30 orang temannya yang aktif berselancar di Instagram.

“Mereka semua kita undang untuk cicipi, kita kasih gratis semua. Tetapi, syaratnya mereka harus posting di akun Instagram mereka dan mention akun kita @kepiting_nyinyir,” Kata Gilang.

Di samping itu, Gilang juga mengungkapkan, mereka memanfaatkan tetangga mereka yang berprofesi menjadi ojek online untuk jasa pengantaran kepitingnya.

“Jadi, kami pakai tenaga tetangga kita yang ojek online untuk mengantar. Standby di rumah ada lima orang. Paling sehari orang pesen sekitar 15-20an,” tuturnya.

Meskipun penjualan mereka hanya lewat Instagram, namun Kepiting Nyinyir banyak peminatnya. Buka dari jam 10 pagi, namun siang, atau sore hari sudah habis.

Proses pematangannya pun cepat, yang hanya menghabiskan waktu selama 15 menit. Sehingga, penyajian sampai pada pelanggan masih hangat.

“Pernah juga jam dua siang sudah habis. Orang banyak pesan dari pagi untuk makan siang di kantor,” tuturnya.

Gilang mengaku, salah satu kendala salah kesediaan kepiting yang hanya ada pada malam hari. Sehingga, jika pasokan kepiting mereka habis pada siang hari, mereka tidak bisa membeli untuk bahan masakan.

Selama enam bulan pertama, kata Gilang, mereka memutuskan untuk menjalani bisnis ini via online terlebih dahulu. “Kami enggak mau buru-buru buka outlet. Pasti ada cita-cita ke sana, tetapi kita mau matangin dulu yang ini, sambil belajar,” tuturnya.

SUMBER