Bila selama ini banyak yang bilang restu orang tua adalah modal utama dalam menjalankan segala pekerjaan, pernyataan ini diamini oleh M. Dana Prihadi, SE (32) yang sekarang ini sukses mengembangkan bisnis camilan serba kentang hingga gerainya tersebar di 170 lokasi strategis berkat dukungan dan modal uang pinjaman dari orang tua.
Besarnya dukungan yang Ia perolah dari sang ibu dan istri tercinta, menjadi salah satu sumber penyemangat bagi lelaki kelahiran Semarang, 17 Juni 1982 ini. “Keahlian dalam memasak dan mengolah makanan ringan serba kentang ini saya dapatkan dari ibu dan istri saya yang senantiasa membantu hingga Pota Potatoes menjadi usaha yang tetap eksis sampai sekarang,” jelas Dana mengawali sesi wawancara kami.
Mengali usahanya saat masih kuliah di Yogyakarta, bisnis camilan kentang yang Ia beri nama Pota Potatoes ini resmi beroperasi sejak tanggal 15 Oktober 2006 silam. Dengan modal uang sekitar dua sampai tiga juta rupiah dari pinjaman orangtuanya, Dana yang saat itu masih minim ilmu dan pengalaman terbilang cukup nekat untuk merintis bisnis camilan kentang tersebut.
Mengolah Kentang Menjadi Camilan Semua Kalangan
Dengan menerapkan ilmu manajemen yang Ia dapatkan di bangku perkuliahan, suami dari Soraya Wulansari, ST ini mengaku ingin mengembangkan umbi kentang yang potensinya cukup melimpah di Indonesia ini menjadi berbagai macam jenis camilan yang bisa dinikmati seluruh kalangan masyarakat.
“Saya merintis usaha Pota Potatoes ini agar camilan kentang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya masyarakat menengah ke atas saja yg dapat menikmati olahan kentang karena biasanya di pasaran harganya relatif cukup mahal,” ujar Dana menegaskan alasannya merintis bisnis camilan kentang.
Terbukti, dengan kerja keras yang Ia jalankan serta keberaniannya dalam merintis bisnis camilan, Dana yang sebelumnya pernah bekerja di bank sebagai salah seorang marketing ini sekarang menjelma menjadi pengusaha muda yang omzet bisnisnya bisa mencapai Rp 6 juta- Rp 13 juta untuk setiap gerai Pota Potatoes. “Saya membuka usaha ini tergolong bonek, tapi tetap ada backup ilmu kuliah jurusan manajemen yang saya dapatkan,” kata ayah dari Zafira Najwa Adyaputri ini.
Pantang Menyerah Dalam Melebarkan Sayap Bisnisnya
Walaupun tak sedikit kendala yang Ia hadapi dalam merintis usahanya, namun pengusaha muda yang satu ini tak lantas menyerah dengan kesulitan yang Ia hadapi. “Saat awal dulu, kesulitan saya yaitu susah mencari pegawai yang benar-benar bisa dipercaya dan masalah pemasaran yang belum optimal sehingga perkembangan bisnis juga sempat terhambat,” ungkapnya.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Dana mulai belajar mengenai banyak hal termasuk memanfaatkan pemasaran dari mulut ke mulut dan media online sebagai alat promosi yang dapat menghasilkan konversi penjualan cukup tinggi. “Saat ini jangkauan pemasaran sudah tersebar dari Sabang sampai Merauke, kedepannya kami ingin mengembangkan bisnis camilan kentang ini hingga pasar internasional seperti Malaysia dan Hongkong,” tutur Dana kepada tim bisnisUKM.com.
Dengan motivasi “Kerja bukan untuk sendiri.” Kedepannya Dana berharap bisnisnya bisa berkembang besar serta menggurita ke berbagai bidang usaha.
Tim Liputan BisnisUKM
untuk jasi reseller bisa ngak?