Memadukan Bisnis dan Tradisi Melalui Usaha Bingkai Foto Etnik

Usaha bingkai foto etnikMemadukan bisnis dan menjaga tradisi. Inilah yang dilakukan I Made Margiana, yang mengukir usaha bingkai foto dengan motif etnik tradisional khas Bali yang berkesan klasik. Upaya ini mendapat respon positif. Pesanan bingkai foto pun ramai mengalir dari daerah Gianyar (Bali) dan sekitarnya.

“Usaha bingkai foto ini sebenarnya bisnis turunan dari orang tua. Kedua orang tua saya merintis usaha bingkai foto sudah lebih dari 20 tahun lalu. Saya bergabung dan meneruskan sejak sekitar tujuh tahun,” kata lelaki yang sering dipanggil Made Gian (37).

Usaha bingkai foto yang diberi nama ‘Arya Grosir’ ini bisa dijumpai di daerah Sukawati, Gianyar-Bali. Letak kiosnya tergolong strategis di tepi jalan raya. Jaraknya kurang lebih 20 meter ke arah utara dari Pasar Seni Sukawati.

Menurut Made Gian, bahan baku pembuatan bingkai foto didatangkan dari Jawa. Terdiri dari kayu mahoni, jati dan damar. Bahan baku ini kemudian dikerjakan Made Gian bersama keluarganya. Usaha ini memang dikerjakan bersama dengan seluruh keluarga besarnya.

Baca Juga Artikel Ini :

Industri Kerajinan Kayu di Bali Masih Diminati Buyer Mancanegara

Mainan Kayu Jati, Wanita Ini Hasilkan Omzet Per Bulan Rp 40-50 Juta

Beragam ukuran bingkai foto disediakan. Mulai dari ukuran 3R – 3 meteran. Masyarakat paling banyak membeli yang berukuran 10R. Bentuk motif bingkai disesuaikan dengan etnik tradisional Bali. Belakangan, Made Gian mulai menggunakan bahan baku dari bahan fiber. Sebagai langkah antisipasi, siapa tahu suatu saat nanti kayu sulit diperoleh.

“Mengenai harga bingkai tergolong bermacam-macam. Mulai Rp 15 ribu sampai Rp 500 ribu. Baik bahan baku kayu maupun fiber, harganya tidak berbeda. Namun yang lebih disukai pembeli hingga ini bingkai foto yang terbuat dari kayu. Mungkin karena lebih natural,” ucap dia.

Made Gian Masih Kesulitan Memperluas Pasar

Made Gian perajin bingkai foto di BaliMengenai kendala, Made Gian mengakui masih sulitnya memperluas pemasaran agar usahanya lebih berkembang. Sejak dulu sampai kini, peminat bingkai foto masih didominasi masyarakat lokal sekitar Gianyar, khususnya jika ingin membingkai gambar berkaitan dengan even pernikahan, ulang tahun, pre-wedding atau peristiwa spesial lainnya. Pesanan bingkai baru meningkat, jika hari liburan tiba. Atau bertepatan dengan hari-hari terselenggaranya pernikahan.

Pada saat-saat tertentu, sesekali ada pemesanan dari vila atau hotel yang menginginkan untuk memajang foto dengan bingkai yang memiliki kekhasan Bali. Atau tidak jarang, ada pemesanan dari pelukis yang memesan bingkai dengan desain khusus. Untuk pesanan dari pelukis, harga yang dikenakan berbeda, dikarenakan motif yang diminta biasanya spesifik sehingga waktu pengerjaannya lebih lama dan rumit.

Untuk menambah variatif barang di kios, maka Made Gian menambah dagangan dengan beberapa lukisan dengan motif yang beragam. Seperti pemandangan alam, kartun atau pentas budaya Bali. Namun, yang menjadi fokus usaha tetap pada bingkai foto. Dan umumnya pembeli yang datang memang khusus bertujuan untuk membeli bingkai foto.

Sampai saat ini meski tidak menggunakan ajang promosi tersendiri, namun usaha bingkai foto ini mampu eksis dan bertahan walau sudah puluhan tahun berjalan. Made Gian mengakui, selama ini memang tidak pernah gencar melakukan promosi secara maksimal. Misalnya dengan cara mengikuti pameran atau mengiklankan di media sosial. Promosi terjadi dari mulut ke mulut saja, dari orang-orang yang pernah bertransaksi melakukan pembelian atau memesan bingkai foto di Arya Grosir.

Mengenai omzet usaha, setiap bulannya Made Gian bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 5 juta – Rp 10 juta. Omzet bisa naik drastis jika mendekati ajang perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB). Di mana biasanya banyak pedagang atau pelaku usaha yang memesan bingkai foto. Selanjutnya bingkai foto ini akan dijual kembali di ajang PKB.

Meski omzet yang dihasilkan termasuk fluktuatif, namun Made Gian bertekad untuk mempertahankan usaha ini. Selain termasuk usaha secara turun-temurun, bisnis bingkai foto itu pun selama ini menjadi andalan untuk menghidupi keluarganya. Bagi Made Gian, omzet usaha bingkai foto sudah tergolong ‘gurih’ dan mampu mensejahterakan keluarga secara layak.

Tim Liputan BisnisUKM
(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Bali