Memulai Bisnis Franchise Dengan Modal Gerobak Bekas

Gerai Tenda Daddys Japanese

Setelah kepergian sang ayah tercinta, Muhamad Fadli Azis (23) mulai mencoba berbagai macam bisnis sampingan dari mulai menjadi calo tiket, menjadi reseller produk hingga berjualan obat dan pada akhirnya di tahun 2012 silam dengan bermodalkan gerobak bekas Creps Fadli mencoba peruntungannya di bisnis makanan Jepang (takoyaki).

“Dari modal hasil jualan obat, kami memulai bisnis ini dengan penuh keyakinan kelak bisnis ini akan tumbuh besar dan sukses. Outlet pertama kami berada di Cilandak Mall, Jakarta selatan dan sampai saat ini masih beroperasi. Memang saat itu jenis makanan ini kurang dikenal oleh masyarakat dan kami masih perlu mengedukasinya ke konsumen,” ujar Fadli.

Namun dengan ketelatenan dan keyakinannya, lambat laun bisnis makanan jepang yang diberi nama Daddys Takoyaki ini mulai memiliki pelanggan setia dan tidak hanya itu saja, pelanggan baru juga terus berdatangan. “Alhamdulilah pernah kami menyentuh omset Rp 1 juta dalam satu hari saat itu,” ceritanya sembari mengingat kenangan di awal merintis usaha.

Seiring dengan pertumbuhan pasar, Fadli pun mulai berbenah diri dan mulai memperbaharui gerobak bekas yang Ia gunakan dengan membuat booth resmi yang dilengkapi brand produk Daddys Takoyaki. Tidak berhenti disitu saja, Fadli juga mulai membuat SOP agar bisnis yang Ia jalankan mudah diduplikasikan kepada calon mitra bisnisnya.

“Awalnya kami hanya menjual 1 menu, yaitu takoyaki. Namun saat ini kami sudah memiliki total 5 menu, seperti takoyaki, okonomiyaki (pizza jepang), greentea, sosis bakar dan bakso bakar. Kami juga membuat SOP agar bisnis kami mudah diduplikasi, dengan harapan akan menambah omset dan profit untuk kami dan mitra kami kedepannya,” begitu terangnya.

Dan terbukti, pada awal tahun 2015 Fadli mulai mengembangkan sistem kemitraan untuk bisnis takoyaki yang Ia jalankan. “Dan Alhamdulillah saat ini kami “Daddys Takoyaki” sudah tersebar di Jakarta, Tangerang, Palembang, Samarinda, Bandung, Depok, Kepulauan Riau, dan beberapa daerah lainnya. Ternyata camilan khas negeri sakura ini cukup digemari oleh masyarakat Indonesia, karena semua diracik sesuai dengan lidah orang Indonesia,” kata Fadli kepada tim liputan BisnisUKM.com.

Melebarkan Sayapnya Dengan Lini Bisnis Baru

Daddys Takoyaki

Sukses mengembangkan bisnis franchise takoyaki tak lantas membuat Fadli berpuas diri dengan keberhasilan yang telah Ia raih. Saat brand Daddys Takoyaki mulai dikenal masyarakat luas, Fadli kembali membuka bisnis franchise makanan jepang lainnya dengan mengusung brand “Daddys Japanese”. Dimana dengan konsep warung tenda jepang, Fadli mencoba menawarkan kurang lebih 20 menu makanan jepang yang bersahabat dengan lidah masyarakat Indonesia,” tuturnya.

“Saat ini kami memiliki total 20 menu dengan hampir 85% hasil produksi sendiri. Kini Daddys sudah memiliki 11 outlet aktif dan sudah memiliki home produksi dan mini office. Jumlah total karyawan di setiap outlet 15 orang, sedangkan untuk home produksi ada 4 orang,” papar Fadli.

Sebagai pengusaha muda, Fadli sadar betul ada banyak kendala yang akan Ia hadapi selama mengembangkan bisnis franchise makanan. Bahkan Ia menuturkan bahwa setiap bisnis pasti memiliki kendala di dalamnya, dan salah satu kendala yang sering Ia hadapi adalah pada SDM.

“Saya percaya seiring dengan bertumbuhnya bisnis ini kami akan memiliki SDM yang berkualitas dan tentunya mampu bersaing dengan kompetitor. Solusi yang kami lakukan dengan memberikan jenjang karir dan gaji yang cukup untuk setiap divisi,” tandas pengusaha muda yang pernah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Tanjung Pinang karena memiliki omset tertinggi saat mengikuti event di daerah tersebut.

Dengan visi ingin menjadi perusahaan penyedia bisnis waralaba terbesar yang fokus terhadap perkembangan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan mandiri, saat ini Fadli bersyukur karena kesuksesannya tidak hanya dirasakan sendiri namun juga bisa membantu setidaknya 10 anak muda untuk memiliki kegiatan yang positif dan bisa membantu perekonomian keluarganya.

Tim Liputan BisnisUKM

3 Komentar

  1. saran saya tolong setiap post pengusaha memuat profil pengusaha itu sendiri selain umur, latar belakang pendidikan juga penting di cantumkan.makasih

    • Terimakasih atas respon yang disampaikan, semoga kedepannya informasi yang kami berikan bisa lebih lengkap dan menginspirasi pengunjung BisnisUKM.com. Salam sukses!

Komentar ditutup.