Renyahnya Egg Roll Ubi Ungu Sasha

Ubi ungu atau ubi jalar saat ini tengah menjadi primadona di kelasnya karena kelezatan serta manfaat bagi kesehatan tubuh. Belum banyak yang tahu dibalik rasanya yang enak, ternyata ubi ungu memiliki berbagai macam khasiat kesehatan yang luar biasa. Warna ungu yang terdapat dalam ubi ungu merupakan senyawa antisianin yang berperan sebagai antioksidan, yang mampu menangkal radikal bebas dari berbagai macam polusi yang merusak tubuh. Fakta tersebut menjadikan ubi ungu kian banyak digunakan sebagai bahan baku aneka kuliner dengan berbagai varian jenis dan rasa.

Keripik, gorengan, cake, donut, bakpia dan minuman menjadi produk-produk olahan ubi ungu yang sudah familiar di masyarakat. Di samping aneka olahan tersebut, masih ada berbagai makanan lain berbahan baku ubi ungu yang tidak kalah lezat, salah satunya adalah egg roll ubi ungu. Tidak terbayang di benak pikiran banyak orang jika ubi ungu bisa dikreasikan menjadi makanan seperti egg roll yang umumnya di produksi dengan bahan baku utama tepung terigu. Namun, di tangan M. Luthfi Yuniarto (40) dan Almuna Fasah ‘Ifah’ Asyarifah (39), ubi ungu bisa dikreasikan menjadi produk yang biasa dikonsumsi sebagai camilan santai tersebut.

Belum lama ini, tim liputan bisnisUKM menemui Ibu Ifah untuk mengatahui berbagai macam hal terkait produksi egg roll ubi ungu miliknya. Ditemui di rumahnya Pleret Bantul, Ibu Ifah menceritakan awal mula berdirinya usaha yang memiliki brand Egg Roll Sasha tersebut. “Awalnya sebelum terjun dalam usaha egg roll ubi ungu ini, saya bersama suami terlebih dahulu menjalankan produksi kue-kue kering, khusunya pada momen lebaran, hingga bertahan kurang lebih 3 tahunan,” jelasnya. Dalam produk kue keringnya itu, Ibu Ifah menggunakan berbagai bahan baku produksi, salah satunya adalah ubi ungu.

Selama lebih kurang 3 tahun, Ibu Ifah bertahan dengan produksi kue keringnya tersebut, sampai menemukan ide memproduksi egg roll yang memiliki ‘masa jual’ sepanjang tahun. “Kue kering sendiri memang mendapatkan respon positif dari masyarakat, namun ‘usia jual’nya hanya ramai ketika momentum lebaran atau event-event tertentu saja, dari situ kami berfikir untuk menciptakan kreasi produk yang bisa dijual sepanjang tahun,” terang Ibu Ifah. Setelah mempelajari dari beberapa referensi dan ‘study banding’ ke beberapa produsen lainnya, Ibu Ifah memutuskan untuk mengkreasi egg roll, dengan memodifikasi bahan bakunya, yakni dengan ubi ungu.

Mengolah Ubi Ungu Menjadi Egg Roll

“Kenapa ubi ungu? Karena dari segi rasa berbeda dari ubi-ubi lainnya, disamping itu kandungan gizi yang terdapat di dalamnya membuat kami semakin yakin jika ini (ubi ungu) dikembangkan akan menghasilkan sebuah produk yang disukai masyarakat,” jelas ibu tiga orang putra tersebut. Modal keyakinan yang beliau miliki ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan. Egg roll ubi ungu yang dikreasi oleh Ibu Ifah dan suaminya mendapatkan respon positif dari masyarakat. Menurut Ibu Ifah, kebanyakan masyarakat merasa penasaran dengan produk egg roll yang terlihat berbeda terutama dari segi visual (warna) yang unik.

Dari rasa penasaran tersebut, banyak yang kemudian memesan produk egg roll Sasha dengan berbagai macam jumlah. “Hampir semua yang menikmati produk kami merasa bahwa egg roll sasha unik, terutama dari segi berkarakter, atau bisa dikatakan tidak kehilangan rasa ubi ungunya,” imbuhnya. Dari situlah, Egg Roll Sasha kemudian tumbuh menjadi salah satu camilan yang disukai masyarakat hingga dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas dari Yogyakarta.

Dalam perkembangannya, Egg Roll Sasha selalu melakukan perbaikan, baik dari segi kualitas rasa maupun kemasan. Untuk saat ini, dalam satu kemasan (box) Egg Roll Sasha berisi 20 ‘batang’ yang siap menggoyang lidah penikmatnya. “Dulu kita pernah menggunakan plastik dalam mengemas egg roll ini, kemudian mengubahnya menjadi box dengan beberapa kali perubahan desain kemasan sampai seperti saat ini,” jelas Ibu Ifah. Sementara dari kualitas produk, Ibu Ifah kini lebih selektif dalam menggunakan bahan baku ubi ungu yang dibelinya dari kawasan Pasar Telo (ketela) Karangkajen Yogyakarta. Dengan adanya pemilihan bahan baku tersebut, maka tidak ada kekhawatiran dalam kualitas hasil akhir produknya.

Dibantu 21 orang tenaga produksinya, Ibu Ifah kini ‘menikmati’ kesuksesannya dalam mengembangkan Egg Roll Sasha dengan membangun lokasi produksi yang lebih representatif. Dengan menggunakan peralatan produksi yang lebih memadai, Egg Roll Sasha saat ini mampu memproduksi 650-700 box/ harinya. Egg Roll Sasha tersebut kemudian dipasarkan ke berbagai toko oleh-oleh dan swalayan yang ada di seputaran wilayah Yogyakarta. “Sebagian besar memang larinya ke swalayan dan toko oleh-oleh, karena yang memasarkan produk ini seluruhnya adalah marketing lepas, jadi kita malah tidak handle pemasaran sendiri,” lanjutnya sembari tersenyum.

Dengan fokus di produksi, Ibu Ifah pun kini mengaku masih sering kualahan dalam melayani pesanan yang ada. “Sebenarnya alasan itu juga yang membuat kita sejauh ini tidak melakukan pemasaran lagi secara aktif seperti awal mula dulu, kami ingin benar-benar fokus di produksi, dengan melakukan peningkatan kualitas maupun kuantitasnya, meskipun tidak bisa dipungkiri saat ini pun kami masih kualahan dalam melayani setiap pesanan yang datang,” katanya lagi. Momen menjalang lebaran seperti saat ini juga mengharuskan Ibu Ifah membatasi waktu pesanan dari para pelanggannya. Jadi, harus jauh-jauh hari memesan produk Egg Roll Ubi Ungu Sasha untuk bisa menikmatinya.

Kendala Bisnis Egg Roll Ubi Ungu

Ketika ditanya mengenai kendala yang sering dihadapi, Ibu Ifah berujar jika fluktuasi harga bahan baku (ubi ungu) di pasaran menjadi point utama yang terkadang menghambat proses produksi dan pemasaran. “Dengan harga (ubi ungu) yang terkadang tidak tentu membuat kami juga kesulitan menentukan harga jualnya, yang akan berimbas juga dengan harga di marketing-marketing kami,” imbuhnya. Saat ini, beliau menjual Egg Roll Ubi Ungu Sasha dengan harga Rp13.000,00-Rp15.000,00/ box, namun harga tersebut sangat mungkin bisa berubah ketika ada dampak seperti kenaikan harga bahan baku yang ada di pasaran.

Di akhir wawancara, Ibu Ifah membagi kunci suksesnya beliau dan suami dalam mengembangkan Egg Roll Ubi Ungu Sasha. “Jika kita membangun usaha, yang dibutuhkan adalah keyakinan tinggi terhadap produk dan usaha yang kita kembangkan, selanjutnya melakukan (action) terhadap apa yang kita yakini tersebut,” jelasnya. Dengan keyakinan itulah, Egg Roll Ubi Ungu Sasha kini mampu sebanding dengan produk produk khas lain dari Yogyakarta yang terlebih dahulu menjadi icon wisata kota pelajar tersebut.

Tim liputan bisnisUKM

5 Komentar

  1. Saya berminat membuka usaha sejenis. Dimana pasaran yang pas untuk mencari bahan-bahan ubi ungu? Bagaimana cara dan proses pembuatannya.

  2. saya tertarik dengan usaha ubi egg roll diatas, mohon bimbingan nya.
    oya, ada ga contact ibu ifah? bbm, fb dll???

Komentar ditutup.