kecap udang

Sukses Mempertahankan Usaha Kecap Yang Melegenda

kecap udangSebagai salah satu bumbu penyedap makanan, keberadaan kecap tentunya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Bahkan sebagian dari mereka telah menganggap kecap sebagai bumbu pelengkap yang tak bisa dipisahkan dari hidangan kuliner yang mereka santap setiap harinya. Tidaklah heran bila perkembangan bisnis kecap di Indonesia semakin menjanjikan untung besar bagi pelakunya dan prospek pasarnya semakin hari juga berkembang semakin pesat.

Dari sekian banyak pabrik kecap yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, kecap cap udang merupakan salah satu pelaku industri yang cukup terkenal di Kabupaten Grobogan dan sekitarnya. Mengawali suksesnya sejak tahun 1960 silam, usaha kecap cap udang kini menjadi bisnis keluarga yang cukup melegenda dan berhasil menjalankan roda usahanya hingga lebih dari 80 tahun. Dikatakan lebih dari 80 tahun, karena pada awalnya usaha kecap merek udang ini merupakan kelanjutan dari bisnis kecap generasi sebelumnya yang diberi nama Kecap Cap Potret dan dirintis pada tahun 1930.

Perjalanan Sukses Kecap Cap Udang

Memasuki tahun 1960, Kecap Potret berganti nama dengan label Kecap Cap Udang dan dirintis oleh Kustinah Raharjo atau Ny. Oei Hok Hoo di Jalan Siswa Purwodadi, Jawa Tengah. Nama Cap Udang sendiri merupakan pemberian dari sang suami Oei Hok Hoo yang terinspirasi oleh salah satu merek teh di masa itu. Siapa sangka bila merek Cap Udang tersebut cukup mengena di hati para konsumen, sehingga perkembangan bisnis kecap Oei Hok Hoo semakin hari berkembang dengan pasti dan semakin dikenal luas masyarakat setempat maupun daerah lain di sekitarnya.kecap-udang

Dengan mempertahankan tradisi leluhur dan proses pengolahan kecap secara manual (tanpa bantuan teknologi ataupun mesin modern), kecap Cap Udang memiliki kualitas produk yang cukup unggul dibandingkan dengan kecap lainnya yang ada di sekitar Grobogan, Purwodadi. Rasanya yang nikmat, gurih, berprotein tinggi, serta memiliki harga jual yang sangat terjangkau, menjadikan kecap Cap Udang sebagai salah satu oleh-oleh wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Kini di tangan generasi berikutnya yakni Eniwati Raharjo (putri sulung Ny.Oei Hok Hoo), usaha Kecap Cap Udang semakin berkembang dengan pesat dan dibantu oleh 10 orang karyawannya Ia berhasil memproduksi kecap hingga 17-20 krat per hari atau kurang lebih 500 botol/hari.

Semoga informasi tentang kisah profil pengusaha yang sukses mempertahankan usaha kecap yang melegenda ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat di Indonesia untuk segera melangkah menciptakan peluang usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sumber gambar :
1. http://bppt.grobogan.go.id/images/Produk_Unggulan/kecap-udang1.jpg
2. http://findjay.files.wordpress.com/2010/12/kecap-udangc.jpg

2 Comments

  1. saya ingin memasarkan produk ini ke jakarta, apakah ada ukuran kecilnya seperti kecap bango ukuran 135 ml? Saya juga perlu tahu mengenai alamat kantor, alamat email dan no telp yang bisa dihubungi.
    Sekian dan terima kasih.

Comments are closed.