Diejek Geluti Bisnis Sewa Kasur, Kini Clara Raup Omzet 2,1 Miliar

Diejek Geluti Bisnis Sewa Kasur, Kini Clara Raup Omzet 2,1 MiliarSekilas tak ada yang percaya jika gadis berparas ayu yang memiliki nama lengkap Clara Almabella Bamanty ini adalah tukang sewa kasur. Penampilannya yang ayu tak sebanding dengan aktivitas usahanya yang membutuhkan tenaga ekstra, tak heran bila banyak orang menganggapnya sebagai salah satu pengusaha muda bermental baja.

Bagaimana tidak, usahanya yang bergerak di bisnis persewaan kasur, membuatnya sering kali diejek dan ditertawakan oleh teman-teman di sekitarnya. Banyak yang menganggap usaha tersebut sebelah mata, padahal dari bisnis sewa kasur, Clara bisa meraup omzet hingga Rp 2,1 miliar per tahun.

Bermula Dari Kesulitan Mendapat Extra Bed di Penginapan

Mengawali usahanya sejak tahun 2007 silam, Clara yang saat itu masih duduk di bangku SMA mengaku modal awalnya merintis usaha hanya menggunakan tabungan pribadinya. Waktu itu Ia membeli satu lembar kasur busa seharga Rp 200 ribu, karena Ia yang sering kali traveling bersama keluarganya mengaku kesulitan mendapatkan kasur ekstra ketika menginap di hotel atau villa.

Kebetulan Clara dan keluarganya yang hobi travelling tersebut selalu mendapatkan masalah ketika harus order ekstra bed dari pengelola penginapan, dari situlah pengusaha muda yang lahir di Yogyakarta, 26 Juni 1992 ini mulai berpikir untuk menggeluti bisnis sewa kasur.

Bersama sang sepupu, Clara mulai menawarkan jasa penyewaan kasur di sekitar rumahnya yang beralamat di Jalan Godean KM. 7 Yogyakarta. Pada saat itu ia hanya mengandalkan sistem promosi dari mulut ke mulut, dan untuk mengantarkan pesanan kasur masih dilakukan dengan mengendarai sepeda motor.

Meski awalnya mereka sering mendapatkan penolakan, tapi tak lantas mengurungkan niatnya untuk membesarkan bisnis sewa kasur di Yogyakarta. Menggunakan situs sewakasur.com, Clara mulai mempromosikan bisnisnya di sosial media sekaligus memberanikan diri untuk menawarkan kerjasama ke beberapa pengelola hotel dan penginapan di area Jogja. Bukannya mendapat tawaran menarik, saat itu ia seringkali pulang dengan tangan hampa karena kembali mendapat penolakan.

Perlahan tapi pasti, melalui situs toko online yang ia buat, banyak pengelola hotel yang justru menghubungi Clara untuk bekerja sama menyediakan ekstra bed. Melihat peluangnya semakin bagus, sang ayah memberikan dukungan penuh pada Clara dan tak sungkan menambahkan suntikan pada pada bisnis putrinya.

“Setelah itu saya membeli kasur sedikit demi sedikit untuk menambah jumlah kasur,” kata Alumni Jurusan Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta ini.

Buka Cabang di Kota Besar dan Raup Omzet Miliaran/ Tahun

Bisnis sewa kasurSelama ini tarif sewa kasur yang ditawarkan Clara berbeda-beda, karena jenis kasur yang ditawarkan ada dua jenis yakni kasur busa dan kasur pegas. Harganya pun beragam, mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 110 ribu per hari. “Dalam sehari, kami menyewakan kasur busa kira-kira 300 lembar untuk di Yogya saja. Pelanggan kami yang paling besar adalah hotel,” jelas Clara, dikutip dari Swa.co.id.

Berdasarkan perhitungan tersebut, dalam sebulan Clara bisa meraup omzet minimal Rp 180 juta atau sekitar  Rp 2,1 miliar dalam tahun. Sebagian besar konsumennya adalah penyedia jasa hotel di Yogya sudah yang rata-rata membutuhkan extra bed di musim-musim liburan.

Meski harus menjalankan bisnisnya seorang diri, karena sang sepupu memutuskan untuk mengundurkan diri, Clara tetap melangkah untuk merengkuh kesuksesan yang Ia impikan. Tak patah semangat, Clara justru berhasil mengembangkan sayap bisnis di kota kelahirannya dan mulai menjajal peruntungan di kota-kota besar lainnya dan kini telah membuka cabang di Semarang, Bekasi, Jakarta, Bandung, dan Bali. “Investasi setiap gerai sekitar Rp 75 juta,” ujarnya.

Tak berhenti disitu saja, Ia juga berencana menambah cabang di kota lainnya yaitu Surabaya dan Lombok. Disamping itu, dia juga berencana melebarkan unit bisnisnya, seperti menambahkan jasa sewa selimut atau peralatan penginapan lainnya bagi pengelola hotel di kota-kota besar.

Kendati sekarang ini sudah banyak pesaing yang bermunculan, namun Clara yakin bisnis sewa kasur yang Ia besarkan bisa menjadi terus bertahan dengan jaminan kualitas yang selalu Ia berikan ke setiap konsumennya.